Minggu, 08 September 2013

Sehat Sekilas : KOLIK PADA BAYI

Kolik sering digambarkan sebagai sebuah sindroma tingkah laku yang memiliki karakteristik menangis berlebihan dengan tiba-tiba. Kolik sering terjadi pada malam hari, dan terjadi tanpa sebab yang pasti. Selama episode kolik, seorang neonatus sehat atau bayi berumur 2 minggu sampai 4 bulan sulit dihibur. Mereka kaku, mendekatkan kaki mereka, dan mengeluarkan kentut. Kolik adalah salah satu alasan orang tua mencari nasihat dokter selama kehidupan bayi tiga bulan pertama.

Definisi yang biasa dipakai adalah yang digunakan Wessel et al. Definisi mereka berdasarkan jumlah tangisan (menangis dengan tiba-tiba lebih dari 3 jam, terjadi selama 3 hari dan berlangsung selama 3 minggu).
Penomena kolik ini masih sedikit dimengerti. Sepertinya terjadi pada baik proses pemberian air susu ibu maupun makanan formula bayi. Gangguan ini biasanya sembuh dengan sendiri. Praktik pemberian makanan dan menangis akibat udara dalam jumlah besar memasuki saluran pencernaan, yang dianggap bahwa aerophagia (menelan udara)  dikaitkan dengan kolik. Fermentasi usus besar atau kolon merupakan sumber kedua karena terjadinya gas yang berlebihan di dalam usus bayi. Namun demikian, belum ada bukti eksperimental mendukung teori ini.

Kenaikan kadar biokimia tertentu di dalam darah seperti motilin, alpha lactabulmin dan urinary 5-hidroxy-3-indole acetic acid (5-OH HIAA) memiliki kaitan dengan kolik pada bayi. Data dari para peneliti menyatakan bahwa stress psikososial selama hamil berhubungan dengan bayi yang mengalami kolik.

Perlu penjelasan kepada ibu bayi bahwa ini bisa sembuh dengan sendirinya (self-limited of nature illness) dan tidak apa-apa. Serta perlunya kasih sayang di dalam perawatan bayi yang rewel.
  • Majalah Hilal Ahmar | 64/IX/MAR2013 | Sehat Sekilas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar