Senin, 25 April 2011

Pingsan


Majalah Hilal Ahmar EDISI 40/VI/ OKTOBER 2010
FIRST AID

Pingsan

Pada edisi bulan lalu telah kita pelajari salah satu bentuk gangguan kesadaran, yaitu Shock atau rejatan. Dimana penurunan kesadaran pada jenis ini (shock) bersifat lama dan akan pulih dengan pertolongan medis yang baik. Pada bagian lain, terdapat bentuk gangguan kesadaran lain yang periode penurunan kesadarannya relative pendek /singkat dan itulah yang kita kenal dengan pingsan. Pingsan adalah suatu bentuk gangguan penurunan kesadaran dalam waktu singkat yang disebabkan penurunan aliran darah secara temporer (tidak menetap) ke bagian otak. Pemulihannya pun dapat dicapai dalam waktu singkat dan secara umum penderita akan pulih seratus persen seperti sediakala tanpa adanya cacat/ penurunan kemampuan syaraf.


Walau bersifat ringan, kita tetap sebagai penolong tetap harus tahu apakah penyebab terjadinya pingsan, sehingga  kita dapat mengantisipasi keadaan dan tenang dalam menghadapinya. Secara umum beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pingsan adalah:

  • Merasakan rasa nyeri yang hebat.
  • Reaksi dari rasa takut yang berlebihan.
  • Gangguan emosional yang hebat seperti rasa sedih, kehilangan seseorang atau bentuk-bentuk lain dari kekecewaan emosional.
  • Kelelahan.
  • Rasa lapar yang hebat.
  • Dan lain-lain.
Namun demikian salah satu yang paling banyak menyebabkan terjadinya pingsan adlah setelah seseorang mengalami kondisi berada dalam salah satu posisi menetap dan tidak bergerak (seperti pada posisi “siap atau istirahat” pada parade). Posisi semacam ini akan menyebabkan banyak darah terkumpul dibagian tubuh bawah (tangan dan kaki) yang mana akan mengakibatkan volume darah yang dihantar ke daerah kepala (otak) mengalami penurunan. Sehingga akan anda temukan bahwa kasus pingsan terbanyak adalah pada waktu acara parade/upacara.

Tanda dan Gejala

  • Tanda yang paling penting adalah denyut nadi lambat dan lemah.
  • Penderita tampak sangat pucat.
Tujuan

Tercapainya suatu posisi tubuh sehingga dangan bantuan gaya gravitasi bumi, akan membantu peningkatan volume darah yang diantar ke otak.

Pencegahan

Jika penderita sedang mengikuti suatu parade dan dalam situasi yang padat banyak orang, anjurkan kepada penderita untuk banyak menekuk bagian kaki dan jari-jari untuk membantu memperlancar sirkulasi darah. Dan jika gerakan tersebut tidak banyak membantu serta masih merasa tak nyaman, dudukan penderita dan bantu dia menundukkan kepala (sepertu orang ruku’) dimana posisi kepala berada diantara kedua lutut (lihat gambar) dan anjurkan menarik napas dalam.

Gambar.1

Pertolongan

Gambar.2

  1. Ketika penderita mengalami serangan pingsan, baringkan penderita dengan posisi kaki lebih tinggi, jaga jalan napas tetap bersih dan lancer.
  2. Kendorkan pakaian yang mengikat seperti dasi, ikat pinggang atau tali sepatu untuk membantu lancarnya sirkulasi darah pernapasan.

Gambar: 3

  1. Perhatikan betul-betul bahwa penderita dapat menghirup udara bebas, tempatkan penderita di udara terbuka dan sejuk, bila perlu anda kipasi pada bagian wajahnya. Dan bila mungkin posisikanti tempat yang teduh.
Gb.4

  1. Ketika penderita sedikit demi sedikit pulih kesadarannya, latihlah penderita untuk duduk secara pelan dan bertahap.
Gb.5

  1. Periksa dan perhatikan adakah perlukaan ketika penderita tadi jatuh pingsan. Adakah lecet-lecet, luka terbuka atau memar.
  2. Periksa rata-rata pernapasn, denyut nadi dan tingkat kesadaran sampai penderita sadar betul. Jika penderita tidak segera sadar, buka jalan napasnya dan periksa pernapasannya. Apabila terdapat gangguan, lakukan pertolongan medis dan terus cari penyebab ketidaksadarannya.
  • Jangan berikan sesuatu lewat mulut penderita hingga penderita sudah sadar betul.
  • Jangan beri penderita, sesuatu yang mengandung alcohol (Heru Pujihastono, S.Kep) 

    FIRST AID
    Majalah Hilal Ahmar EDISI 40/VI/ OKTOBER 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar