Senin, 15 Agustus 2011

Lima Kebutuhan Seorang Wanita Dalam Proses Persalinan


Lima Kebutuhan Seorang Wanita
Dalam Proses Persalinan

Persalinan merupakan proses yang normal dan menjadi kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya, sedangkan peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan dan mendeteksi dini adanya komplikasi selama persalinan, disamping juga bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), yang berlangsung dalam 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.


Pada praktiknya sebagian besar wanita merasa takut dan panik dalam menghadapi proses persalinannya. Bahkan tak jarang mereka berteriak ataupun menangis histeris ketika merasakan sakit karena kontraksi. Untuk itu di bawah ini adalah pembahasan mengenai kebutuhan dasar seorang wanita dalam menghadapi proses persalinan.
Lima kebutuhan seorang wanita dalam proses persalinan :

1. Kebutuhan fisik dan psikologis
Asuhan ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan, hal ini juga yang akan menghindarkan ibu dari infeksi.
Yang dapat dilakukan diantaranya adalah :

a. Menjaga kebersihan diri
Membasuh sekitar kemaluannya sesudah BAK / BAB dan menjaga tetap bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan kenyamanan dan relaksasi serta menurunkan resiko infeksi karena dengan adanya kombinasi pengeluaran antara lendir darah/bloody show, keringat, cairan ketuban/amnion, larutan untuk pemeriksaan vagina dan juga veces dapat membuat ibu bersalin marasa tidak nyaman.
Mandi di bak / shower dapat menjadi sangat menyegarkan dan santai, ibu tersebut dapat menjadi  marasa sehat tetapi bila fasilitasnya tidak memungkinkan mandi di tempat tidur juga manyegarkan.
b. Berendam
Air telah dihubungkan dengan suatu perasaan sejahtera selama berabad-abad yang lalu. Ketertarikan dari air dalam persalinan dan kelahiran bayi kini telah berkembang. Beberapa wanita memilih untuk menggunakan kolam hanya untuk berendam pada proses pembukaan serviks (kala satu) dan sebagian wanita bahkan memilih untuk melahirkan di dalam air. Akan tetapi hal ini bisa dilakukan apabila tersedia fasilitas di tempat pelayanan yang kita pilih dalam membantu proses persalinan.
Beberapa wanita telah memberikan komentar tentang betapa rileksnya mereka selama berada dalam air. Berendam dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan yang paling menenangkan. Hal ini memberikan suatu bentuk hidrotherapy dan kegembiraan yang akan meredakan dan membantu terhadap kontraksi terhadap ibu bersalin.

c. Perawatan mulut 
Ibu yang sedang ada dalam proses persalinan biasanya  mempunyai napas yang bau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dia dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan bagi orang disekitarnya. Hal diatas dapat dihindari jika wanita mampu mencerna cairan selama persalinannya.
Yang dapat dilakukan :

a. Menggosok gigi : Ibu bersalin harus diingatkan untuk membawa sikat gigi dan pasta gigi ke rumah sakit/rumah bersalin untuk digunakan selama persalinan.
b. Mencuci mulut : Dengan pemberian produk pencuci mulut, sebagai tindakan untuk menyegarkan napas.
c. Pemberian gliserin : Untuk menghindari terjadinya kekeringan pada bibir dapat digunakan gliserin dengan cara mengusapkannya.
d. Pemberian permen untuk melembabkan mulut dan tenggorokan. Sebaiknya gunakan permen lollipop untuk mencegah aspirasi.
d. Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaikpun mereka akan mengeluh berkeringat pada beberapa waktu tertentu. Jika tempat persalinan tidak menggunakan pendingin akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat menyengsarakan wanita tersebut. Untuk itu gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas.

2. Kehadiran seorang pendamping secara terus-menerus

Beberapa keuntungan  dalam dukungan yang berkesinambungan bagi ibu bersalin, antara lain :
a. Berkurangnya kebutuhan obat-obatan penahan rasa sakit
b. Berkurangnya kelahiran dengan menggunakan bantuan alat-alat untuk membantu kelahiran bayi.
c. Pembedahan caesar untuk membantu kelahiran menjadi berkurang.
d. Berkurangnya trauma bayi baru lahir

Dukungan yang dapat diberikan  oleh pendamping persalinan diantaranya adalah 

a. Mengusap keringat
b. Memberikan motivasi dan semangat kepada ibu bersalin
c. Menemani / membimbing jalan-jalan
d. Memberikan minum
e. Merubah posisi, dll

3. Pengurangan rasa sakit

Nyeri pada saat persalinan disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi servik dan tekanan / distensi perineum. Rasa nyeri yang terjadi saat persalinan dapat terjadi pada daerah-daerah tertentu saja terutama disekitar perut.

Pendekatan – pendekatan untuk mengurangi rasa sakit, menurut Varney ’s Midwifery :
a. Seorang yang dapat mendukung persalinan
b. Pengaturan posisi.
c. Relaksasi dan latihan pernafasan.
d. Istirahat dan privasi.
e. Mengetahui mengenai proses / kemajuan proses persalinan.
f. Kebutuhan tubuh
g. Sentuhan

4. Penerimaan atas sikap dan perilakunya

Beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi dan ada pula yang berusaha untuk diam ada juga yang menangis. Itu semua merupakan tingkah laku yang pada saat itu hanya dapat dilakukannya. Yang bisa dilakukan oleh seorang pendamping adalah hanya menyemangatinya dan bukan memarahinya.

Penerimaan akan tingkah lakunya dan sikap juga kepercayaannya, apapun yang dia lakukan merupakan hal terbaik yang mampu dia lakukan pada saat itu

5. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman

a. Mendapatkan penjelasan tentang proses dan perkembangan persalinan 
b. Mendapatkan penjelasan semua hasil pemeriksaan
c. Pengurangan rasa takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa takut

Demikian bahasan mengenai kebutuhan dasar seorang wanita dalam menghadapi persalinan. Semoga tulisan ini bermanfaat. (Yuyun Triani, S.ST M.Kes) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar