ILMU-ILMU YANG BERPERAN
DALAM PENGGUNAAN OBAT
Obat hari ini telah menjadi satu bagian yang
tidak terpisahkan dari peradaban manusia.
Sejak awal peradaban manusia
pengetahuan seputar zat-zat yang dapat
membantu menyembuhkan tubuh manusia
dari gangguan kesehatan terus
berkembang. Awalnya ilmu seputar obat
menjadi satu dengan ilmu kedokteran,
namun karena begitu luasnya pembahasan
tentang obat danterus berkembang maka
ilmu seputar obat menjadi cabang ilmu
tersendiri yang disebut dengan ilmu
Farmakologi.
Hingga hari ini ilmu Farmakologi juga terpecah menjadi cabang -cabang
pembahasan yang semuanya membahas
seputar zat yang bernama obat, dari sumber
obat, sifat kimia, sifat fisik, komposisi, efek
fisiologi, mekanisme kerja, absorbsi,
distribusi, biotransformasi, ekskresi dan
penggunaan obat. Berikut ini kami
perkenalkan cabang-cabang ilmu tersebut.
Farmakognosi ialah cabang ilmu
farmakologi yang mempelajari sifat-sifat
tumbuhan dan bahan-bahan lain dari alam
yang merupakan sumber obat. Ilmu ini sangat penting untuk dipelajari dan
dipahami khususnya bagi mereka yang cenderung memilih pengobatan dengan obat dari bahan alam atau yang terkenal di masyarakat dengan sebutan herbal.
Farmasi ialah ilmu yang mempelajari cara
membuat, memformulasikan, menyimpan
dan menyediakan obat. Ilmu ini penting
bagi apoteker dan asisten apoteker karena
di tanggan merekalah semua proses dalam
ilmu ini berjalan. Dalam batas tertentu
pengetahuan ini diberikan juga pada dokter
karena adakalanya seorang dokter perlu
memberikan obat yang diramu atau diracik.
Farmakologi Klinik ialah cabang farmakologi
yang mempelajari efek obat pada manusia.
Berbagai aspek dalam studi obat pada
manusia tercakup dalam cabang ilmu ini
dengan tujuan mendapatkan dasar ilmiah
untuk penggunaan obat.
Farmakokinetik ialah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari nasib obat di dalam tubuh penggunanya, yaitu absorbsi (penyerapan), distribusi (alur jalannya obat), metabolisme (perubahan bentuk obat),
ekskresi (pembuangan).
Farmakodinamik ialah ilmu yang mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerjanya.
Farmakoterapi ialah ilmu yang
berhubungan dengan penggunaan obat
dalam pencegahan dan pengobatan
penyakit. Dalam farmakoterapi ini dipelajari
aspek farmakokinetik dan farmakodinamik
suatu obat yang dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit tertentu. Pengetahuan
ini merupakan bagian terpenting dalam
pendidikan farmakologi bagi para dokter
agar mereka mampu menggunakan obat
secara rasional.
Toksikologi ialah ilmu yang mempelajari
keracunan zat kimia termasuk obat dan zat-
zat lain seperti zat tertentu yang digunakan
dalam rumah tangga, industri, pertanian
dan perkebunan. Dalam cabang ilmu ini
dipelajari juga cara pencegahan,
pengenalan dan penanggulangan kasus-
kasus keracunan.
Itulah ilmu-ilmu yang berperan dalam
penggunaan obat, sehingga proses
pencegahan maupun penanggulangan
penyakit menjadi efektif, rasional dan
efisien. Untuk itu sangat aneh jika masih
banyak orang yang memandang “sebelah
mata” proses penggunaan obat dalam
penanggulangan penyakit hanya
berdasarkan “kabar-kabar burung” yang
tidak bisa dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, seperti “obat-obat itu (khususnya
obat dari dokter) berisi racun yang merusak
tubuh”, “Jangan minum itu nanti begini dan
begitu”, “obat itu tidak ada gunanya”, dan
kabar-kabar lain yang tidak terbukti ilmiah.
Semoga tulisan ini menyadarkan mereka bahwa dalam menggunakan obat para praktisi kesehatan (dokter dan farmasis)
berlandaskan beberapa cabang ilmu yang
harus dipahami, adapun jika terjadi human
error yang menyebabkan terjadi efek
negatif dari penggunaan obat tertentu
maka hal itu tidak bisa dijadikan dasar untuk
menghukumi bahwa obat-obat yang
digunakan para dokter itu tidak berguna
dan berbahaya.
Sebagai seorang Muslim marilah kita ingat pesan Imam Bukhari yang begitu bijak “Al Ilmu Qoblal Qouli Wal Amal” (Ilmu sebelum berkata dan berbuat). (Angga Dimas
Persada, S.Farm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar