Senin, 26 Agustus 2013

Anak Sehat | PEMBUNUH ANAK YANG TERLUPAKAN : PNEUMONIA

Sampai saat ini, Pneumonia merupakan penyakit infeksi menular yang masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang.Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) tahun 2007 melaporkan bahwa Pneumonia merupakan penyebab kedua kematian balita setelah diare, hal ini menunjukkan bahwa pneumonia merupaakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian balita di Indonesia .

Pneumonia adalah inflammasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar disebabkan oleh mikrooorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain. Pada pneumonia yang disebabkan oleh kuman, menjadi pertanyaan penting adalah penyebab dari pneumonia (virus atau bakteri). Pneumonia seringkali dipercaya diawali oleh infeksi virus yang kemudian mengalami komplikasi infeksi bakteri. Secara klinis pada anak sulit membedakan pneumonia bacterial dengan pneumonia viral.

Pola bakteri  penyebab pneumonia biasanya berubah sesuai dengan distribusi umur pasien. Namun secara umum bakteri yang berperanan penting dalam pneumonia adalah : Streptococcus pneumonia, haemophyllus influenzae, Staphylococcus aureus, Streptococcus group B serta kuman atipik Chlamydia dan Mycoplasma. Walaupun pneumonia viral dapat ditatalaksanakan tanpa antibiotic, tapi umumnya sebagian besar pasien diberi antibiotic karena infeksi bakteri sekunder tidak dapat disingkirkan.

Di negara berkembang, pneumonia pada anak terutama disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan pneumonia adalah  Streptococcus pneumonia, Haemophyllus influenza type B (HiB) dan Staphylococcus aureus. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri-bekteri ini dikenal sebagai pneumonia atipik. Pneumonia atipik terutama disebabkan Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia pneumonia.

Sedangkan di negara maju, pneumonia pada anak terutama disebabkan oleh virus, disamping bakteri atau campuran bakteri dan virus. Virkki dkk melakukan penelitian pada pneumonia anak dan menemukan etiologi virus saja sebanyak 32%, campuran bakteri dan virus 30% dan bakteri saja 22%. 

Virus yang terbanyak ditemukan adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV), Rhinovirus, dan virus Parainfluenza. Bakteri yang terbanyak adalah Streptococcus pneumonia, Haemophyllus influenza type B, dan Mycoplasma Pneumoniae. Kelompok anak berusia 2 tahun ke atas mempunyai etiologi infeksi bakteri yang lebih banyak daripada anak berusia di bawah 2 tahun.

FAKTOR RISIKO

Factor dasar atau fundamental yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh pneumonia pada anak dan balita di negara berkembang adalah :
  1. Kemiskinan yang meluas
Kemiskinan yang luas berdampak besar dan menyebabkan derajat kesehatan rendah dan status sosio-ekologi menjadi buruk .
  1. Derajat kesehatan yang rendah
Akibat derajat kesehatan yang rendah maka penyakit infeksi termasuk penyakit kronis dan infeksi HIV mudah ditemukan. Banyaknya komorbid lain seperti malaria, campak, gizi kurang, defisiensi vitamin A, defisiensi zinc, tingginya prevalensi kolonisasi pathogen di nasofaring, tingginya kelahiran dengan berat badan lahir rendah, tidak ada atau tidak memberikan ASI dan imunisasi yang tidak adekuat memperburuk derajat kesehatan.
  1. Status sosio-ekologi yang buruk
Status sosio-ekologi yang tidak baik ditandai dengan buruknya lingkungan, daerah pemukiman kumuh dan padat, polusi dalam ruang akibat penggunaan bahan bakar rumah tangga dari kayu dan sekam padi dan polusi udara luar ruang. Ditambah lagi dengan tingkat pendidikan Ibu yang kurang memadai, serta adanya adat kebiasaan dan kepercayaan local yang salah.
  1. Pembiayaan kesehatan sangat kecil
Di negara berpenghasilan rendah, pembiayaan kesehatan sangat kurang. Sebagai gambaran kesenjangan pembiayaan kesehatan adalah sebagai berikut ; di seluruh dunia, 87% pembiayaan kesehatan dipakai hanya untuk 16% jumlah penduduk di negara berpenghasilan tinggi. Sisanya yaitu 13% pembiayaan dipakai untuk sebagian besar (84%) penduduk di negara berpenghasilan rendah.
Pembiayaan kesehatan yang tidak cukup menyebabkan fasilitas kesehatan seperti infrastruktur kesehatan untuk diagnostic dan terapeutik tidak adekuat dan tidak memadai, tenaga kesehatan yang terampil terbatas ditambah lagi dengan akses ke fasilitas kesehatan sangat kurang.
  1. Proporsi populasi anak lebih besar
Di negara berkembang yang umumnya berpenghasilan rendah proporsi populasi anak 37%, di negara berpenghasilan menengah 27% dan di negara berpenghasilan tinggi hanya 18% dari total jumlah penduduk. Besarnya proporsi populasi anak akan menambah tekanan pada pengendalian dan pencegahan pneumonia terutama pada aspek pembiayaan.
Seluruh factor dasar di atas tidak berdiri sendiri, melainkan berupa sebab akibat, saling terkait dan saling mempengaruhi yang terkait sebagai factor risiko pneumonia pada anak. Rudan et.al 2008 melaporkan 3 kelompok factor risiko yang mempengaruhi insidens pneumonia pada anak, factor risiko tersebut adalah ;
  1. Factor risiko yang selalu ada, meliputi gizi kurang, berat  badan lahir rendah, tidak ada / tidak memberikan ASI, polusi udara dalam ruang dan pemukiman padat.
  2. Factor risiko sangat mungkin
  3. Factor risiko yang masih mungkin
Factor risiko ini seharusnya diperhatikan secara serius dan perlu intervensi segera agar penurunan insidens pneumonia berdampak signifikan pada penurunan Angka Kematian Anak dan Balita.

MANIFESTASI KLINIS

Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan hingga sedang , sehingga dapat berobat jalan saja. Hanya sebagian kecil yang berat ,mengancam kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan perawatan di rumahsakit.
Beberapa factor yang mempengaruhi gambaran klinis pneumonia pada anak adalah imaturitas anatomic dan imunologik, mikroorganisme penyebab yang luas, gejala klinis yang kadang-kadang tidak khas terutama pada bayi, terbatasnya penggunaan prosedur diagnostic nvasif, etiologi non infeksi yang relative lebih ringan, dan factor pathogenesis. Di samping itu, kelompok usia pada anak merupakan factor penting yang menyebabkan karakteristik penyakit berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan dalam tindakan pneumonia.
Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringannya infeksi tetapi secara umum adalah sebagai berikut ;
  1. Gejala infeksi umum
Yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare ; kadang-kadang ditemukan gejala infeksi ekstra pulmoner.
  1. Gejala gangguan respiratori
Yaitu batuk, sesak nafas, retraksi dada, takipneu, nafas cuping hidung, air hunger, merintih, dan cyanosis.
Pada pemeriksaan fisis dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak perkusi, suara nafas melemah, dan rhonkhi. Akan tetapi pada neonates dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih beragam dan tidak terlalu jelas terlihat. Pada perkusi dan auskultasi paru, umumnya tidak ditemukan kelainan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis pneumonia adalah ;
  1. Pemeriksaan darah perifer lengkap
  2. Pemeriksaan C- Reactive protein (CRP)
  3.  Uji serologis
  4. Pemeriksaan mikrobiologis
  5. Pemeriksaan rontgen thorax
TATA LAKSANA
Sebagian besar pneumonia pada anak tak perlu dirawat inap. Tetapi indikasi perawatan terutama berdasarkan berat ringannya penyakit, misalnya toksis, distress pernafasan, tidak mau makan dan mium, atau ada penyakit dasar yang lain, komplikasi dan terutama mempertimbangkan usia pasien. Neonatus dan bayi kecil dengan kemungkinan klinis pneumonia harus dirawat inap.
Dasar tatalaksana pneumonia rawat inap adalah pengobatan kausal dengan antibiotic yang sesuai serta tindakan suportif. Pengobatan suportif meliputi pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam basa, elektrolit, dan gula darah. Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik-antipiretik. Penyakit penyerta harus ditanggulangi dengan adekuat, komplikasi yang mungkin terjadi harus dipantau dan diatasi.
Penggunaan antibiotic yang tepat merupakan kunci utama keberhasilan pengobatan. Tetapi antibiotic harus segera diberikan pada anak dengan pneumonia yang diduga disebabkan oleh bakteri.
Identifikasi dini mikroorganisme penyebab tidak dapat dilukan karena tidak tersedianya uji mikrobiologis cepat. Oleh karena itu, antibiotic dipilih berdasarkan pengalaman empiris. Umumnya pemilihan antibiotic empiris didasarkan pada kemungkinan etiologi penyebab dengan mempertimbangkan usia dan keadaan klinis pasien serta factor epidemiologis.

KOMPLIKASI

Komplikasi pneumonia pada anak meliputi empiema thoracis, perikarditis purulenta, pneumothorax, atau infeksi ekstra pulmoner seperti meningitis purulenta. Empiema thoracis merupakan komplikasi tersering yang terjadi pada pneumonia bakteri.
Iltken F dkk melaporkan mengenai komplikasi miokarditis (tekanan sistolik ventrikel kanan meningkat), keratin kinase meningkat, dan gagal jantung (yang cukup tinggi pada seri pneumonia anak berusia 2-24 bulan). Oleh karena miokarditis merupakan keadaan yang fatal, maka dianjurkan untuk melakukan deteksi dengan  teknik non invasif seperti ; EKG, Echocardiography, dan pemeriksaan enzyme.

PENCEGAHAN

Upaya pencegahan meliputi :
  1. Imunisasi
Imunisasi terhadap pathogen yang bertanggungjawab terhadap pneumoni merupakan strategi pencegahan yang spesifik .
  1. Non imunisasi
Meliputi pencegahan non spesifik, yaitu mengatasi berbagai factor risiko seperti polusi udara dalam ruang, merokok, kebiasaan atau perilaku yang tidak bersih, perbaikan gizi dengan pola makan sehat, memberikan ASI. (dr. Meti Dewi Astuti)

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Anak Sehat

Bilik Redaksi | Edisi 63/IX/FEB2013


Assalmu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh!

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam sejahtera semoga terlimpah kepada junjungan kita nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan umat Islam sedunia.

Tim keempat relawan kemanusiaan HASI untuk Suriah (HASI4SURIAH) telah berangkat pada tanggal 18 Desember 2012. Mengambil peran ketika musim dingin tiba.  Musim dingin memang identik dengan kebekuan. Namun kita berharap hati (qalbu) kita tidak beku melihat penderitaan umat Islam Suriah.
Pada tanggal 19 Januari 2013, insya Allah tim 4 telah tiba di tanah air. Hampir 'setahun' mereka bertugas. Banyak cerita yang mesti  kita saksikan.

Pembaca yang budiman, tak terasa majalah ini  telah memasuki tahun  kesembilan. Banyak hal yang telah kami upayakan supaya bermanfaat bagi masyarakat. Namun, masih banyak kesalahan, keteledoran atau apapun namanya yang membuat majalah ini belum berkenan bagi anda. Untuk itu kami mohon maaf. Insya Allah kami akan mencoba untuk tetap bertahan memberi penyuluhan kepada masyarakat melalui media ini. 

Dengan berusaha memperbaiki supaya lebih baik. Sebagai kewajiban untuk menyampaikan ilmu, meski hanya satu kata. Harapan kami, tumbuh masyarakat yang sehat, baik jasmani maupun ruhani. Menuju keluarga muslim yang sehat.

Tetap sehat, tetap istiqomah melangkah di jalan-Nya!

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh!

Sunardi

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Bilik Redaksi

First Aid | PENANGANAN LUKA BAKAR (2)

Luka yang melepuh

Setelah tubuh terpapar panas atau terkena gesekan, pada bagian kulit akan terbentuk luka melepuh (Eng: Blisters). Lepuhan semacam luka berbentuk balon/busa kecil tipis berisi cairan. 

Dari mana lepuhan ini berasal? Terjadinya blisters disebabkan cairan dari jaringan (serum) yang keluar karena terjadi kebocoran setempat (karena panas atau gesekan kulit) dan cairan tadi mengalir ke permukaan kulit. Bila aliran tadi dalam jumlah besar maka bentukan busa juga akan besar demikian sebaliknya.

Bagaimana kelanjutan blister jika terbentuk setelah terjadinya luka bakar?  Selama masa penyembuhan, akan terbentuk kulit baru yang dimulai dari dasar blister tadi, dalam jumlah tertentu, cairan blister tadi akan terserap secara otomatis oleh tubuh sendiri. Bila sudah terjadi penyembuhan, kulit blister akan terkelupas dengan sendirinya. Jangan sekali-kali memecahnya kecuali dibawah pengawasan yang berkompeten.

Mengapa demikian? Karena bila kita pecah dan kita tidak yakin akan kebersihan dan sterilitasnya, akan dapat menyebabkan terjadinya infeksi.kecuali karena suatu hal yang tidak bisa kita cegah, blister pecah cukup kita jaga kebersihannya. Yang perlu kita lakukan adalah menjaga kebersihannya dengan membalutnya dengan kassa steril /bersih sampai batas luas permukaannya.

Mematikan api yang telah mengenai tubuh

Jilatan api/panas dapat terjadi karena tubuh kita terlalu dekat dengan sumbernya atau kebanyakan karena kurang hati-hati dalam bekerja di dapur atau sumber api/panas lainnya. Tanpa kita beri pertolongan segera, api akan cepat membesar dan menyebabkan kebakaran dan luka bakar semakin hebat. Jika peristiwa kebakaran terjadi di ruang tertutup, tenang kan penderita supaya tidak terlalu panik atau terburu-buru lari keluar. Karena gerakan terburu-buru keluar akan menyebabkan api bertambah besar, hal ini seperti api yang dikipasi oleh gerakan tubuh terburu-buru tadi. Namun demikian hal ini tidaklah mudah.
Lantas apa yang perlu kita perintahkan kepada penderita jika mengalami jilatan api? Segera kita perintahkan untuk berbaring sehingga api tidak menjilat tubuh, dan segera kita ambl tindakan untuk mematikan api dengan menyiram penderita dengan air atau cairan lain yang tidak mudah terbakar. Pilihan lain, segera penderita kita tutup/selubungi dengan handuk/gorden/selimut, karpet, tentunya bukan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Tindakan ini akan menyebabkan api kekurangan oksigen dan perlahan api akan mati dan tidak menyala-nyala.
Description: 137
Catatan:
  • Jangan gunakan kain dari nylon atau sejenisnya dari bahan yang mudah terbakar untuk mematikan api.
  • Jangan anda guling-gulingkan penderita, karena tindakan ini dapat menyebabkan organ tubuh lain yang tidak terbakar, akan menjadi terbakar.
  • Jika anda memakai kain yang mudah terbakar, dan pertolongan tidak segera datang, segera tutup tubuh anda dengan peralatan yang ada dan berbaringlah, dengan tindakan demikian api diharapkan akan padam.

LUKA BAKAR KARENA BENDA PANAS DAN CAIRAN PANAS

Selain karena api, luka bakar dapat terjadi oleh sumber panas yang lain semisal listrik, sayur yang panas atau bahkan cairan kimia.  Dan angka kejadian oleh karena hal ini adalah lebih banyak baik di rumah maupun di industri/pabrik  dibandingkan dengan luka bakar karena api. Dan bahkan angka kematiannya tercatat lebih banyak karena hal ini, terutama bila korbannya adalah anak atau usia lanjut.
Luka bakar jenis ini harus segera ditangani yaitu dengan didinginkan bagian yang terkena sesegera mungkin, dengan menggunakan air yang bersih sebanyak mungkin dan dengan memperhatikan pencegahan terhadap infeksi. Apa tujuan dari tindakan ini?:
  • Agar panas tidak merusak organ tubuh di bawahnya.
  • Mengurangi rasa nyeri.
  • Mencegah penurunan kesadaran.
Luka bakar jenis ini, misal tersiram air panas sedikit, dapat kita tangani secara mandiri. Akan tetapi jika penderitanya adalah anak atau usia lanjut, segeralah mencari pertolongan medis terdekat.
TANDA  DAN GEJALA YANG DITEMUKAN
  • Nyeri hebat pada area yang terkena luka bakar.
  • Kemerahan, pembengkakan,terbentuk blister dan terkadang kulit luar terkelupas dan mengalami kerusakan.
  • Pada luka bakar yang lebih dalam, kulit akan kelihatan ke abu-abuan dan pucat ,mati rasa dan tak dapat digerakkan.
  • Tanda –tanda penurunan kesadaran.
TUJUAN
  • Menurunkan efek panas.
  • Mencegah infeksi.
  • Mengurangi rasa nyeri.
  • Pencegahan penurunan kesadaran.
  • Merujuk ke sarana layanan kesehatan terdekat.

PERTOLONGAN UNTUK LUKA KECIL

Gambar 138
  • Pastikan dan periksa penderita dalam keadaan baik. Letakkan bagian yang terkena luka bakar di bawah air mengalir yang pelan, atau celup selama kurang lebih sepuluh menit. Lebih lama lebih baik, karena panas yang menjalar pada bagian tadi akan terkurangi dengan tindakan ini.
Description: 138-1
  • Jika tidak terdapat air dapat gunakan susu cair atau minuman kemasan yang ada.
  • Pelan-pelan lepas cincin atau alat-alat lain yang membelit seperti jam tangan, ikat pinggang dll sebelum proses  pembengkakan.
Description: 138-2
CATATAN:
  • JANGAN pecahkan blister, bersihkan kulit-kulit mati yang ada di sekitar luka bakar.
  • Jangan gunakan lotion, salep atau produk komestik untuk merawat luka.
  • Jangan gunakan sesuatu yang berperekat/mengandung adhesive.
  • Balut area yang mengalami luka bakar tadi dengan kain bersih, bukan berasal dari material yang mudah terbakar.
Description: 138-3
  • Jika anda ragu terhadap beratnya luka bakar yang terjadi, segera rujuk ke RS. (Heru Pujihastono)
Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | First Aid

Gizi | PEMBERIAN MAKAN BAYI PADA SITUASI DARURAT

a. KEBIJAKAN TENTANG PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI
  • Memberikan Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir – dalam waktu 1 jam pertama.
  • Memberikan hanya ASI saja atau ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai umur 6 bulan.
  • Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi mulai umur 6 bulan.
  • Tetap memberikan ASI sampai anak umur 2 tahun atau lebih.
b.  PEMBERIAN ASI (MENYUSUI)
  • Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu.
  • ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
  • Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
  • Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.

Dalam situasi darurat

  • Menyusui menjadi lebih penting karena sangat terbatasnya sarana untuk penyiapan susu formula, seperti air bersih, bahan bakar dan kesinambungan ketersediaan susu formula dalam jumlah yang memadai.
  • Pemberian susu formula akan meningkatkan risikterjadinya diare,  kekurangan gizi dan kematian bayi.
  • Sumbangan susu formula dari donor, maka distribusi maupun penggunaannya harus di monitor oleh tenaga yang terlatih, sesuai dengan beberapa prinsip dibawah ini:

Susu formula hanya boleh diberikan pada keadaan sangat terbatas, yaitu:

  • Telah dilakukan penilaian terhadap status menyusui dari ibu, dan relaktasi tidak memungkinkan.
  • Diberikan hanya kepada anak yang tidak dapat menyusu, misalnya: anak piatu dll
  • Bagi bayi piatu dan bayi yang ibunya tidak lagi bisa menyusui, persediaan susu formula harus dijamin selama bayi membutuhkannya.
  • Diusahakan agar pemberian susu formula dibawah supervisi dan monitoring yang ketat oleh tenaga kesehatan terlatih.
Ibu atau pengasuh bayi perlu diberi informasi yang memadai dan konseling tentang cara penyajian susu formula yang aman dan praktek pemberian makan bayi yang tepat.
  • Hanya susu formula yang memenuhi standar Codex Alimentarius yang bisa diterima.
  • Sedapat mungkin susu formula yang di produksi oleh pabrik yang melanggar Kode Internasional Pemasaran Susu Formula jangan/tidak boleh diterima.
  • Jika ada pengecualian untuk butir diatas, pabrik tersebut sama sekali tidak diperbolehkan mempromosikan susu formulanya.
  • Susu Kental Manis dan Susu cair tidak boleh diberikan kepada bayi berumur kurang dari 12 bulan.
  • Susu formula diberi label dengan petunjuk yang jelas tentang cara penyajian, masa kadaluwarsa minimal 1 tahun, dalam bahasa yang dimengerti oleh ibu, pengasuh atau keluarga.
·Botol dan dot tidak boleh di distribusikan dan tidak dianjurkan untuk digunakan.
Pemberian susu formula hendaknya menggunakan cangkir atau gelas.
» Untuk mengurangi bahaya pemberian susu formula, beberapa hal dibawah ini sebisa mungkin dipenuhi:
  • Gunakan cangkir atau gelas yang mudah dibersihkan, diberikan sabun untuk mencuci.
  • Alat yang bersih untuk membuat susu dan menyimpannya.
  • Sediakan alat untuk menakar air dan susu bubuk (jangan gunakan botol susu).
  • Bahan bakar dan air bersih yang cukup (bila memungkinkan gunakan air dalam kemasan).
  • Kunjungan ulang untuk perawatan tambahan dan konseling.
  • Lanjutkan promosi menyusui untuk menghindari penggunaan susu formula bagi bayi yang ibunya masih bisa menyusui.
  • Susu bubuk skim tidak boleh diberikan sebagai komoditas tunggal atau sebagai bagian dari distribusi makanan secara umum, karena dikhawatirkan akan digunakan sebagai pengganti ASI.
Rekomendasi tersebut diatas didasarkan pada Kode Internasional Pemasaran Susu Formula, World Health Assembly (WHA) tahun 1994 and 1996, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pemasaran Pengganti ASI, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 tentang Pemberian ASI Eksklusif. pada bayi di Indonesia.

WHA ke 47 menyatakan "Pada operasi penanggulangan bencana, pemberian ASI pada bayi harus dilindungi, dipromosikan dan didukung. Semua sumbangan susu formula atau produk lain dalam lingkup Kode, hanya boleh diberikan dalam keadaan terbatas"

c.  MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
  • MP-ASI hanya boleh diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
  • MP-ASI sebaiknya disediakan berdasarkan bahan lokal (bila memungkinkan).
  • MP-ASI harus yang mudah dicerna.
  • Pemberian MP-ASI disesuaikan dengan umur dan kebutuhan gizi bayi.
  • MP-ASI harus mengandung kalori dan mikronutrien yang cukup.
PERAWATAN DAN DUKUNGAN BAGI IBU MENYUSUI
  • Ibu menyusui membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra.
  • Kondisi yang mendukung pemberian ASI eksklusif mencakup:
    1. Perawatan ibu nifas.
    2. Rangsum makanan tambahan.
    3. Air minum untuk ibu menyusui.
    4. Tenaga yang terampil dalam konseling menyusui.

d.  MENEPIS MITOS 
Mitos tentang menyusui dapat mengurangi rasa percaya diri ibu maupun dukungan yang diterimanya. Empat mitos yang paling sering adalah:

A. Stres menyebabkan ASI kering
Walaupun stres berat atau rasa takut dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, akan tetapi keadaan ini biasanya hanyasementara, sebagaimana reaksi fisiologis lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi dan menimbulkan ikatan yang erat antara ibu dan anak.

B. Ibu dengan gizi kurang tidak mampu menyusui
  Ibu menyusui harus mendapat makanan tambahan agar dapat menyusui dengan baik dan mempunyai kekuatan untuk juga merawat anaknya yang lebih besar. Jika kondisi gizi ibu sangat buruk, pemberian susu formula disertai alat bantu menyusui diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI.

C. Bayi dengan diare membutuhkan air atau teh.
Berhubung ASI mengandung 90% air, maka pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan diare biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan seperti air gula atau teh. Apalagi, dalam situasi bencana seringkali air telah terkontaminasi. Pada kasus diare berat, cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir) mungkin dibutuhkan disamping ASI.

D. Sekali menghentikan menyusui, tidak dapat menyusui lagi.
Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara, dengan memberikan teknik relaktasi dan dukungan yang tepat. Keadaan ini kadang-kadang sangat vital dalam kondisi darurat. (Dari berbagai sumber)
(Wulan Hastari Riskanita, S.Gz)

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Gizi

Ibu Sehat | Nutrisi Essensial Bagi Janin

Nutrisi essensial yang harus dipenuhi pada saat hamil setidaknya ada empat nutrisi esensial yang harus dipenuhi dalam jumlah lebih banyak setiap hari dan sangat penting fungsinya bagi perkembangan janin. Ibu hamil memerlukan gizi dan asupan nutrisi lebih banyak dari pada wanita normal. Empat nutrisi tersebut disingkat dengan ADIK.

1. Asam Folat » A 

Asam Folat adalah nutrisi yang termasuk dalam kelompok vitamin B, yaitu B9 ini diperlukan ibu hamil khususnya dalam pembentukan sel saraf janin pada trimester pertama. Kebutuhan asam folat bagi ibu hamil adalah 600 mg/hari. Asam folat berperan dalam proses pembelahan sel pada janin yang tengah berlangsung begitu cepat. Kekurangan zat ini akan meningkatkan risiko spina bifida (sumsum tulang belakang tidak menutup sempurna) dan tidak ada batok kelapa pada janin (anencephalus). Bahan makanan sumber asam folat adalah sereal, asparagus, bayam, brokoli, bit, kacang merah, dan hati.

Dengan nutrisi asam folat yang cukup, risiko  Neural Tube Defects (NTD) dapat dikurangi hingga 80%. 

Sementara itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Melakukan USG sejak dini bermanfaat untuk mengetahui apakah terjadi kelainan pada janin. Semakin dini terdeteksinya, semakin mungkin dilakukan pencegahan atau perawatannya.

2. DHA ( Doscosa Hexanoic Acid) » D 

Untuk menjaga kehamilan yang prima, ibu hamil membutuhkan DHA. DHA Merupakan komponen asam lemak utama pada otak dan berhubungan erat dengan pertumbuhan otak janin. Asupan DHA yang dibutuhkan ibu hamil adalah 200-300 mg/hari. Makanan yang kaya akan DHA antara lain ikan laut, kuning telur, dan susu. 

3. Iron atau Zat Besi » I 

Zat besi sangat penting fungsinya, sebenarnya bukan hanya untuk ibu hamil. Sebab zat inilah yang berfungsi membawa oksigen dalam darah ke jantung. Namun khusus masa kehamilan zat besi berfungsi sebagai pembentuk plasenta, pencegah anemia, dan kelahiran prematur.

Zat besi merupakan zat yang membawa oksigen dalam darah. Pada saat hamil, zat besi juga dibutuhkan untuk pembentukan plasenta, selain juga pembentukan darah ibu dan janin. Karena itu, banyak ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan otak pada janin serta meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan. 

Kebutuhan zat besi disarankan 33mg/hari bagi ibu hamil dan 32mg/hari bagi ibu menyususi. Sedangkan sumbernya dapat didapatkan pada bahan makanan seperti daging sapi, hati sapi, udang, kerang, bayam, kacang merah, kentang, roti, gandum, dan juga sayuran.

4. Kalsium » K 

Kalsium merupakan nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Bila kalsium yang dikonsumsi ibu hamil kurang, maka kebutuhan kalsium janin akan diambil dari tulang ibu. Dalam jangka panjang, kekurangan kalsium ini bisa menyebabkan osteoporosis pada ibu. Karena itulah ibu hamil perlu memenuhi asupan kalsium yang cukup. Kebutuhan kalsium ibu hamil dan menyusui adalah 950 mg/hari dan bisa didapatkan dari susu, bayam, brokoli, ikan, teri, tahu, serta bahan makanan olahan susu seperti keju.

Asupan nutrisi yang cukup pada masa kehamilan, tidak hanya baik untuk sang ibu, namun juga menentukan kesehatan seumur hidup bagi generasi selanjutnya. Janin memulai awal kehidupannya sejak di dalam kandungan. Memasuki hari ke-17 kehamilan, sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. 

Untuk mendukung dan mengoptimalkan perkembangan janin serta menjaga kesehatan ibu, maka ibu perlu mengkonsumsi berbagai nutrisi yang cukup.
Manfaat nutrisi ini bagi ibu hamil, yaitu :
  •  Mengurangi terjadinya komplikasi
  •  Memperbesar keberhasilan menyusui
  •  Mengurangi resiko berkurangnya cadangan gizi ibu
  •  Memperkecil resiko bayi premature
  •  Menekan resiko sakit dan kematian pada ibu hamil.
Sedangkan manfaat bagi janin, yaitu :
  •  Memperkecil resiko terhambatnya perkembangan janin
  •  Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang normal, menciptakan daya tahan tubuh bayi yang baik
  •  Menyediakan cadangan nutrisi yang baik
  •  Meminimalkan resiko  stillbirths (lahir mati), cacat bayi, dan kematian bayi.
Nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan ibu hamil akan menghasilkan anak yang berkualitas. Sebaliknya, tanpa asupan nutrisi yang cukup, tingkat kecerdasan anak sulit mencapai puncak. Namun semua ini bukanlah rumus pasti, semua kembali pada kuasa Allah Ta'ala. Yang terpenting adalah ibu ibu berusaha agar pertumbuhan janinnya optimal.

Kondisi tidak nafsu makan pada saat kehamilan jangan diikuti terus menerus, sehingga asupan nutrisi pada janin tidak tercukupi. Cobalah bermacam-macam olahan makanan sampai ditemukan menu yang cukup bisa diterima. Bila tidak bisa makan nasi, makanlah roti, biscuit, kue, cokelat, atau es krim. Tetapi jangan sembarangan memilih makanan, hindari makanan yang mengandung zat pengawet dan penyedap rasa monosodium glutamat (MSG)  karena dapat mengganggu persarafan janin. (Yuyun Triani)

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Ibu Sehat

Info Obat | Apa Itu Obat Warung ?

Kebiasaan masyarakat Indonesia ketika dia sakit, adalah mengutakanan obat warung ketimbang pergi ke dokter. Memang selain ongkos dokter harga yang mahal, obat yang diberikan pun jauh lebih mahal ketimbang obat warung.


Yang lebih parah lagi, tanpa mengetahui dosis dan sakit yang dideritanya, banyak masyarakat yang menyimpulkan sendiri penyakitnya sehingga dengan sembarang pula membeli obat yang dijual secara bebas di warung.


Sebenarnya apakah tindakan tersebut sudah benar? Lalu, apa sajakah yang dimaksud dengan obat warung? Menurut informasi yang kami kutip dari http://www.spesialis.info, dijelaskan kalau obat yang dijual bebas di warung saat ini masih belum banyak yang mencantumkan informasi selengkapnya mengenai kandungan obat tersebut. Bahkan, hingga saat ini pengawasan yang dijalankan pemerintah pun belum dapat dilakukan secara maksimal.


Lebih lanjut situs tersebut mengatakan, tahukah anda apakah obat warung itu? Obat warung adalah istilah yang biasa diberikan bagi obat-obatan yang bisa dibeli bebas dan tidak membutuhkan preskripsi dari ahli medis profesional (dokter). Obat-obatan semacam ini bisa diperoleh di warung, supermarket, minimarket, apotik, dan hampir semua toko barang kebutuhan sehari-hari. Istilah kerennya adalah obat over the counter atau OTC, karena obat semacam ini ada di setiap etalase toko-toko pada umumnya.


Bukan rahasia lagi saat ini perusahaan farmasi baik yang berskala nasional maupun internasional mulai berlomba untuk menjaring konsumennya pada pasar obat warung. Karena terbukti obat-obatan semacam itu mampu mendobrak penjualan sejumlah perusahaan farmasi. Coba saja lihat porsi yang disediakan mereka untuk beriklan di media cetak atau elektronik.


Termasuk dalam produk OTC tersebut di antaranya adalah obat-obatan seperti obat pereda gejala flu, obat sakit kepala, obat penghilang nyeri, obat batuk, obat masuk angin, obat 'kuat', aneka macam jamu, sampai produk makanan dan minuman suplemen dan lain sebagainya. Persaingan promosi oleh produsen obat-obatan itu juga kian gencar, terutama untuk produk yang memiliki pangsa pasar yang sama seperti sakit kepala, flu, batuk pilek.


Mengapa Memilih Obat Warung?


Obat warung jauh lebih murah serta mudah dibeli karena tak perlu resep dokter. Mereka yang mengkonsumsi obat warung tersebut juga rata-rata yakin bahwa obat tersebut tidak menimbulkan efek samping. Fenomena ini muncul karena biaya kesehatan kian mahal. Sebagian masyarakat memang masih sulit menanggung biaya kesehatan yang tinggi seperti biaya konsultasi ke dokter, biaya obat-obatan, serta biaya operasi dan tindakan medis lain yang perlu. Mereka yang punya asuransi kesehatan pun sangat terbatas. Akhirnya mereka beralih ke obat warung yang murah, mudah didapat, dan diklaim cukup efektif meredakan rasa sakit mereka.


Meski disukai kalangan masyarakat menengah ke bawah yang hanya punya dana sedikit untuk mengatasi penyakit, masyarakat kelas menengah dan atas juga familier dengan produk-produk obat warung ini. Target pemasaran produk para produsen obat-obatan ini juga tidak hanya kalangan bawah saja, karena sekarang beberapa produk obat bahkan sudah hadir dalam website atau situs internet sendiri—yang notabene hanya bisa diakses kalangan menengah dan menengah ke atas.


Pengawasan


Sebenarnya masih banyak konsumen obat-obatan di Indonesia tidak memahami benar apa obat yang telah dikonsumsinya, baik obat resep dokter dan obat warung tersebut. Dari berbagai produk obat warung tersebut, tidak jarang produsen obat tidak mencantumkan seluruh petunjuk indikasi obat. Bahkan ada sebagian sosialisasi obat melalui iklan memberikan keterangan tidak pas dengan indikasi produk yang bersangkutan.


Karena itulah mengapa pemerintah semakin serius memantau peredaran obat-obatan yang ada di masyarakat dengan membentuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Selain itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tak kurang melakukan pemantauan peredaran produk obat obatan tersebut dan menangani berbagai keluhan masyarakat. Masyarakat pun diharapkan lebih waspada lagi saat mengkonsumsinya, dan banyak mencari informasi yang relevan dan terpercaya mengenai hal itu.


Perhatikan Peringatan


Walaupun berlabel "bebas", bukan berarti obat-obat tersebut bebas dikonsumsi begitu saja tanpa aturan. Walaupun Anda telah berusaha mengikuti dosis sesuai anjuran, pada dasarnya semua obat sama, bisa menjadi racun pada pemakaian berlebihan atau berkepanjangan. Anda juga harus memastikan apakah obat bebas tersebut benar-benar obat bebas yang aman, bukan obat yang membutuhkan resep dokter tetapi dapat dibeli secara bebas.


Perkembangan obat bebas di pasaran saat ini seringkali membingungkan konsumen. Pertama, banyak sekali obat penghilang nyeri yang dijual bebas dengan berbagai merek dagang. Lalu tiap merek dagang punya berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, kaplet, tablet salut, dan lain-lain. Kemampuan yang ditawarkan juga bermacam-macam. Contohnya obat sakit kepala. Ada yang punya efek standar, formula siang-malam, formula dengan kekuatan ekstra, formula khusus anak-anak, dan sekarang juga muncul formula khusus migraine.


Cara Memilih Obat Warung


Bagaimana cara memilih obat warung yang terbaik dan berkhasiat, tanpa merusak diri kita sendiri? Langkah terbaik untuk memilih obat-obatan tersebut adalah dengan menentukan zat aktif mana yang paling berkhasiat untuk Anda.


Sesuaikan obat yang akan dikonsumsi dengan penyakit yang diderita. Misalnya, saat Anda batuk, perhatikan apakah batuk tersebut termasuk jenis batuk kering atau batuk berdahak. Batuk kering biasanya disebabkan karena adanya iritasi. Sedangkan batuk berdahak karena masuknya virus atau bakteri sehingga tubuh mengeluarkan lendir untuk melawannya.


Atau bila Anda menderita flu, dapat dideteksi apakah flu disebabkan virus atau bakteri. Flu yang disebabkan virus biasanya mengeluarkan cairan encer yang sebenarnya bisa disembuhkan dengan cukup beristirahat, minum banyak air, dan makan makanan bergizi dan mengandung vitamin khususnya vitamin C, tanpa perlu mengkonsumsi obat. Sebaliknya, bila cairan kental berarti flu disebabkan oleh bakteri yang perlu diatasi dengan mengkonsumsi obat atau dengan pergi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik.


Anda perlu mengetahui apa kandungan yang terdapat dalam obat bebas dan memastikan agar Anda atau orang yang akan mengkonsumsi obat tersebut tidak memiliki alergi terhadap kandungan obat. Hindari mengkonsumsi kandungan tertentu dari obat dikonsumsi dengan dosis dua kali lipat atau lebih. Hal ini dimungkinkan apabila seseorang mengkonsumsi obat flu dan obat sakit kepala bersamaan sehingga kandungan parasetamol yang terdapat dalam kedua obat tersebut masuk ke tubuh dengan dosis ganda.


Selain itu, dalam memilih obat warung, perhatikan baik-baik komposisinya. Contohnya begini: jika Anda memiliki masalah gangguan perut, sebaiknya hindari obat-obat yang mengandung asetosal, ibuprofen, dan asam mefenamat. Pilihlah acetaminophen atau paracetamol. Dan kalau Anda cenderung sering mengalami sakit kepala yang disertai dengan rasa mual, sebaiknya Anda minum obat anti mual terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa mual, setelah mereda akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan pengobatan pada sakit kepala atau migraine Anda.


Dalam sebuah tablet atau kapsul obat flu, biasanya terkandung parasetamol yang berfungsi menurunkan panas. Lalu ada juga antihistamin yang berfungsi meredakan bersin, serta dekongestan untuk melegakan saluran pernapasan. Obat batuk juga memiliki kandungan yang hampir mirip. Biasanya obat batuk mengandung parasetamol juga. Karena itu minumlah sesuai dosis yang dianjurkan apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat flu dan obat panas. Karena ketiga obat itu mengandung parasetamol sebagai penurun panas. Jadi jangan diminum secara sembarangan karena dosisnya akan berlebih.


Yang lebih penting lagi, jika Anda sedang mengkonsumsi obat dengan resep dokter, tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum Anda mengkonsumsi obat warung tersebut, karena obat warung dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan dokter. Saat mengkonsumsi obat sebaiknya tidak dilakukan saat perut dalam keadaan kosong karena dapat menyebabkan efek yang buruk. Selalu gunakan air putih bukan kopi, susu, atau teh saat minum obat.


Bila Anda tidak kunjung sembuh setelah mengkonsumsi obat warung, sebaiknya Anda segera pergi ke dokter agar dapat diberikan obat yang tepat. Jangan ambil risiko jika sudah menyangkut kesehatan fisik Anda, karena penanganan yang salah bisa mengancam nyawa. (Angga Dhimas Persada)




Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Info Obat

Konsultasi Kesehatan | Miss V Sakit


Pertanyaan ;

Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh


Dok , maaf. Miss V saya tiap habis berhubungan intim selalu sakit, kenapa ya Dok ?


Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh


081511811xxx




JAWABAN

Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh


Berhubungan intim atau sanggama merupakan aktivitas seksual yang bernilai pahala jika dilakukan oleh suami - istri yang terikat dalam mahligai pernikahan. Tetapi bila dilakukan oleh yang bukan pasangan suami – istri maka termasuk perbuatan zina, haram hukumnya, termasuk dalam golongan dosa besar dan dalam syariat Islam pelakunya akan dikenai hukuman rajam .

Rasa nyeri dapat terjadi saat atau setelah berhubungan. Untuk menegakkan diagnose, tentunya perlu diketahui pula gejala lain yang menyertai serta dilakukan beberapa pemeriksaan. Tetapi, dari informasi yang anda sampaikan kami mencoba untuk menjawabnya. Pada wanita, nyeri yang terjadi beberapa jam setelah melakukan hubungan, kemungkinan dikarenakan oleh adanya infeksi pada saluran kemih yang disebut dengan honeymoon cystitis.

Pada saat hubungan seksual tersebut terjadi gesekan pada muara saluran kemih wanita yang berlebihan sehingga terjadi peradangan pada muara saluran kemih. Letak saluran kemih sangat berdekatan dengan vagina dan anus. Aktivitas seksual dari penis yang meningkat merupakan media yang baik untuk memindahkan kuman dari vagina atau dari anus ke muara saluran kemih.

Keluhan yang dirasakan adalah rasa nyeri terutama pada saat berkemih, anyang-anyangan dan demam terkadang disertai juga dengan rasa mual. Pengobatan yang diberikan adalah penghilang rasa sakit dan antibiotic yang tepat.


Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Konsultasi Kesehatan

Sehat Khusus | Penyakit Pancaroba : Demam Cikungunya


Akhir-akhir ini masyarakat di Indonesia pada umumnya dikejutkan oleh adanya wabah penyakit demam yang menyerang semua pihak, baik pria maupun wanita, muda maupun tua, kaya maupun miskin, intelektual maupun buta huruf, pada pokoknya siapa saja bisa menderita demam yang cukup menakutkan itu.

Sebenarnya demam semacam itu biasa saja terjadi, yaitu panas tinggi disertai dengan sakit nyeri seluruh persendian di tubuh, sehingga sulit menggerakkan tubuh bahkan sulit untuk berjalan maupun aktifitas sehari-hari. Orang yang menderita virus flu juga akan mengakibatkan gejala yang sama , apalagi kalau menderita flu "tulang". Perbedaan yang terjadi adalah : pada jenis virus dan pembawa (vektor) penular penyakit dari orang satu ke orang yang lain.

Apabila pada virus flu yang selama ini ramah dengan kita dapat menular secara langsung melalui udara dan kontak langsung dengan penderita flu, tetapi demam Chikungunya ditularkan hanya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yaitu nyamuk kecil belang/berbintik hitam, yang kita kenal juga sebagai pembawa (vektor) penyakit demam Dengue , demam berdarah Dengue ( DHF = Dengue Hemorrhagic Fever ) maupun demam kuning (yellow fever).Spesies nyamuk lain yang juga berkemungkinan bertindak sebagai pembawa virus adalah dari spesies aedes albopictus.

Perlu diketahui juga chikungunya menyebabkan penyakit yang mempunya gejala mirip dengan demam berdarah. Bedanya jika demam berdarah bisa disertai dengan shock karena perdarahan atau kekurangan cairan sementara cikungunya tidak.

Sejarah Chikungunya Sejarah

Chikungunya berasal dari bahasa shawill berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti posisi tubuh meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (athralgia). Nyeri sendi ini terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki.

Penyakit ini pertama kali dijelaskan oleh Marion Robinson dan WHR Lumsden pada tahun 1955, menyusul wabah pada tahun 1952 di Dataran Tinggi Makonde, di sepanjang perbatasan antara Mozambik dan Tanganyika (bagian daratan Tanzania modern).

Menurut laporan awal 1955 tentang epidemiologi penyakit, istilah 'chikungunya' berasal dari akar kata kerja Makonde''kungunyala'', yang berarti menjadi kering atau berkerut. Dalam penelitian konkuren, Robinson glos istilah Makonde lebih spesifik sebagai "tikungan yang sampai."

Penulis berikutnya tampaknya diabaikan referensi ke bahasa Makonde dan diasumsikan bahwa istilah berasal dari bahasa Swahili, lingua franca daerah. Atribusi yang salah tentang istilah sebagai kata Swahili telah diulang dalam banyak sumber. Banyak ejaan yang salah lainnya dan bentuk istilah yang umum digunakan termasuk "Ayam percobaan", "Ayam gunaya," dan "Chickengunya".

Sejak penemuannya pada Tanganyika, Afrika, pada tahun 1952, wabah virus chikungunya telah terjadi sesekali di Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara, tetapi wabah baru-baru ini telah menyebarkan penyakit rentang yang lebih luas.

Menurut WHO, demam Chikungunya termasuk penyakit menular yang disebabkan virus dan ditularkan nyamuk/serangga (Arthropods borne viral fever), dimana penyebabnya termasuk dalam virus Arbovirus Group A ditularkan melalui nyamuk dan menyebabkan demam, encephalitis(radang otak),demam berdarah maupun poliartritis (nyeri beberapa sendi). Demam Chikungunya telah lama menyebar di daerah beriklim panas di Afrika, Asia Tenggara dan Asia pada umumnya, sedangkan di Indonesia telah terdeteksi sejak tahun 1983 di Riau, Jambi, Pontianak, Jakarta, Yogyakarta dan lain-lain daerah yang dapat hidup nyamuk Aedes aegypti.

Jadi demam ini tidak akan terjadi kalau tidak ada gigitan nyamuk Aedes aegypti sekaligus tidak ada sumber virus Chikungunya. Sehingga orang sangat mudah untuk menghindarinya dan jauh lebih mudah dari pada menghindari virus flu yang sangat mudah menular langsung lewat udara.

Bagaimana gejala dari demam cikungunya ini?

Gejala-gejala demam chikungunya adalah:

Demam mendadak tinggi disertai menggigil dan muka kemerahan. Panas tinggi selama 2-4 hari kemudian kembali normal.

Sakit persendian. Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul demam dan dapat bermanifestasi berat, sehingga kadang penderita merasa lumpuh. Sendi yang sering dikeluhkan sendi lutut, pergelangan, jari kaki, dan tangan serta tulang belakang.

Nyeri otot. Nyeri bisa terjadi pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu. Kadang terjadi pembengkakan sekitar otot mata kaki. Bahkan karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal,ngilu, juga rasa sakit pada tulang-tulang maka ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang.

Bercak kemerahan (ruam pada kulit). Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5 demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan, tangan dan kaki. Kadang ditemukan perdarahan pada gusi.

Nyeri kepala. Nyeri kepala merupakan keluhan yang paling sering ditemui.

Kejang, biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi, jadi bukan secara langsung oleh penyakitnya.

Gejala lain. Gejala lain yang biasa dijumpai adalah pembesaran getah bening di bagian leher.



Sementara gejala nonspesifik lain dapat termasuk sakit kepala, infeksi konjungtiva (selaput kelopak mata), dan fotofobia ringan ( takut/nyeri jika melihat cahaya). Biasanya, demam berlangsung selama dua hari dan kemudian berakhir tiba-tiba. Namun, gejala nyeri sendi, sakit kepala hebat, insomnia (sulit tidur) dan gejala tingkat ekstrim berlangsung bervareasi lamanya, pada umumnya selama sekitar 5 sampai 7 hari.

Dalam beberapa kasus didapatkan pula penderita yang terinfeksi tanpa menimbulkan gejala sama sekali atau istilah ngetrendnya disebut dengan silent virus cikungunya.Masa inkubasi dari penyakit Chikungunya ini adalah dari dua sampai empat hari.

Penyakit ini tidak akan menyebabkan kematian. Meski demikian rasa nyeri yang ditimbulkan akan mengurangi produktifitas atau bahkan menghambatnya. Nyeri pada persendian tidak akan menyebabkan kelumpuhan. Setelah lewat lima hari demam akan berangsur -angsur reda. Rasa ngilu dan nyeri pada persendian otot berkurang dan penderitanya akan sembuh seperti semula.

Jangan khawatir penderita dalam beberapa waktu dapat menggerakan tubuhnya seperti sedia kala. Tetapi ada juga dalam beberapa kasus kadang rasa nyeri masih tertinggal selama berhari-hari sampai berbulan-bulan. Biasanya kondisi demikian terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai riwayat sering nyeri tulang dan otot atau pada beberapa orang tua.

Diagnosis dan Cara mengenali Penyakit

Untuk memperoleh diagnosis akurat memang perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Tapi pemeriksaan serologis ini merupakan pemeriksaan mendalam yang hanya bermanfaat digunakan untuk kepentingan epidemologi dan penelitian. Tidak bermanfaat untuk kepentingan praktis klinis sehari-hari.

Pengobatan Chikungunya

Demam cikungunya termasuk self limiting disease atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk penyakit ini. Namun pada penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas atau kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka waktu panjang.

Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simptomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya, seperti penghilang rasa sakit atau demam misalnya paracetamol. Sebaiknya dihindari penggunaan obat sejenis asetosal. Antibiotik tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan antibiotik dengan pertimbangan mencegah infeksi sekunder tidak bermanfaat.

Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat, lemak dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar. Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh bermanfaat untuk penanganan penyakit. Selain vitamin konsumsi karbohidrat dan protein yang cukup juga akan meningkatkan daya tahan tubuh.

Daya tahan tubuh yang bagus, mengurangi banyak kegiatan fisik,istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. Minum yang banyak juga disarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan yang meningkat saat terjadi demam.

Obat klorokuin bisa digunakan untuk kasus nyeri yang berhubungan dengan virus cikungunya sebagai anti-inflamasi untuk mengatasi radang persendian. Sebuah studi dari University of Malaya menemukan bahwa untuk arthritis-gejala seperti yang tidak respon oleh aspirin dan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), klorokuin fosfat (250 mg / hari) telah memberikan hasil yang menjanjikan.

Penelitian oleh seorang ilmuwan Italia, Andrea Savarino, dan rekan-rekannya bersama-sama dengan press release pemerintah Perancis Maret 2006 telah menambahkan kepercayaan lebih untuk klaim bahwa chloroquine mungkin efektif dalam mengobati chikungunya. Namun penelitian yang tidak dipublikasikan dalam kultur sel dan monyet tidak menunjukkan efek pengobatan klorokuin pada pengurangan penyakit chikungunya.

Bagaimana menghindari nyamuk Aedes Aegypti ?

Sebenarnya mudah, jika kita kenal baik siklus hidup dan cara hidup nyamuk ini. Siklus kehidupan nyamuk terdiri dari : Telur,biasanya menempel pada dinding wadah penyimpanan air yang lembab dan agak gelap, kemudian Larva/jentik nyamuk, hidup di wadah/tempat menyimpan air yang jernih: bak mandi, tempayan, ban bekas dll, lalu Kepompong yang hidupnya sama dengan larva tetapi bentuknya membulat, dan terakhir adalah Nyamuk dewasa yang suka menempel pada gantungan baju di kamar yang agak gelap, maupun barang yang agak gelap dimana saja. Mereka menghisap darah guna memenuhi kebutuhan perkembangan telur nyamuk (betina) itu.

Jadi resepnya : kenali tempat hidup serta bentuk jentik maupun nyamuk Aedes aegypti, bersihkan/kuras bak air dan bak mandi, buanglah wadah yang tidak berguna yang dapat berisi air di halaman kita, sinarilah kamar dan bukalah jendela kita dan hindari gigitan nyamuk dengan cara apapun. Ini sekaligus juga akan menghindari penyakit demam berdarah Dengue (DHF) yang menakutkan sekaligus mengerikan karena dapat menimbulkan kematian.

Pencegahan Chikungunya

Cara yang paling efektif untuk pencegahan adalah perlindungan terhadap kontak dengan nyamuk pembawa penyakit dan pengendalian nyamuk. Ini termasuk menggunakan penolak serangga dengan zat seperti DEET (N, N-diethyl-meta-toluamide, juga dikenal sebagai N, n'-diethyl-3-methylbenzamide atau NNDB), icaridin (juga dikenal sebagai picaridin dan KBR3023), PMD (p -mentana-3, suatu zat yang berasal dari pohon eucalyptus lemon), atau IR3535. Mengenakan pakaian lengan panjang dan celana (celana) juga menawarkan perlindungan .

Selain itu, gigitan dapat diobati dengan piretroid, kelas insektisida yang sering memiliki sifat penolak. Piretroid menguap (misalnya dalam obat nyamuk) juga penolak serangga. Mengamankan lobang pada jendela dan pintu dengan anyaman kawat kecil akan membantu untuk menjaga nyamuk masuk ke dalam rumah dan kemudian menularkan penyakit dengan cara menggigitnya. Usaha-usaha di atas ini hanya akan memiliki efek terbatas, karena banyak kontak antara vektor dan orang terjadi di luar rumah pada saat nyamuk aktif terutama pada pagi hari

Prognosis Chikungunya

Pemulihan dari penyakit bervariasi menurut umur. Pasien yang lebih muda rata-rata sembuh dalam 5 sampai 15 hari; pasien setengah baya sembuh dalam 1 sampai 2,5 bulan. Pemulihan lebih panjang untuk orang tua. Keparahan penyakit serta durasinya berkurang pada pasien yang lebih muda dan wanita hamil. Pada wanita hamil, tidak ada efek tak diinginkan yang terlihat setelah infeksi. Peradangan mata dari Chikungunya bisa dalam bentuk iridocyclitis atau bisa juga terjadi lesi retina. Sekian Dari berbagai sumber. (dr. Anton Budi Cahyono)



Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Sehat khusus

Sehat Lingkungan | AIR MINUM

Air minum merupakan kebutuhan pokok kita. Sehingga harus tersedia dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Di kota, penduduk banyak yang mengandalkan air dari PDAM (Perusahaan Air Minum Daerah). Meskipun namanya mengandung kata 'air minum' namun ternyata air minum dari PDAM tidak bisa langsung diminum. Harus dimasak terlebih dahulu. Di pedesaan masih banyak penduduk yang mengandalkan sumber air minum dari sumur gali, sumur pompa, telaga/sendang, dan sungai. Di wilayah yang terkenal dengan fase kekeringan mencari satu ember air harus berjalan berjam-jam lamanya.

Air minum atau drinking water atau potable water adalah air yang cukup aman untuk dikonsumsi manusia atau digunakan dengan rendah resiko dari gangguan jangka menengah atau jangka panjang.

Di banyak negara di belahan bumi ini, manusia tidak memiliki akses untuk mendapatkan air minum dan menggunakan sumber yang terkontaminasi dengan vector penyakit, pathogen, atau kadar toksin yang tidak bisa diterima. Minum atau menggunakan air seperti itu dalam penyediaan makanan membuat penyebaran lebih luas penyakit akut dan kronis dan sebagai sebab utama kematian dan penyakit di banyak negara. Mengurangi penyakit yang bisa ditularkan melalui air adalah tujuan utama kesehatan masyarakat di negara-negara miskin, termasuk Indonesia.

Air merupakan sesuatu yang penting dan essensial untuk keberlangsungan hidup semua organisma. Diluar lemak, tubuh manusia 70% tersusun dari air. Merupakan kompnen penting bagi proses metabolisme dan bertindak sebagai pelarut.

Sekarang air minum berbagai jenis banyak dikemas dalam bentuk botol. Air minum dalam kemasan dijual untuk konsumsi masyarakat di seluruh dunia.

Beberapa otoritas kesehatan menyarankan seseorang untuk minum air paling tidak 8 gelas sehari (1 gelas = 240 mL), atau air setiap harinya 1,89 liter. British Dietetic Association merekomendasikan 1,8 liter. Sebetulnya ini kesalahpenegrtian yang umum, karena tidak didukung oleh riset ilmiah. Beberapa penelitian dengan topic tersebut di atas antara tahun 2002 sampai dengan 2008 belum bisa menemukan bukti ilmiah yang merekomendasikan minum air 8 gelas setiap hari. Di Amerika, referensi asupan harian (RDI= reference daily intake) air adalah 3,7 liter setiap hari bagi laku-laki dewasa di atas 18 tahun dan 2,7 liter setiap hari bagi wanita dewasa di atas 18 tahun, yang meliputi makanan, air minum dan beverage (minuman selain air). Jumlah air yang dibutuhkan bervariasi bagi setiap individu, tergantung kepada kondisi subjek, olah raga yang dilakukan, dan suhu lingkungan serta kelembaban. Rasa haus seseorang merupakan petunjuk yang lebih baik bagi seberapa banyak mereka memerlukan dibanding kuantitas yang pasti dan khusus.

Meskipun menutupi 70% permukaan bumi, banyak air bersifat asam. Air segar diperoleh hampir pada wilayah yang dihuni manusia, meskipun mahal dan persediaannya tidak selalu berkesinambungan.

Sumber air berasal dari :

Sumber dari tanah seperti air tanah.

Precipitation seperti curah hujan, salju, badai salju, kabut, dll.

Air permukaan seperti sungai, glasier, danau, dll.

Sumber biologi seperti pada tanaman.

Laut melalui penyulingan.

Jaringan suplai air.



Cara yang paling efisien untuk melakukan transport dan pengiriman air minum melalui pipa. Perpipaan ini memerlukan modal yang besar. Beberapa sistem memerlukan biaya operasi yang tinggi. Pembiayaan ini diperlukan untuk proses penyaringan air dari air kotor menjadi air bersih. Kebocoran dari air yang belum dibersihkan dan air yang sudah bersih mengurangi akses air.

Karena investasi awal yang tinggi, banyak negara tidak dapat mengembangkan atau memelihara infrastruktur secara memadai. Dan sebagai konsekuensi orang-orang di wilayah tersebut menghabiskan prosentase yang cukup besar dari penghasilan untuk mendapatkan air. Pada tahun 2003 di negara Amerika latin penduduknya menghabiskan lebih dari 10% dari total penghasilannya untuk mendapatkan air. Sementara di Inggris masyarakatnya hanya menghabiskan 3% dari pendapatannya untuk memperoleh air.

Badan Kesehatan Dunia/UNICEF Joint Monitoring program (JMP) bagi suplai air dan sanitasi merupakan badan resmi PBB yang menjalankan tugas memonitoring kemajuan menuju Millenium Development Gal (MDG) terkait dengan air minum dan sanitasi (MDG 7, target 7 c), yaitu : " Menjelang tahun 2015 mengurangi separuh proporsi orang tanpa akses yang berkesinambungan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar."

Menurut indikator perbaikan sumber air, MDG, bertemu pada tahun 2010, lima tahuan sebelum jadwal. Lebih dari 2 Milyar orang telah menggunakan sumber air yang diperbaiki pada tahun 2010 dibandingkan pada tahun 1990. namun pekerjaan ini belum selesai, hampir 780 juta orang masih sulit memperoleh sumber air yang telah diperbaiki., dan masih banyak orang kesulitan mendapat air minum yang aman.

Satu keluarga tanpa anak (single family home) di Amerika menggunakan 262 liter (atau 69,3 gallons) air setiap harinya. Ini digunakan untuk mandi dan toilet, mesin cuci, shower, penggunaan kran, dan kebocoran. Bandingkan dengan penggunaan anda di meteran PDAM. Bisa anda nilai siapa yang boros? (suna)

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Sehat lingkungan

Sehat Mental | Ruang Kosong Pondok Pesantren


Ruang Kosong Pondok Pesantren

Berbicara tentang pondok pesantren tiba-tiba terngiang lirik qasidah kota santri. "Suasana di kota santri, asik senangkan hati. Suasana di kota santri, asik senangkan hati. Tiap pagi dan sore hari, muda-mudi berbusana rapi, hilir mudik silih berganti, pulang pergi mengaji. Duhai Ayah Ibu berikanlah izin daku untuk menuntut ilmu pergi ke rumah guru, mondok di kota santri banyak Ulama Kiai tumpuan orang mengaji, mengkaji ilmu agama bermanfaat di dunia menuju hidup bahagia sampai akhir masa." Penggambaran yang begitu apik, terbayang suasana religius pondok pesantren yang menyejukkan hati, santri berbondong-bondong riang menuju majelis ilmu, berdiskusi, mengaji dan saling menyimak hafalan al qur'an masing-masing. Seindah itu kah suasana disana ?

Menelusur Jejak Awal Ponpes

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua yang berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah, dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Menurut pengertian dasarnya, pesantren adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Di samping itu, kata "pondok" juga berasal dari bahasa Arab "funduq" yang berarti "hotel atau asrama". Dari penggalan tersebut, pondok pesantren bisa diartikan sebagai tempat tinggal/asrama santri/murid-murid belajar ilmu agama. Adapun sejarah berdirinya pondok pesantren, berdasarkan beberapa sumber yang ada mengatakan bahwa pesantren sebagai pusat penyebaran agama Islam lahir dan berkembang seiring dengan masuknya Islam di Indonesia.
Berdirinya pesantren pada mulanya juga diprakarsai oleh Wali Songo-Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari Gujarat India. Para Wali Songo tidak begitu kesulitan untuk mendirikan pesantren karena sebelumnya sudah ada institusi pendidikan Hindu-Budha dengan sistem biara dan asrama sebagai tempat belajar mengajar bagi para bikshu dan pendeta di Indonesia. Pada masa perkembangan Islam, biara dan asrama tersebut tidak berubah bentuk akan tetapi isinya berubah dari ajaran Hindu dan Budha diganti dengan ajaran Islam, yang kemudian dijadikan dasar peletak berdirinya pesantren. Selanjutnya pesantren digunakan sebagai tempat mengajarkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. Sunan Bonang mendirikan pesantren di Tuban, Sunan Ampel mendirikan pesantren di Ampel Surabaya dan Sunan Giri mendirikan pesantren di Sidomukti yang kemudian tempat ini lebih dikenal dengan sebutan Giri Kedaton.
Zaman kerajaan islam, Pondok Pesantren mendapat bantuan sepenuhnya dari raja dan para pembesar kerajaan. Bahkan raja sendiri yang mempelopori usaha-usaha untuk memajukannya. Terlebih saat pusat kerajaan Islam berpindah ke Mataram dan dipimpin oleh Sultan Agung, perhatian untuk memajukan Pondok Pesantren semakin besar. Dalam usahanya memakmurkan masjid, Sultan Agung memerintahkan agar setiap ibu kota Kabupaten didirikan sebuah masjid raya (Masjid Agung), dan pada tiap-tiap ibu kota distrik sebuah masjid Kawedanan. Demikian pula pada tiap-tiap desa. Dengan demikian, perhatian Sultan Agung dalam bidang pendidikan agama Islam cukup besar, sehingga pada masa kerajaan Mataram yaitu pada masa pemerintahan Sultan Agung bisa dikatakan sebagai zaman keemasan bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran agama Islam, terutama Pondok Pesantren.
Pada zaman penjajahan Belanda, dengan berbagai cara Penjajah berusaha untuk mendiskreditkan pendidikan Islam yang dikelola oleh pribumi termasuk didalamnya Pesantren. Sebab pemerintah colonial mendirikan lembaga pendidikan dengan sistem yang berlaku di barat pada waktu itu, namun hal ini hanya diperuntukkan bagi golongan elit dari masyarakat Indonesia. Sebagian besar sekolah colonial diarahkan pada pembentukan masyarakat elit yang akan digunakan untuk mempertahankan supremasi politik dan ekonomi bagi Pemerintah Belanda. Meskipun harus bersaing dengan sekolah-sekolah yang diselenggarakan pemerintah Belanda, pesantren terus berkembang jumlahnya. Persaingan yang terjadi bukan hanya dari segi ideologis dan cita-cita pendidikan saja, melainkan juga muncul dalam bentuk perlawanan politis dan bahkan secara fisik. Hampir semua perlawanan fisik (peperangan) melawan pemerintah colonial pada abad ke-19 bersumber atau paling tidak mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pesantren, seperti perang paderi, Diponegoro dan Perang Banjar. Menghadapi kenyataan demikian menyebabkan pemerintah Belanda diakhir abad ke-19 mencurigai eksistensi pesantren, yang mereka anggap sebagai sumber perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Pada tahun 1882 Belanda mendirikan Priesterreden (pengadilan agama) yang salah satu tugasnya mengawasi pendidikan di pesantren. Kemudian dikeluarkan Ordonansi (undang-undang) tahun 1905 mengenai pengawasan terhadap peguruan yang hanya mengajarkan agama (pesantren), dan guru-guru yang mengajar harus mendapatkan izin pemerintah setempat.
Di era kemerdekaan sampai sekarang, pesantren turut aktif mengisi kemerdekaan dan pembangunan, terutama dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai inovasi telah dilakukan untuk pengembangan pesantren baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Masuknya pengetahuan umum dan keterampilan ke dalam dunia pesantren merupakan upaya untuk memberikan bekal tambahan agar setelah lepas dari pondok para santri bisa mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat. Seiring dengan bergulirnya alur modernisasi, tuntutan masyarakat global adalah profesionalisme, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi serta etos kerja yang tinggi. Sayangnya, dari 25.000 jumlah pondok pesantren yang ada di Indonesia, hanya sebagian kecil saja yang dilirik oleh masyarakat. Kecenderungan orangtua masih pada sekolah umum negeri/swasta yang lebih "menjanjikan".

Realita Saat Ini

Dibandingkan lembaga pendidikan lain, pondok pesantren dinilai memiliki masalah paling kompleks. Hal ini dikarenakan pondok pesantren bertanggung jawab atas diri murid selama 24 jam. Di samping itu, jika sekolah umum lebih menitik beratkan pada target dan kegiatan akademik, maka pondok pesantren menggarap tidak hanya aspek inteligensi, tetapi juga fisik, karakter dan ruhiyah santri. Jumlah peserta didik yang banyak, sementara tenaga pendidik sedikit dan ditambah lagi dengan fasilitas kurang memadai serta manajemen yang belum mapan, membuat proses belajar mengajar di pondok pesantren cenderung apa adanya. 

Pendidikan sikap dan karakter yang seharusnya digarap pun menjadi agenda terlewatkan. Alhasil, produk yang dihasilkan menjadi kurang optimal. Santri mungkin hafal sekian juz, ratusan hadits, tau banyak ilmu Din, rutin melakukan amalan wajib dan sunnah. Akan tetapi, jumlah santri yang benar-benar menginternalisasi nilai-nilai yang sudah diajarkan di pondok bisa dihitung dengan jari. Ketika terjun ke masyarakat dengan banyak perbedaan disana-sini pun hanya sedikit saja yang bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik. Dilihat dari sisi skill juga kurang tergali.

Tentu kondisi yang telah disebutkan tadi tidak bisa digeneralisasikan untuk semua pondok pesantren yang ada. Beberapa pesantren telah menerapkan manajemen dan tata kelola sistem pendidikan yang baik, sehingga menghasilkan tata kelola yang baik pula, dari mulai perencanaan, proses implementasi, pengawasan, hingga evaluasi. Hasilnya, sebagaimana dapat disaksikan, telah mendorong lembaga pesantren "modern" dapat berkompetisi dengan lembaga-lembaga pendidikan modern lainnya. Namun,  jumlah pesantren yang sudah memperhatikan hal ini baru 1/3 dari keseluruhan yang ada. Sementara 2/3 yang lain belum optimal, ini berarti ada sekitar 3,2 juta santri yang diasumsikan belum berada pada tempat yang dapat mengantarkannya menggapai "potensi" dan "kompetensi" yang diharapkan.

Ragam Motif Orangtua Memilih

Saat ini banyak alternatif model pendidikan di luar pondok pesantren yang bisa dipilih untuk anak-anak bahkan kualitasnya bisa dikatakan jauh lebih baik, lantas mengapa masih ada orangtua yang memilih jalur pondok pesantren ? Bahkan tidak sedikit pula orangtua yang mulai memasukkan anaknya ke pondok sejak usia SD. Hal ini sebetulnya menunjukkan bahwa pondok pesantren masih dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat yang baik untuk mendidik anak-anak mereka. Berikut ini beberapa alasan orangtua memilih pondok pesantren sebagai tempat pendidikan anak :
  1. Cita-cita orangtua ingin memiliki anak seorang ulama.
  2. Ingin membekali anak dengan ilmu Din, karena ilmu Din adalah pondasi dan hukumnya fardhu 'ain.
  3. Ingin supaya anak lebih mandiri. Dengan hidup berjauhan dengan orangtua, maka anak akan belajar mengurus keperluan dan kewajibannya sendiri.
  4. Lingkungan pondok pesantren lebih terjaga dari pengaruh negatif.
  5. Biaya pendidikan di pondok lebih terjangkau.
  6. Meringankan beban orangtua karena mungkin orangtua "kewalahan" mengurus anak-anaknya. Dengan memasukkan anak ke pondok berarti tanggung jawab pendidikan anak diserahkan kepada pihak pondok.
  7. Faktor eksternal atau pengaruh lingkungan. Banyak di lingkungan tersebut yang memilih pondok pesantren.

If Yes, Then How ?

Penulis yakin setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hanya saja masih sedikit dari orangtua yang mengajak komunikasi anak-anaknya ketika memutuskan memilih pondok pesantren atau dengan kata lain bukan atas dasar keinginan anak. Bahkan setelah anak masuk pondok pun jarang sekali komunikasi. Alih-alih ingin membuat anak mandiri, tetapi ternyata yang dirasakan oleh anak adalah "orangtuaku tidak peduli padaku". Tidak heran, ketika anak pulang ke rumah banyak orangtua yang mengeluhkan "anakku jadi cuek banget, ga peka". Orangtua merasa tidak mengenali anaknya, anak pun asing dengan orangtuanya.
Hal penting yang senantiasa harus disadari oleh orangtua adalah tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya menjadi kewajiban orangtua dan tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang paling tulus kepada anak kecuali orangtua. Melihat kondisi yang ada saat ini, orangtua memang sudah selayaknya mempertimbangkan dengan bijaksana pilihan pendidikan untuk anak. Jika memang pondok pesantren yang dinilai paling tepat, maka ada 5 hal yang harus diperhatikan.
  1. Usia
Memang tidak ada aturan atau teori baku mengenai usia yang tepat anak masuk pondok. Usia 6-12 tahun (SD) merupakan masa pertengahan dan akhir anak-anak atau bisa dikatakan sebagai masa persiapan menuju remaja. Masa-masa ini adalah masa paling efektif sekaligus lebih mudah "diatur" daripada selama masa awal anak-anak dan masa remaja. Pada masa remaja, penalaran anak-anak menjadi lebih canggih, dan mereka cenderung kurang dapat menerima disiplin orangtua. Para remaja juga menuntut kemandirian lebih tegas, yang menyebabkan sejumlah kesulitan bagi orangtua. Oleh karena itu, sebenarnya fase pertengahan dan akhir anak-anak merupakan kesempatan emas bagi orangtua untuk menerapkan nilai-nilai agama, moral, disiplin dan kemandirian kepada anak. 

 Apalagi, perkembangan kognitif mereka juga sudah semakin matang sehingga memungkinkan orangtua untuk mengajak diskusi dan bermusyawarah tentang pengendalian perilaku, pelibatan anak-anak dalam pekerjaan sehari-hari di rumah, cara menghibur diri mereka sendiri saat dihadapkan dengan situasi yang tidak menyenangkan, serta interaksi sosial anak di luar keluarga, di sekolah dan di sekitar teman sebaya. Singkatnya, di usia 6-12 ini adalah "jatahnya" orangtua membangun pondasi dan memberikan bekal hidup sebanyak-banyaknya kepada anak, sebelum anak memasuki fase yang lebih bergejolak-remaja.

Dari sisi perkembangan fisik, ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, aktivitas fisik sangat penting bagi anak-anak ini untuk memperhalus keterampilan-keterampilan mereka yang sedang berkembang, seperti memukul bola, melompat tali, atau melakukan suatu gerak keseimbangan di atas balok. Oleh karena itu, pada prinsipnya anak-anak usia sekolah dasar harus terlibat secara aktif daripada pasif di dalam kegiatan-kegiatan. Ada juga pendapat, anak-anak di bawah usia 12 tahun gelombang otaknya harus dominan gelombang Alpha. Mereka harus lebih banyak bermain, bergembira, dan belajar dengan cara yang menyenangkan serta sering mendapat pelukan dari orang tuanya. Hal ini dikarenakan anak-anak masih mudah depresi menghadapi lingkungannya, dan saat ini terjadi ia harus mendapat pelukan dari orang tuanya. 

Hal tersebut sejalan dengan riset yang dilakukan University of Bologna di Italia yang menyarankan orangtua untuk memberikan pelukan pada anak yang sedang mengalami masalah dan depresi. Menurut hasil riset itu ternyata pelukan lebih efektif ketimbang obat-obat antidepresi. Ini terlihat pada anak-anak yang mengalami depresi dan diberikan obat anti depresan, ternyata mereka memiliki kecenderungan untuk kembali depresi. 

Hal berbeda terjadi pada anak yang didampingi orangtuanya untuk melalui periode depresi. Bahkan hanya dengan pelukan hangat dari kedua orangtuanya, anak yang mengalami depresi bisa lebih percaya diri untuk menyelesaikan masalah.
  1. Kemandirian
Di samping usia, hal yang tak kalah penting untuk dilihat dari kesiapan anak masuk ke pondok adalah kemandirian. Minimal anak sudah ada kesadaran untuk menjaga dan merawat diri serta barang-barang miliknya. Jika orangtua melepas anak sebelum ia mandiri atau dengan kata lain justru dimasukkan ke pondok dengan tujuan agar anak bisa mandiri, maka ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, anak berhasil dididik menjadi mandiri atau malah sebaliknya.
  1. Jenis Kelamin
Tuntutan pada anak perempuan dan laki-laki jelas berbeda sejalan dengan peran yang dimainkan pun nantinya berbeda. Dalam hal ini, orangtua perlu memperjelas output yang diharapkan setelah anak lepas dari pondok. Tentunya disesuaikan dengan fitrah dan potensi masing-masing anak.
  1. Kondisi Pondok
Sebelum memutuskan anak hendak ke pondok mana, ada baiknya jika orangtua mengajak atau minimal memberikan gambaran tentang kondisi disana. Terkait dengan keadaan lingkungan fisik, hal yang perlu diperhatikan adalah bersih, nyaman dan aman untuk anak. Selain itu, orangtua juga perlu melihat sistem dan kegiatan yang ditawarkan pondok tersebut sejalan atau tidak dengan harapan orangtua dan anak.
  1. Komunikasi
Orangtua sebaiknya menyampaikan kepada anak, nanti ketika sudah di pondok orangtua akan menelfon setiap hari atau menjenguk per bulan misalnya. Intensitas dan kualitas komunikasi sangat penting untuk menunjukkan kepada anak bahwa orangtua peduli dan ingin mendengar cerita seru/berbagi ilmu/hal tidak menyenangkan yang dialami anak. Di samping itu juga orangtua bisa menceritakan kondisi di rumah atau bahkan menyampaikan kalau anggota keluarga yang lain merindukannya. Hal ini penting untuk disampaikan supaya ikatan emosional anak dengan rumah tetap terjalin dan anak juga merasa keberadaannya dinantikan.

Mengisi Ruang Kosong

Pondok pesantren bisa dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan islam. Tujuan mulia didirikannya pondok pesantren akan cepat terwujud apabila dikelola dengan manajemen yang baik. Basis pengelolaan pondok tentunya harus memperhatikan pula aspek psikologis santri sebagai objek pendidikan. Sisi inilah yang selama ini agaknya kurang diperhatikan oleh pondok pesantren. Hal-hal yang berkaitan dengan psikis santri itu antara lain :
  1. Sosok "pengganti" orangtua
Ketika anak masuk ke pondok, maka secara otomatis waktu yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga menjadi berkurang banyak. Oleh karenanya, penting sekali disana untuk menciptakan suasana kekeluargaan. Hal ini akan terkait dengan sistem kamar. Akan lebih baik jika 1 kamar maksimal terdiri dari 10 santri, dengan 1 pengasuh, dan dibuat campur dari berbagai tingkat supaya tercipta suasana kakak-adik. Peran pengasuh kamar tidak hanya sekedar mengevaluasi kegiatan santri, tetapi yang lebih dibutuhkan adalah "menggantikan" kasih sayang orangtua. Maka, sudah selayaknya yang menempati posisi pengasuh ini mapan secara emosi, bijaksana dan paham karakter anak. Pengasuh bersama santri bermusyawarah tentang kebijakan kamar dan pembagian tugas masing-masing anak. Agenda sharing dan menjaga kekompakan kamar pun sudah selayaknya rutin dilaksanakan.  Hal yang tidak kalah penting adalah evaluasi sikap dan perilaku santri, sehingga jika ada perilaku santri yang tidak sesuai bisa segera ditangani.
  1. Hubungan antar santri
Hal yang pasti akan terjadi dalam kelompok adalah kecenderungan dekat hanya dengan teman yang cocok saja. Kecenderungan ini akan memunculkan kelompok kecil dalam kelompok besar atau yang biasa disebut dengan geng. Dalam hal ini, pengasuh perlu jeli melihat siapa dekat dengan siapa dan sejauh mana kedekatan mereka. Untuk itu, akan lebih baik jika diadakan rolling kamar per periode 1 semester misalnya, juga pembagian tugas kelompok yang anggotanya ditentukan pengasuh.  Hal ini disamping untuk melatih kebersamaan dan membiasakan santri bersosialisasi dengan karakter yang berbeda-beda, juga untuk mencegah terjadinya penyimpangan menyukai sesama jenis.
  1. Kesempatan aktualisasi diri
Kebutuhan umat islam saat ini tidak hanya generasi yang paham ilmu Din, tetapi juga memiliki skill, menguasai teknologi dan profesionalitas. Oleh karena itu, sudah sepatutnya pondok pesantren juga menyediakan wadah bagi para santri untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki. Memberikan kesempatan kepada santri untuk mengikuti lomba yang terkait dengan bidang yang ia kuasai juga merupakan sarana bagi santri untuk aktualisasi diri serta mengembangkan ilmunya.
  1. Komunikasi dengan orangtua
Kerjasama yang baik antara pihak pondok dengan orangtua dimulai dari komunikasi. Pihak pondok perlu untuk mengetahui riwayat anak selama di rumah dan harapan orangtua. Orangtua juga berhak bahkan wajib untuk mengetahui perkembangan anak selama di pondok, kebijakan dan tindakan yang diambil ketika anak mengalami masalah.
  1. Reward dan Punishment
Setiap anak berhak untuk mendapatkan reward/penghargaan ketika perilakunya sesuai dengan yang diharapkan. Tentu bentuk reward ini tidak harus selalu berupa barang/materi, sekedar pujian, anggukan atau senyuman yang tulus itu sudah cukup bagi anak untuk merasa usahanya dihargai. Sama halnya ketika anak melakukan kekeliruan baik tidak sengaja atau pun disengaja, maka anak juga berhak mendapatkan punishment/hukuman. Seperti halnya reward, pemberian punishment juga beragam disesuaikan dengan psikologis anak.

Melihat kebutuhan psikologis santri yang sudah disebutkan di atas, ternyata memang penting bagi tenaga pendidik untuk senantiasa mengupdate pengetahuan tentang psikologi anak dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi karakter anak yang beragam. Metode pengajaran pondok pesantren yang terkesan klasikal pun sebaiknya mulai diperbaharui supaya santri benar-benar menikmati proses belajar mengajar, serta ilmu yang didapatkan juga bisa diinternalisasi/dihayati dengan baik. Pihak pondok juga sebaiknya memiliki standar kualitas untuk semua elemen pendidik, pengasuh dan karyawan, tidak hanya mencakup pemahaman Din, tetapi juga pribadi. 

Di samping itu, pengelola pondok sudah selayaknya memperhatikan kesejahteraan semua pendidik, pengasuh, dan karyawan supaya masing-masing bisa fokus dengan tanggung jawab dan perannya di pondok. Kondisi di lapangan mungkin memang tidak mudah untuk mewujudkan pondok pesantren yang ideal, tetapi akan sayang sekali apabila potensi jumlah generasi muslim sebanyak 3,2 juta ini jika tidak digali dengan manajemen yang baik. InsyaAllah, niat baik pasti akan diberi kemudahan dari jalan yang tidak disangka-sangka.Wallahu'alam. (Deti Annisa Jayanti, S.Psi) 

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Sehat mental

Sehat Sekilas | HIKING DI ALAM BISA MENINGKATKAN KREATIFITAS

Hiking berarti berjalan kaki melewati hutan dan desa atau lintas alam. Hiking di alam ini ternyata baik untuk otak, terutama jika anda suntuk.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa skor pembawa ransel punggung (backpackers) ini 50% lebih baik pada tes kreatifitas setelah menghabiskan waktu 4 hari di alam dengan tidak berhubungan dengan seluruh alat-alat elektronik.

Empat puluh enam orang dengan rata-rata umur 28 tahun pergi selama 4-6 hari melakukan hiking yang diorganisir oleh Outward Bond di Alaska, Colorado, Maine dan Washington. Hp, tablet, computer atau peralatan elektronik lainnya tidak dijinkan dibawa.

Dari orang ini, 24 melakukan tes kreatifitas 10 item pada pagi hari sebelum perjalanan, dan 32 melakukan tes pada pagi hari setelah perjalanan 4 hari. Orang yang melakukan hiking selama 4 hari mendapat nilai 6 dari 10 pertanyaan, sementara orang yang melakukan tes sebelum hiking hanya mendapat nilai 4.

Putus hubungan dengan media tehnologi membuat orang mampu tinggal sementara dan alam melakukan istirahat, James P. Nicolai MD, seorang direktur medis Andrew Weil, di Miraval Tucson berkata," Ambil 10 sampai 15 menit berjalan di taman lima kali dalam seminggu."

Ini adalah nasihat yang baik, kata David Straker, DO, seorang asisten professor klinis di Universitas Columbia jurusan Kedokteran di kota New York, "Kita mengetahui gerak badan adalah hal yang paling penting yang dapat kita lakukan untuk kesehatan mental kita."

Hiking membantu senyawa kimia otak yang merasa baik disebut dengan endhorphins. "Gerak badan di alam memberi manfaat lebih pada kesehatan mental dibanding di berjalan di treadmill." kata David.

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Sehat Sekilas