APA YANG PERLU DILAKUKAN
Kekerasan, baik yang nyata maupun ancaman, terhadap pekerja pelayanan kesehatan, fasilitas, dan penerima amal harus dianggap sebagai sesuatu perhatian kemanusian yang paling serius hari ini. Seperti artikel-artikel sebelumnya, terdapat kepentingan untuk menjamin keamaan yang terluka dan sakit, dan petugas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kendaraan medis selama konflik bersenjata dan kekerasan lainnya. Lebih banyak yang harus dipastikan bahwa yang terluka dan sakit memiliki cukup akses terhadap pelayanan kesehatan dimana petugas dan fasilitas akan merawat mereka dengan peralatan dan obat-obatan yang cukup, dan tersedia. Keamanan pelayanan kesehatan tidak bisa hanya dibebankan pada komunitas pelayanan kesehatan. Tanggungjawab utama terletak kepada politikus dan militer (combatans).
Untuk meningkatkan kewaspadaan dari masalah-masalah ini dan menghasilkan kerja untuk memperbaikinya, organisasi bantuan medis mencari dukungan dengan inisiatif sebagai berikut :
Membangun kepedulian komunitas.
Bekerjasama dengan komunitas pelayanan kesehatan, organisasi bantuan medis, kekuatan militer dan pemerintah. Bekerjasama untuk menghormati hukum, untuk menjamin keamanan pelayanan kesehatan.
Pengumpulan informasi yang regular dan sistematis.
Untuk mencapai tujuan yang lebih baik dan bereaksi terhadap serangan kepada pasien, pekerja pelayanan kesehatan, fasilitas dan kendaraan medis, laporan kejadian harus dikumpulkan secara sistematis dan terpusat dengan data dari organisasi lainnya.
Memperbaiki dan mengkonsolidasikan praktik lapangan.
Pengalaman dan praktik lapangan yang baik perlu dibagi secara luas kepada komunitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan yang lebih baik.
Menjamin perlindungan medis.
Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di negara yang tengah berlangsung konflik bersenjata atau kekerasan lainnya akan dibantu dalam mengorganisasi perlindungan medis dan mengembangkan prosedur untuk melaporkan lokasi dan pergerakan kendaraan medis.
Melakukan perjanjian dengan negara.
Semua negara yang belum mengenakan peraturan domestic untuk menjamin keamanan pelayanan kesehatan dalam konflik bersenjata harus melaksanakannya.
Melakukan perjanjian dengan kekuatan nasional bersenjata.
Semua kekuatan bersenjata nasional yang belum memiliki pengadaan prosedur tetap berkaitan dengan penghormatan terhadap keamanan pelayanan kesehatan harus mengadakan. Prosedur tetap ini harus menekankan pada pengaturan checkpoint untuk memberi fasilitas bagi keluar masuknya kendaraan medis dan masuknya fasilitas pelayanan kesehatan.
Melakukan perjanjian dengan kelompok bersenjata bukan negara.
Kelompok bersenjata yang bekerja di luar batas ketentuan negara sebaiknya melakukan dialog terkait hukum dan praktik penjaminan keamanan pelayanan kesehatan.
Melakukan perjanjian dengan institusi profesi pelayanan kesehatan dan kementrian kesehatan.
Meningkatkan dialog dengan menteri kesehatan dan asosiasi kesehatan untuk melahirkan solidaritas terhadap masalah ini dan memperbaikai laporan, dan melakukan respon terhadap kekerasan yang dialami pekerja pelayanan kesehatan, fasilitas dan penerima amal.
Mendorong perhatian lingkaran akademis.
Membantu universitas, atau institusi pendidikan lainnya dan para pemikir untuk membentuk modul atau ukuran dalam maksud ini, dan memperhatikan kekerasan terhadap pasien dan pekerja pelayanan kesehatan dan fasilitas ke dalam kesehatan masyarakat, ilmu politik, dan studi hukum dan keamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar