PEMBERANTASAN NYAMUK
Nyamuknya cuma satu, tetapi temannya
banyak. Begitulah pepatah yang sering kita
dengar perihal kenakalan nyamuk. Yang
berdenging di sekitar telinga kita, dan
dengan tiba-tiba bisa menusuk dan
menghisap darah kita. Kalau anda tipe
orang yang sensitif, sedikit gigitan nyamuk
akan bisa membuat sensasi gatal yang luar
biasa kemudian diikuti bentol-bentol di
kulit. Terjadi peristiwa alergi. Masih untung
jika nyamuk betina yang menggigit kita
tidak membawa kuman penyakit.
Nyamuk secara umum dianggap
mengganggu dan juga menyebarkan
penyakit, sehingga membuat manusia
berupaya bermacam cara untuk
memberantas atau mengurangi
kehadirannya.
Pemberantasan nyamuk atau mosquito
control adalah upaya mengatur populasi
nyamuk untuk mengurangi gangguan
mereka terhadap kesehatan manusia,
ekonomi, dan kenyamanan. Pemberantasan nyamuk merupakan praktik kesehatan
masyarakat yang vital di seluruh dunia dan khususnya di wilayah tropis karena nyamuk menyebarkan penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Upaya pemberantasan nyamuk
ditargetkan melawan tiga masalah
utama :
Gangguan nyamuk yang mengganggu orang-orang di rumah atau di taman, tempat ibadah, dan di area rekreasi.
Secara ekonomi nyamuk mengurangi nilai
perumahan atau real estate, lebih lanjut
berdampak pada pariwisata dan
kepentingan bisnis atau secara negative
berdampak ternak atau produksi unggas.
Kesehatan masyarakat menjadi perhatian ketika nyamuk sebagai vector, atau penyebar penyakit infeksi.
Tidak seperti manusia yang memiliki nomor
induk kependudukan, nyamuk harus dimonitor jumlahnya di sebuah area. Seperti
sensus saja. Caranya dengan angka rata-
rata dia hinggap di badan terutama di
lengan atau kaki, dengan diberi interval
waktu. Dengan jebakan mekanis, yaitu
dengan cara menggunakan kipas angin
untuk menghembuskan angin sehingga
nyamuk dewasa masuk ke dalam kantung
yang kemudian di bawa ke laboratorium
untuk di analisa.
Untuk memonitor jentik nyamuk dengan cara mendatangi air yang tergenang di rumah tangga seperti tendon air atau gentong, kemudian dihitung jumlah jentik-
jentik nyamuk. Kalau di Indonesia biasanya dilakukan oleh petugas pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas ) dengan
programnya Pemantauan Jentik Berkala
(PJB). Tinggal anda cek, pernah tidak
petugas puskesmas mendatangi rumah
anda.
Karena nyamuk banyak berkembang biak
di air tergenang, cara mengurangi nyamuk
menjadi sederhana seperti mengosongkan
air dari wadahnya di sekitar rumah. Ini bisa
dikerjakan sendiri oleh pemilik rumah.
Seperti contoh, pemilik rumah dapat
memberantas perkembang biakan
nyamuk dengan membuang wadah plastik
yang tidak digunakan, ban bekas, atau
ember, dengan membersihkan pancuran
air atau talang yang tersumbat dan
memperbaiki di sekitar kran yang bocor,
dengan teratur mengganti air di dalam
kandang burung, dan mengisi atau
mengeringkan genangan air, area rawa-
rawa, dan tunggul pohon.
Memberantas area perkembangbiakan nyamuk dapat efektif dan cara permanen untuk mengurangi populasi nyamuk tanpa menggunakan insektisida.
Biological control atau biocontrol adalah
cara menggunakan musuh alami untuk mengatur jumlah nyamuk. Beberapa jenis biocontrol adalah parasit atau pathogen dan predator yang menyerang nyamuk. Biocontrol yang efektif adalah ikan predator yang makan jentik nyamuk seperti mosquitofish (Gambusia affinia) dan
beberapa jenis karper atau ikan mas. Ikan
mujahir juga mengkonsumsi jentik-jentik
nyamuk.
Predator lainnya adalah capung, yang memakan jentik nyamuk. Ada juga predator lainnya seperti burung, kelelawar, kadal, dan katak, namun bukti dari keefektifannya masih dipertanyakan.
Seperti binatang lainnya, nyamuk juga memiliki penyakit, seperti karena virus, bakteri, jamur, protozoa, nematode, dan mikrosproidia.
Tetesan minyak adalah anti nyamuk yang
tidak beracun. Lapisan minyak di atas air
dapat mencegah perkembangbiakan
nyamuk dengan dua cara, jentik nyamuk di
dalam air tidak dapat penetrasi lapisan
minyak dengan alat pernapasannya, dan
sehingga dia mati. Juga nyamuk dewasa
tidak bisa meletakkan telurnya ke dalam air
yang berminyak.
Untuk membunuh jentik nyamuk di tempat
air yang sulit di kuras atau sulit air dengan
menaburkan bubuk abate 2- 3 bulan sekali
dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter
air. Abate dapat di peroleh di puskesmas
atau di apotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar