Senin, 09 September 2013

Info Mitra : BUKAN MUKMIN JIKA TIDAK PEDULI

HASI Bandung) : Hari ini kembali warga bandung mengadakan tabligh akbar peduli Suriah, tabligh yang keempat untuk dibandung kali ini diadakan di markas Forum Ulama Umat Indonesia atau yang dikenal dengan FUUI. Hadir sebagai pembicara kali ini adalah KH. Athian Ali Dai sebagai Ketua FUUI, Syaikh M. Al Khatib Assuri dan Abu Abdillah, relawan HASI yang baru kembali dari bertugas di Suriah.


Acara Tabligh kali ini diselenggarakan oleh Divisi Syakhshiyyah Islamiyyah FUUI bekerjasama dengan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan dilaksanakan di Masjid Al Fajr, markas FUUI yang berlokasi dijalan Cijagra Raya, Buah Batu Bandung.

Alhamdulillah, antusiasme warga Buah Batu Bandung sangat besar terkait Tabligh Akbar Peduli Suriah ini, mengingat selama ini banyak isu negatif yang berkembang ditengah masyarakat bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah perang Saudara antara pemerintah dan rakyatnya. Padahal apa yang terjadi adalah pembunuhan massal umat islam oleh rezim Nushairi yang sudah lebih 40 tahun lamanya menguasai Suriah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh M. Al Khatib, dosen yang asli Suriah.

Nushairiyyah adalah ajaran sesat sempalan dari Syiah, dimana diantara ajarannya adalah menjadikan Ali rhadiyallaahu 'anhu sebagai tuhan selain Allah, maka tidak heran jika seorang bashar asad dianggap tuhan oleh pengikut fanatiknya.

Maka penting acara-acara seperti ini digelar agar umat memahami hakikat sebenarnya apa yang terjadi di Suriah, sehingga umat memiliki kewajiban untuk membantu saudaranya yang sedang terzalimi. KH. Athian Ali Dai menjelaskan bahwa musuh islam tidak selalu memang baju kafir, bahkan banyak yang justru menggunakan baju islam dan mereka ini lebih berbahaya dari yang pertama sehingga umat Islam tidak banyak yang mengerti tentang hal ini.

Beliau juga menyinggung tentang firman Allah dalam surat Alhujurat ayat 10 bahwa sesungguhnya sesama mukmin itu bersaudara, dan setiap saudara memiliki hak dari saudara lainnya seperti dijenguk saat sakit, diberi makanan saat kelaparan diberi pakaian saat telanjang dan pertolongan

saat membutuhkannya. Bahkan sambil menahan tangisnya yang membuat seluruh jamaah terharu, beliau menyebutkan hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, bahwa tidak dikatakan beriman dengan apa yang Rasulullah ajarkan jika kita masih dapat tidur nyenyak sedangkan saudaranya tidak dapat tidur sepanjang malam karena kelaparan…

"Tidak beriman artinya kafir, walaupun sebagian ahli hadits menafsirkan tidak sempurna keimanannya." Kata beliau. Mari kita bertanya pada diri ini, apakah kita masih muslim? Apakah kita masih mu'min? sedangkan disana ada rakyat Suriah muslim saudara kita, yang membutuhkan pertolongan sedangkan kita disini berdiam diri!!!.

Beliau juga mengingatkan kepada kita agar hendaknya kita bertaubat kepada Allah atas diamnya kita dengan tragedi yang menimpa muslimin di Suriah dan menghimbau kepada peserta yang hadir untuk membantu mereka sebagai bukti tanda iman daripada mati terancam keimanannya, sambil mengatakan bahwa FUUI memulai dengan berinfak 5 juta rupiah untuk membantu rakyat Suriah. Alhamdulillaah. Ab Abdillah, HASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar