Kamis, 22 November 2012

Renungan : HANYA BANTUAN KEMANUSIAAN?


HANYA BANTUAN KEMANUSIAAN?


Bencana karena manusia (Man made disaster) belum berakhir di Suriah. Setiap hari terjadi korban akibat konflik bersenjata. Ada yang meninggal, namun tidak sedikit yang mengalami luka baik ringan maupun berat. Kaum muslimin di Suriah memerlukan bantuan. Mereka telah menjerit meminta pertolongan.

Untuk menjawab jeritan minta tolong tersebut, kami dari HASI telah mengirim relawan kemanusiaan untuk membantu kaum muslimin Suriah. Hanya bantuan kemanusian yang saat ini bisa kami lakukan. Dalam bentuk uang dan pertolongan medis serta seorang ustad yang selain menjadi penterjemah juga merangkap sebagai juru dakwah.


Ini jauh dari anggapan orang, terutama sebagian kelompok muslim di Indonesia. Bahwa ketika terjadi konflik bersenjata maka segera kirim relawan untuk bertempur. Bertempur di garis depan!

Sudah satu setengah tahun, kaum muslimin Suriah mengalami penderitaan yang hebat. Diancam, diintimidasi, dibunuh, dibantai, diusir dari tanah tumpah darah. Sejak pergolakan sipil menjadi konflik bersenjata, maka para laki-laki berubah menjadi pejuang Muslim. Dengan segala kekurangannya. Dari tertib sipil menjadi tertib semimiliter atau bahkan sebagian sudah menjadi tertib militer. Maka kebutuhan pejuang tempur yang regular segera terisi dari masyarakat muslim Suriah sendiri.

Foreign fighter, pejuang asing, julukan bagi siapapun yang berasal dari negara lain (bukan Suriah) meskipun Muslim, yang membantu pejuang Muslim mempertahankan keimanannya, baru bisa dihitung dengan jari (berdasarkan informasi yang luas di media massa).

Sementara itu, humanitarian aid, bantuan kemanusiaan tidak bisa maksimal bekerja di wilayah konflik Suriah. Tidak diberi otoritas untuk bekerja di sana. Atau kesulitan untuk bekerja karena kekacauan yang tidak pandang bulu. Banyak pekerja kemanusiaan yang juga menjadi korban pertempuran. 

Namun, masyarakat muslim di Suriah memerlukan bantuan kemanusiaan. “Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara…” (Al Hujurat 10).

Nu’man bin Basyir radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Perumpamaan kaum muslimin dalam sikap saling mencintai, menyayangi dan membantu yang lemah bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit, seluruh anggota tubuh lainnya ikut merasakan sulit tidur dan demam.” (HR. Bukhari).

Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi seorang muslim lainnya. Ia tidak akan menzaliminya atau menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa mengurus keperluan saudaranya, Allah akan mengurus keperluannya. Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutup aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR. Bukhari).

Dari Anas bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa dan lisan kalian. “ (HR. Ahmad, Abu Dawud).

“Barangsiapa yang mempersiapkan perbekalan orang yang berperang, berarti telah ikut berperang. Barangsiapa membiayai hidup keluarga yang berperang, berarti telah ikut berperang.” (Muttafaq’alaih).

Hal-hal berikut ini yang bisa dilakukan untuk mendukung masyarakat muslim Suriah : mendoakan kebaikan, keistiqamahan dan kemenangan dan qunut nazilah, mengumpulkan infaq untuk kaum muslimin di sana, membantu mengobati atau pembiayaan perawaan dan pengobatan pejuang Muslim dan keluarganya yang terluka, menanggung biaya hidup para pengungsi yang kebanyakan adalah para keluarga pejuang muslim, menyebarkan berita kebaikan pejuang muslim dan mengajak masyarakat untuk membantu.

Memang benar, hanya bantuan kemanusiaan yang bisa kami lakukan. (Abu Muhammad) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar