Senin, 09 September 2013

First Aid : PENGARUH TEMPERATUR EKSTREM PADA TUBUH KITA


Pada dasarnya tubuh kita berjalan atas dasar asas keseimbangan. Ya, sesuatu yang tidak seimbang dalam tubuh kita, apakah itu berlebihan atau kekeurangan akan berakibat buruk pada operasional tubuh manusia. Demikian pula tubuh manusia apabila terpapar temperatur ekstrem (terlalu panas dan atau terlalu dingin) akan mengalami perlukaan pada bagian kulit dan jaringan pada lapisan di bawahnya. Temperatur ekstrem dapat menyebabkab gangguan  pada tubuh kita, dan kemungkinan terburuk adalah dapat mengakibatkan kematian. Contoh : orang yang terbakar karena trauma panas dapat meninggal apabila tidaksegera mendapatkan pertolongan. Demikian pula, orang dapat meninggal karena cuaca yang sangat dingin. Oleh karena itu, pengetahuan pertolongan pertama terhadap temperatur ekstrem perlu kita kupas bersama.

Tubuh kita bekerja secara normal dan efisien apabila suhu tubuh kita berada pada kisaran temperatur tubuh 36o  C sd 37 o C. Untuk menjaga temperatur tubuh tetap normal, maka mekanisme kerja tubuh akan menahan panas apabila suhu lingkungan  terlalu dingin dan akan melepas panas tubuh jika suhu lingkungan sekitar terlalu panas. Organ tubuh bagian mana yang dapat mengatur sedemikian rupa? Subhanallah, panas tubuh dikontrol oleh pusat pengatur panas yang kita sebut sebagai thermostat, yang berada pada bagian dasar otak manusia. Thermostat ini secara otomatis mengatur mekanisme keseimbangan tubuh bagaimana kehilangan panas dan memperoleh panas dalam tubuh kita. Bagaimana cara tubuh mengurangi kondisi  panas  yang dialami tubuh? Pembuluh darah arteri kecil dan kapiler pada kulit akan mengalami pembesaran, dengan pembesaran sesaat ini, akan meningkatkan sirkulasi dan memindahkan panas yang dialami organ-organ vital tubuh.

Demikian pula panas tubuh akan dapat dikurangi dengan cara tubuh banyak berkeringat dan sebagia juga dilepas lewat napas tubuh kita (vapour breath) yang berasal dari dalam paru. Sebaliknya, proses pelepasan panas  secara mekanisme di atas akan terhenti secara otomatis ketika suhu lingkungan sangat dingin. Maka dari itu dapat anda rasakan, ketika cuaca sangat panas, tubuh secar otomatis akan banyak berkeringat dan basah (melepas panas). dan sebaliknya pada cuaca dingin, kulit tubuh akan kering dan pucat. Demikian pula dalam frekuensi tarikan napas, tarikan napas akan lebih sering terjadi pada lingkungan panas daripada cuaca dingin. Namun tidak semua usia mengalami hal demikian, pada lanjut usia dan kanak-kanak, pengaturan panas cenderung tidak mencukupi secara otomatis  dan berbedapada usia muda dan dewasa.


Pengaruh  kedinginan bagi tubuh
Suhu tubuh akan cenderung akan mengalami penurunan, ketika temperatur lingkungan turun pada titik kritis/mengkhawatirkan. Pengaruh bagi tubuh juga  bervariasi, tergantung pada:
  1. Fit atau tidak kondisi seseorang.
  2. Aklimasi atau tingkat reaksi tubuh menghadapi pengaruh dingin tersebut.
Kapan suhu tubuh mengalami penurunan sangat drastis? Penurunan sangat drastis apabila proses pelepasan panas tubuh terjadi melalui melanisme konduksi (penjalaran).  Hal  ini seperti yang dialami orang yang jatuh ke laut yang dingin, karena suhu air laut  teramat dingin, maka tubuh cepat sekali mengalami penurunan suhu sehingga pada satu saat jantung sudah tidak mampu lagi mengompensasi kondisi ini, dan orang tersebut akan mengalami kematian.
Tubuh menghadapi pengaruh temperatur dingin dengan mempersempit pembuluh darah pada kulit. Tujuan dari mekanisme ini adalah mengurangi sirkulasi pada permukaan tubuh dan menjaga supaya panas tubuh tetap terkonsentrasi pada dalam tubuh sehingga organ-organ  penting tubuh terlindungi. Panas yang terkonsentrasi pada bagian dalam tubuh ini dikenal sebagai "core temperatur".
Di sisi lain bila tubuh berada pada temperatur dingin, tubuh akan menggigil dan terjadi  peningkatan aktifitas otot.  Apa rahasia terjadinya hal ini? Tak lain dan tak bukan, tubuh berusaha memproduksi panas. Demikian pula, makanan berenergi tinggi dan minuman hangat, juga akan menyebabkan munculnya kehangatan  di dalam tubuh kita. Selanjutnya  tubuh apabila terpapar  temperatur dingin cukup lama, akan terjadi "cold injury" dapat berupa reaksi umum (hypothermi) maupun reaksi yang terlokalisir, biasanya terjadi ujung-ujung anggota gerak tubuh seperti pada ujung jari, hidung maupun telinga. Dan ini dikenal dengan istilah frost bite.

HYPOTHERMIA

 Secara umum arti hypothermia adalah suhu tubuh di bawah normal. Kondisi ini terjadi bila temperatur tubuh berada dibawah 35 O C. Pada serangan hypothermia moderate akan berangsur pulih normal dengan baik. Namun demikian, pada hypothermia berat biasanya tidak akan tertolong lagi, karena beratnya penurunan suhu tubuh mencapai 26 o C.
Kondisi - kondisi yang dapat menyebabkan hypothermia diantaranya:
  1. Cuaca yang sangat dingin terutama di pegunungan.
  2. Hujan deras.
  3. Cuaca bersalju.
  4. Terendam di danau, sungai dan  Laut dingin.
  5. Angin yang dingin.
  6. Rumah yang tidak memiliki pemanas ruang yang baik.
  7. Tubuh Kurang beraktifitas.
  8. Kondisi tubuh lemah.
  9. Kelaparan.
  10. Dehidrasi.

PENCEGAHAN

 Agar suhu lingkungan yang dingin tidak membahayakan anda, maka lakukan langkah-langkah berikut:
  1. Merencanakan dengan baik jika akan bepergian.
  2. Jika ada anggota keluarga yang sangat reaktif terhadap cuaca dingin, hendaknya tidak usah ikut.
  3. Pilih dan gunakan bahan pakaian yang kedap air (water proof).
  4. Pakaian hendaknya terlabuh sd  sampai dengan leher dan pergelangan tangan, supaya memudahkan penguapan setelah melakukan aktifitas.
  5. Bawa kaos kaki/tangan, dan sleeping bag, usakan selalu dalam kondisi kering.
  6. Konsumsi makanan berenergi tinggi.

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala hypothermia sangat beragam dan kadang sulit untuk dikenali, antara lain:
  1. Penderita menggigil pada awal kontak dengan temperatur dingin.
  2. Kulit kering, pucat dan dingin.
  3. Suhu tubuh dibawah normal, 35 C atau di bawahnya.
  4. Penderita kadang berpikir tidak rasional dan perlahan mengalami penurunan kesadaran.
  5. Rata –rata denyut Nadi dan napas mengalami penurunan.
  6. Ketika penderita mengalami gejala tak sadar, denyut nadi dan rerata pernapasan mengalami peningkatan dan sulit dideteksi, sampai akhirnya jantung berhenti berdetak.

TUJUAN

 MENCEGAH kehilangan panas tubuh dan membantu memperoleh panas tubuh sampai tingkat yang normal.

PERTOLONGAN

  1. Lepas baju yang basah dan kenakan pakaian yang kering.
  2. Tempatkan pada tempat tidur yang hangat.
  1.  Tempatkan kantong berisi air panas/hangat pada ketiak atau di atas dada. Jangan tempatkan kantong air panas tadi pada tangan atau kaki, karena hal ini akan meningkatkan arus darah ke tubuh, yang akan meningkatkan resiko hipotermia.
  2. Untuk memulihkan panas secara cepat, tempatkan penderita  pada air hangat perkirakan air  pada suhu 43 O C. Ketika kulit penderita sudah dalam keadaan normal, kembalikan ke tempat tidur hangat.
  3. Berikan minuman hangat dan makanan berenergi.

CATATAN:

Untuk mengembalikan kehangatan tubuh, akan lebih baik bila waktu penghangatan disesuaikan dengan seberapa lama penderita mengalami serangan udara dingin. Penderita yang mengalami hipotermia terutama tenggelam di laut dingin harus segera dihangatkan. Sedang pada usia lanjut dan bayi yang secara perlahan mengalami kedinginan pada malam hari, proses penghangatan dapat dilakukan secara bertahap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar