Senin, 09 September 2013

Anak Sehat : INFEKSI TELINGA PADA ANAK

Seorang Ibu membawa putra kecilnya dan mengeluhkan bahwa dari telinga putranya keluar cairan, disertai dengan sakit demam, batuk dan pilek, rewel. Sebuah pesan singkat juga mampir di nomor telepon saya dan meminta saran apa yang harus dilakukan karena saat itu putranya mengalami gejala yang sama dengan Ibu yang pertama. Kedua kasus tersebut pada intinya sama-sama mengkhawatirkan timbulnya komplikasi dari penyakit yang diderita putra tercintanya. Pertanyaannya sudahkah Ibu mempunyai pengetahuan yang benar tentang gejala, terapi, dan komplikasi dari penyakit infeksi telinga ini ?
Infeksi telinga meliputi ;  infeksi saluran telinga luar (otitis eksterna) , saluran telinga tengah (otitis media), dan telinga bagian dalam (labyrinthis). Otitis media adalah suatu inflammasi telinga tengah berupa penumpukan cairan di telinga tengah.  Otitis media terjadi karena aerasi telinga tengah yang terganggu, biasanya disebabkan karena fungsi tuba eustachii yang terganggu. Diagnosa dan tatalaksana yang benar sangatlah penting, karena otitis media merupakan penyakit yang sering ditemukan dan dapat menyebabkan komplikasi penyebaran infeksi sampai ke intracranial.

Hampir 85% anak memiliki episode otitis media akut paling sedikit satu kali dalam 3 tahun pertama kehidupannya dan 50% anak mengalami 2 episode atau lebih. Anak yang menderita otitis media pada tahun pertama mempunyai kenaikan risiko otitis media kronis ataupun otitis media berulang. Insiden penyakit akan cenderung menurun setelah usia 6 tahun . Di Amerika Serikat, hampir semua anak pada usia 2 tahun akan mengalami otitis media dan kira-kira 17% anak usia 6 bulan telah mengalami 3 episode atau lebih. Episode yang sering berulang mengakibatkan peningkatan kekhawatiran dan kecemasan orangtua, disamping juga biaya kesehatan yang harus ditanggung. Di negara berkembang komplikasi yang sering ditemukan adalah gangguan pendengaran .

Penyebab


Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri dan bermula setelah anak mengalami sakit tenggorokan, common cold, atau penyakit infeksi saluran nafas atas ( ISNA ) lainnya. Jika penyebab ISNA adalah bakteri , maka bakteri ini dapat menyebar ke telinga tengah ; sedangkan jika penyebab ISNA adalah virus,  maka bakteri akan muncul sebagai infeksi sekunder dan bergerak ke telinga tengah. Dikarenakan adanya infeksi ini, cairan akan mudah tertimbun di belakang gendang telinga.

Telinga mempunyai tiga bagian utama : telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar, juga disebut pinna, meliputi semua yang kita lihat di bagian luar dan saluran telinga yang dimulai di bagian depan telinga sampai ke gendang telinga. Gendang telinga adalah membrane yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah.

Telinga tengah – dimana infeksi telinga sering terjadi – berlokasi di antara gendang telinga dan telinga dalam. Didalam telinga tengah terdsapat tiga tulang kecil yang dinamakan malleus, incus, dan stapes yang mengirimkan getaran suara dari gendang telinga ke telinga dalam. Ketiga tulang di telinga tengah tersebut dikelilingi oleh udara.

Telinga dalam terdapat labyrinth, yang membantu menjaga keseimbangan tubuh. Cochlea, bagian dari labyrinth adalah organ yang berbentuk siput yang mengubah getaran suara dari telinga tengah menjadi sinyal listrik. Syaraf telinga akan membawa sinyal ini dari cochlea menuju otak.

Bagian-bagian lain di daerah dekat telinga juga dapat terkena infeksi. Tuba eustachii adalah saluran kecil yang menghubungkan bagian atas tenggorokan dan telinga tengah. Fungsinya adalah untuk menyalurkan udara ke telinga tengah, mengeringkan cairan, dan menjaga tekanan udara antara hidung dan telinga agar tetap stabil.

Kelenjar adenoid adalah organ kecil yang berlokasi di belakang hidung , di atas tenggorokan, dan di dekat tuba eustachii. Adenoid merupakan salah satu bagian dari system imun atau pertahanan tubuh, yang bertugas melawan infeksi dengan cara menjebak bakteri yang masuk melalui mulut.

majalah kesehatan

Mengapa Anak Lebih Sering Terkena Dibanding Dewasa


Berikut beberapa alasan mengapa anak-anak lebih mudah terkena infeksi telinga dibanding dewasa :
  1. Ukuran tuba eustachii pada anak-anak lebih kecil dibandingkan pada dewasa. Hal ini mengakibatkan cairan susah keluar dari telinga, walaupun dalam kondisi normal. Jika tuba eustachii bengkak atau terhalang oleh lendir yang disebabkan oleh Common cold atau penyakit saluran pernafasan lainnya, maka cairan menjadi lebih sulit keluar.
  2. System imun anak belumlah seefektif system imun pada orang dewasa karena masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan, sehingga anak-anak lebih rentan terkena infeksi.
  3. Kelenjar adenoid sebagai salah satu benteng pertahanan tubuh akan bereaksi terhadap bakteri yang masuk lewat hidung dan mulut ; beberapa bakteri akan terjebak  dalam adenoid sehingga dapat menyebabkan infeksi kronis yang dapat menjalar ke tuba eustachii dan telinga tengah

Gejala


Gejala dapat diawali dengan infeksi saluran nafas yang kemudian disertai dengan keluhan nyeri telinga, demam, dan gangguan pendengaran. Pada anak yang lebih besar dan dapat berbicara,  keluhan biasanya rasa nyeri dan tidak nyaman pada telinga. Sedangkan pada bayi gejala ini dapat tidak khas, dan karena bayi tidak dapat mengatakan "telingaku sakit", maka gejala yang perlu diperhatikan adalah ketika bayi anda :
  1. Menarik-narik daun telinga
  2. Mudah rewel dan menangis
  3. Ada gangguan tidur
  4. Demam, terutama pada bayi dan batita
  5. Keluar cairan telinga
  6. Terdapat gangguan keseimbangan
  7. Gangguan pendengaran

Penanganan di rumah

Keluhan nyeri pada telinga harus diperiksakan pada tenaga medis terdekat, tetapi untuk penanganan pertama di rumah, Ibu bisa menyediakan obat pereda nyeri dan demam seperti paracetamol yang pemberiannya diberikan sesuai dosis. Selain itu, kompres hangat di sekitar telinga juga dapat membantu mengurangi nyerinya.

Kapan pergi ke dokter

  1. Ketika nyeri berlangsung lama atau intensitasnya semakin bertambah
  2. Bila nyeri diikuti dengan demam, pendengaran berkurang dan keadaan umum tubuh terasa melemah
  3. Bayi berusia dibawah 8 minggu dan mengalami demam segera dikonsultasikan pada tenaga medis
  4. Penderita immunocompromised yang mengalami demam, nyeri telinga dan kemerahan di area telinga
  5. Bila terdapat gejala meningitis atau encephalitis seperti demam, muntah, nyeri kepala, kaku leher

Apa Yang Akan Dilakukan Dokter

Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak ; apakah anak baru saja mengalami radang tenggorokan, gejala demam ; apakah anak menarik-narik telinganya, dan sebagainya. Jika dokter curiga terdapat infeksi telinga, maka dokter akan memeriksa telinga yang sakit dengan menggunakan otoskop untuk melihat gendang telinga. Jika diperlukan dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan lainnya.
Jika dokter mendiagnosa adanya infeksi telinga , maka dokter akan meresepkan antibiotic selama tujuh sampai sepuluh hari, dan juga akan merekomendasikan obat-obat pereda nyeri dan demam. Yang perlu diingat jika dokter meresepkan antibiotic adalah pastikan anak meminumnya sesuai waktu yang dianjurkan dokter. Walaupun anak terlihat sudah membaik dalam beberapa hari, proses infeksi belum sepenuhnya hilang dari telinga.Jika Ibu menghentikan sendiri obat dokter hanya karena anak sudah tampak baik, maka infeksi telinga ini akan mudah terjadi lagi atau berulang. Jangan lupa untuk control kembali ke dokter untuk memastikan infeksi benar-benar tidak ada lagi.

Komplikasi

Berikut komplikasi yang bisa muncul dari infeksi telinga :
  1. Mastoiditis : yaitu infeksi menyebar ke tulang di belakang telinga, dapat berakibat ketulian. Terapinya dengan menyuntikkan antibiotika langsung ke tulang tersebut. Pada beberapa kasus diperlukan operasi untuk membersihkan nanah dari tulang.
  2. Kolesteatoma : yaitu terbentuk kantung-kantung dalam tulang-tulang telinga dan sekitarnya. Gejalanya : pusing dan tuli pada telinga yang terkena.
  3. Labirintis : infeksi menjalar ke telinga dalam. Gejalanya : pusing, hilang keseimbangan (sering jatuh) dan tuli.
  4. Lumpuh otot wajah
  5. Meningitis
  6. Abses otak

Pencegahan

Untuk mencegah bayi dan anak terkena infeksi telinga , Ibu dapat melakukan hal-hal berikut ini :
  1. Jauhkan bayi dan anak anda dari penderita infeksi saluran nafas
  2. Tidak menggunakan dot setelah bayi berusia 6 bulan
  3. Hindari penggunaan botol susu dalam posisi berbaring
  4. Menghindari paparan asap rokok
  5. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki penurunan resiko terkena infeksi telinga tengah
  6. Jika mempunyai dana lebih, sebaiknya melakukan vaksinasi spesifik seperti PCV  di luar vaksinasi yang diwajibkan pemerintah
  7. Setelah berenang atau mandi, keringkan telinga anak dengan hati-hati
  8. Jika menggunakan pengering rambut pada suhu rendah , beri jarak setidaknya 12 inci dari telinga
  9. Mengenakan pelindung telinga saat berenang
  10. Tidak menggunakan bahan berbahaya yang dapat melukai kulit telinga seperti kuku jari ,bulu ayam  untuk membersihkan telinga
  11. Mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran kuman penyakit
  12. Menjadi Ibu yang cermat yaitu cermat dalam memilih tindakan yang harus dilakukan pada anak ketika sakit sehingga tidak ada penyesalan jika terlambat melakukan tindakan yang seharusnya. (dr. Meti)
Wallohu a'lam bish showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar