Kamis, 22 November 2012

Anak Sehat : PERKEMBANGAN INDRA BAYI BARU LAHIR


PERKEMBANGAN INDRA
BAYI 
BARU LAHIR

Saat menimang bayi untuk pertama kalinya mungkin terbersit tanya dalam hati Ibu, ‘apakah dia sudah dapat melihat, mencium bau, mengecap atau merasakan sakit ‘. Kebanyakan Ibu diberitahukan bahwa bayi mereka yang baru lahir tidak dapat mengecap, mencium, atau merasakan sakit. Benarkah? Jika memang bayi yang baru lahir dapat melihat, lalu apa yang ia lihat? Bagaimana dengan indra lain seperti mendengar, mencium, mengecap, menyentuh dan merasa sakit? Seperti apakah indra itu pada bayi yang baru lahir dan bagaimana mereka berkembang pada masa bayi? 

Bagaimana seorang bayi yang baru lahir mengetahui kulit ibunya lembut, tidak kasar? Bagaimana seorang anak berusia 5 tahun mengetahui apa warna rambutnya? Bagaimana seorang anak berusia 8 tahun mengetahui bahwa suara petasan lebih nyaring dari suara seekor kucing? Jawabannya adalah bayi dan anak-anak mengetahui hal-hal tersebut dengan pertolongan indra mereka. Semua informasi datang kepada bayi melalui indra. Tanpa penglihatan, pendengaran, sentuhan, kecapan, penciuman dan indra lain, otak bayi akan terkucil dari dunia ; bayi akan hidup di dalam kebisuan yang gelap, tanpa rasa , tanpa warna, kehampaan kekal. 


Sensasi terjadi ketika sekumpulan informasi “mengadakan kontak” dengan penerima sensor mata, telinga, lidah, hidung dan kulit. Sensasi pendengaran terjadi ketika gelombang udara yang bergetar dikumpulkan oleh telinga bagian luar dan ditransmisikan melalui ujung telinga bagian dalam ke syaraf pendengaran. Sensasi penglihatan terjadi ketika cahaya lampu mengadakan kontak dengan kedua mata dan difokuskan ke dalam retina. 

Sedangkan persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diindrakan atau dirasakan. Informasi tentang peristiwa-peristiwa tertentu yang mengadakan kontak dengan telinga diinterpretasikan sebagai suara music misalnya . Sementara peristiwa lainnya yang ditransmisikan ke dalam retina diinterpretasikan sebagai suatu warna, pola atau bentuk khusus. 

PENGLIHATAN BAYI BARU LAHIR

Psikolog William James (1890 / 1950) menyebutkan bahwa dunia persepsi bayi yang baru lahir sebagai suatu “kebingungan yang luar biasa”. Apakah James benar? Seabad kemudian kita dapat dengan aman mengatakan bahwa James keliru. Ternyata persepsi informasi visual bayi jauh lebih maju dari yang difikirkan sebelumnya. 

Perjalanan persepsi visual kita bermula dengan kepeloporan hasil penelitian di tahun 1963 oleh Robert Fantzs yang menempatkan bayi di dalam suatu kamar tembus pandang yang memiliki dua layar visual pada langit-langit di atas kepala bayi. Seorang petugas eksperimen memandang mata bayi dengan melihat melalui suatu lubang intipan. Apabila bayi sedang memandangi sebuah layar tertentu, petugas eksperimen dapat melihat pantulan layar di mata bayi. Ini memungkinkan petugas eksperimen untuk menentukan berapa lama bayi melihat pada masing-masing layar. Bayi-bayi ternyata lebih senang melihat pola daripada warna atau kecerahan. Misalnya, mereka lebih senang melihat wajah, potongan benda yang dicetak, atau mata sapi jantan lebih lama daripada piringan berwarna merah, kuning atau putih. Dalam eksperimen lain, Fantz menemukan bahwa bayi yang kecil – hanya berusia dua hari – melihat lebih lama pada rangsangan yang terpola, seperti wajah dan lingkaran konsentris, daripada piringan berwarna merah, putih atau kuning. 

Berdasarkan hasil ini, persepsi pola tampaknya memiliki landasan yang lebih dalam, atau setidak-tidaknya dapat dicapai bayi, hanya setelah pengalaman lingkungan minimal. Dunia visual bayi yang baru lahir bukanlah “kebingungan yang luar biasa” seperti yang dibayangkan oleh William James. 

Penglihatan bayi yang baru lahir diperkirakan 20/200 hingga 20/600 pada bagan Snellen yang terkenal itu yang sering digunakan ketika mata anda diuji. Ini sekitar 10 hingga 30 kali lebih rendah daripada penglihatan orang dewasa normal (20/20). Akan tetapi menurut Banks & Salapatek di tahun 1983 pada usia 6 bulan penglihatan menjadi 20/100 atau lebih baik. 

Mungkin anda penasaran sejak kapan bayi mulai dapat membedakan wajah. Karena wajah manusia adalah pola visual yang paling penting bagi bayi baru lahr untuk dipersepsikan. Bayi menguasai suatu urutan langkah terpola yang secara perlahan-lahan membuatnya dapat memperoleh persepsi wajah sepenuhnya. Pada usia kira-kira 3,5 minggu bayi kagum dengan mata, barangkali karena bayi memperhatikan gambar perceptual yang sederhana seperti titik, sudut dan lingkaran. Pada usia 1 hingga 2 bulan, bayi memperhatikan dan mempersepsi kontur,. Pada usia 2 bulan atau lebih, bayi mulai membedakan gambar wajah ; mata dibedakan dari bagian lain wajah, mulut diperhatikan, dan gerakan mulut menarik perhatiannya. Pada usia 5 bulan, bayi telah mendeteksi gambar lain wajah – kelenturannya, kekompakannya, ketiga dimensi wajah, bentuk oval kepala, dan orientasi mata dan mulut. Lewat usia 6 bulan, bayi membedakan wajah-wajah akrab dari wajah-wajah yang tidak akrab – ibu dari orang asing, topeng dari wajah asli dan lain-lain. 

PENDENGARAN

Segera setelah kelahiran, bayi dapat mendengar, walaupun ambang pintu sensor mereka agak lebih tinggi dibandingkan dengan ambang pintu sensor orang dewasa. Oleh karenanya, suatu rangsangan harus lebih nyaring untuk didengarkan oleh bayi yang baru lahir dibandingkan dengan rangsangan yang harus didengarkan oleh orang dewasa. Juga, dalam studi baru-baru ini , ketika bayi telah berusia 8 hingga 28 minggu, mereka semakin pintar melokalisasi suara. Kenyataannya, bukan hanya bayi yang baru lahir yang dapat mendengar, bahkan ada kemungkinan bahwa janin pun dapat mendengar ketika ia mendekap di dalam kandungan ibunya. 

Janin dapat mendengar suara pada beberapa bulan terakhir kehamilan : suara ibu, music dan lain-lain. Sebuah penelitian dilakukan untuk menguji hal ini. Enambelas orang perempuan hamil membacakan buku cerita A kepada janin mereka dua kali sehari selama 6 minggu terakhir kehamilan mereka. Setelah bayi lahir, mereka diberikan dua pilihan buku cerita untuk didengarkan ; cerita A dan cerita B. Sebuah earphone dipasang pada telinga mereka dan irama mengisap mereka diukur. Ternyata, bayi-bayi itu lebih sering mengisap ketika mereka mendengar cerita A . Hal ini membuktikan dugaan bahwa janin dapat mendengar dalam kandungan Ibunya . 

SENTUHAN DAN RASA SAKIT PADA BAYI YANG BARU LAHIR 

Bayi-bayi yang baru lahir ternyata member respon terhadap sentuhan. Sentuhan ke pipi menghasilkan respon gelengan kepala, sedangkan sentuhan ke bibir menghasilkan gerakan mengisap. Suatu kemampuan yang sangat penting yang berkembang pada masa bayi ialah kemampuan menghubungkan informasi atas penglihatan dengan informasi yang mereka terima atas sentuhan. Seorang bayi berusia setahun jelas dapat melakukan ini, dan tampak bahwa bayi berusia 6 bulan juga dapat melakukannya. 

Kalau dan bila anda memiliki seorang anak laki-laki dan perlu mempertimbangkan apakah ia harus dikhitan, isu tentang persepsi rasa sakit pada bayi tentu saja akan menjadi penting bagi anda. Khitan biasanya dilakukan kepada bayi laki-laki kecil kira-kira pada hari ketiga setelah kelahiran. Apakah bayi laki-laki kecil anda akan mengalami rasa sakit kalau ia disunat ketika ia sudah berusia 3 hari? Peningkatan tangisan dan ocehan intensif selama prosedur khitan dilakukan, mengindikasikan bahwa bayi berusia 3 hari mengalami rasa sakit. 

Dalam investigasi Megan Gunnar dan rekan-rekannya, kemampuan bayi sehat yang baru lahir untuk menghadapi stress diteliti. Bayi laki-laki yang baru lahir yang menangis secara intensif selama khitan, menunjukkan bahwa ia memang mengalami stress. Para peneliti menunjukkan kenyataan luar biasa, yakni bahwa bayi yang baru lahir tidak menderita akibat-akibat yang serius dari pembedahan. Agaknya bayi yang dikhitan memperlihatkan ketahanan mengagumkan dan kemampuan luar biasa dalam menghadapinya. Beberapa menit setelah pembedahan, bayi dapat menyusu dan berinteraksi dengan cara yang normal dengan ibunya. Dan kalau diperbolehkan, bayi yang baru lahir yang baru saja dikhitan segera melayang dalam tidur yang amat pulas yang tampaknya merupakan suatu mekanisme mengatasi rasa sakit. Di dalam eksperimen ini waktu yang dihabiskan untuk tidur pulas lebih banyak 60 hingga 240 menit setelah dikhitan dibandingkan dengan yang sebelum dikhitan. 

PENCIUMAN

Bayi-bayi yang baru lahir dapat membedakan bau. Hal ini ditunjukkan dengan ekspresi wajah mereka. Mereka kelihatannya menyukai bau vanilla dan arbei tetapi tidak suka bau telur dan ikan busuk. Dalam suatu penelitian, bayi-bayi kecil yang minum ASI memperlihatkan suatu keinginan yang jelas atas bau kain pelapis payudara ibu mereka ketika mereka berusia 6 hari. Akan tetapi, ketika mereka masih berusia 2 hari, mereka tidak memperlihatkan keinginan ini (dibandingkan dengan kain pelapis payudara yang bersih). Hal ini menunjukkan bahwa mereka memerlukan beberapa hari untuk menyadari bau ini. 

KECAPAN ( TASTE )

Sensitivitas atau kepekaan terhadap rasa dapat muncul sebelum kelahiran. Ketika sakarin ditambahkan ke dalam cairan amniotis pada janin yang hampir lahir, peningkatan aktivitas menelan diamati. Kepekaan terhadap manisan muncul secara jelas pada bayi yangbaru lahir. Ketika mengisap putting yang diolesi dengan suatu larutan yang manis, jumlah isapan bertambah. Dalam penelitian lain, bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan suatu ekspresi seperti senyum setelah diberi larutan yang manis. Sebaliknya, mereka mengerutkan lidah mereka setelah diberi larutan yang masam. Dan dalam suatu study, bayi-bayi berusia 1 hingga 3 hari menangis lebih sedikit ketika mereka diberi larutan sukrosa melalui suatu dot. 

(wallohu a’lam bishshowab)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar