Senin, 15 Agustus 2011

Tanda-tanda Bahaya Kehamilan


Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

Pada umumnya, 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis/tidak normal. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan maupun keselamatan ibu hamil.
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.


Macam-macam tanda bahaya kehamilan

Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal :
a.      Perdarahan pervaginam
b.      Sakit kepala yang hebat
c.       Masalah penglihatan
d.      Bengkak pada muka atau tangan
e.       Nyeri abdomen yang hebat
f.        Bayi kurang bergerak seperti biasa

Berbagai macam tanda bahaya yang perlu segera mendapatkan pertolongan :

a.   Keluar darah dari jalan lahir
     Perdarahan pervagina yang terjadi kehamilan jarang yang normal. Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau bercak-bercak darah. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.

b.   Keluar air ketuban sebelum waktunya
     Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina.

c.    Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala- gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

d.   Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
     Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke- 6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

e.    Demam Tinggi
     Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.

f.     Nyeri perut yang hebat
     Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.

g.   Sakit kepala yang hebat
     Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.
h.   Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
     Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari - hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum.

i.     Selaput kelopak mata pucat
     Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr% pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.

Gejala tertentu saat hamil  yang harus diwaspadai:

Jika menemui gejala -gejala berikut ini, itu artinya alarm tanda bahaya telah berbunyi, dan segeralah memeriksakan kehamilan :
a.      Sakit perut yang hebat atau bertahan lama.
b.      Perdarahan atau terjadi bercak pada vagina.
c.       Keluarnya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari
vagina. Yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah.
d.      Adanya tekanan pada panggul, sakit dipunggung bagian bawah atau kram sebelum usia 37 minggu kehamilan.
e.       BAK  yang sakit atau terasa seperti tebakar.
f.        Sedikit BAK  atau tidak BAK sama sekali.
g.      Muntah berat atau berulangkali.
h.      Menggigil atau demam di atas 101 º F(38,3 º C).
i.        Rasa gatal yang menetap diseluruh tubuh, khususnya jika dibarengi kulit tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat.
j.        Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu.
k.      Sakit kepala berat yang bertahan lebih dari 2-3 jam.
l.        Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan, muka dan sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau lebih, yang tidak berkaitan dengan pola makan.
m.    Kram parah yang menetap pada kaki atau betis, yang tidak mereda ketika ibu hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.
n.      Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10 gerakan dalam 12 jam pada kehamilan minggu ke - 26 atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal.
o.      Trauma atau cedera pada daerah perut.
p.      Pingsan atau pusing-pusing, dengan atau tanpa palpitasi (pupil mata menyempit).
q.      Masalah kesehatan lain

Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH
(Maternal and Neonatal Health Program) :

a.      Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.
b.      Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapi
persalinan.
c.       Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi
komplikasi.
d.      Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadi
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.
e.       Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan.

Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan:
a.   Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
b.   Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukan
tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut. (Yuyun Triani, S.ST)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar