Senin, 25 April 2011

KEHAMILAN TRIMESTER III (Minggu 34-37)



Majalah Hilal Ahmar EDISI 41/VI/ DESEMBER 2010
IBU SEHAT

KEHAMILAN TRIMESTER III
(Minggu 34-37)
Minggu 34
Ibu :
Tinggal 6 minggu lagi! Ibu mulai mengitung mundur saat ini. Prioritas pada minggu-minggu terakhir adalah nutrisi bergizi, olahraga ringan, dan istirahat cukup. Ukuran rahim Ibu diukur dari simfisis pubis mencapai 34 cm, dan apabila diukur dari pusar sekitar 14 cm. Jangan membandingkan antara kehamilan Ibu dengan kehmilan dari teman atau keluarga yang lain. Yang terpenting adalah perkembangan rahim sesuai dengan masa kehamilan yang mengindikasikan pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam berlangsung normal.

Banyak wanita mengeluhkan lelah, cemas, dan nyeri punggung dalam minggu terakhir. Saat ini cobalah bersantai dan merelaksasikan pikiran. Tidur siang teratur dan jangan mengkonsumsi kafein. Banyak pertanyaan mengenai prosesi melahirkan nantinya, berapa lama, nyeri atau tidak, apakah Ibu bisa sampai di rumah sakit tepat waktu, dll. Semua pertanyaan itu akan kita bahas di bawah
Semakin rahim bertambah besar maka kulit perut akan teregang sampai mencapai maksimal. Hal ini dapat menyebabkan rasa gatal yang semakin bertambah bila udara panas atau berkeringat. Cara terbaik mengatasinya adalah menjaga kelembaban kulit perut dengan sering membalurkan pelembab.
Tips  : Bagaimana Ibu mengetahui selaput ketuban sudah pecah?
Umumnya pecahnya selaput ketuban dirasakan sebagai kebasahan atau rembesan air yang turun ke kaki ketika Ibu berdiri. Cairan ketuban umumnya bening dan encer, terkadang disertai darah atau berwarna kuning hijau. Dua tes dapat dilakukan oleh dokter untuk membedakan antara cairan ketuban dengan air seni atau cairan vagina adalah tes nitrazin (berdasarkan pH cairan ketuban) dan tes ferning (melalui pemeriksaan mikroskop). Yang sebaiknya Ibu lakukan apabila ketuban Ibu pecah adalah segera hubungi petugas kesehatan. Jangan ditunda-tunda karena pecahnya ketuban berarti membuka pintu masuk bagi kuman dan memudahkan terjadinya infeksi dalam rahim.
Minggu 35
Ibu :
Pengukuran rahim dari pusar berkisar 15 cm dan pengukuran dari simfisis pubis sampai bagian atas rahim mencapai 35 cm. Ibu mungkin mulai merasakan peningkatan dari frekuensi berkemih. Hal ini dapat terjadi karena janin yang semakin besar mulai menekan kandung kemih. Kurangi minum sebelum tidur dapat membantu mengurangi frekuensi berkemih di malam hari. Produksi ASI di payudara Ibu dapat menyebabkan sedikit rembesan yang disebut kolostrum. Mulai minggu ini, Ibu akan diminta untuk datang kontrol 1 minggu sekali. Saat ini juga merupakan saat yang tepat untuk membicarakan rencana persalinan bersama pasangan dan dokter Ibu.
Persiapkan barang-barang yang akan dibawa apabila Ibu akan bersalin nantinya dan tentukan rumah sakit dimana Ibu akan melakukan persalinan (lengkap dengan rute menuju rumah sakit tersebut). Jangan lupa untuk selalu makan dengan frekuensi yang teratur dan mempersiapkan makanan kecil untuk tenaga Ibu. Di saat persalinan nanti Ibu akan membutuhkan seluruh cadangan glukosa untuk mengedan.
Operasi Sesar
Operasi sesar dapat direncanakan atau tidak tergantung kondisi Ibu saat itu. Mungkin saja perencanaan awal adalah melahirkan secara normal namun di tengah jalan tiba-tiba pembukaan Ibu tidak maju-maju atau terdapat gawat janin, maka operasi sesar dapat dilakukan segera. Beberapa indikasi untuk melakukan operasi sesar adalah :
-         Riwayat operasi sesar sebelumnya dengan insisi klasik vertikal, atau operasi sesar lebih dari 1 kali
-         Riwayat operasi rahim sebelumnya (miomektomi)
-         Janin kembar (beberapa bayi kembar dapat dilahirkan secara pervaginam namun bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau mengandung kembar lebih dari 2 direkomendasikan untuk menjalani operasi sesar)
-         Bayi besar (makrosomia, memiliki berat > 4 kg)
-         Disproporsi sefalo-pelvis (CPD)
-         Posisi bayi sungsang (bokong di bawah) atau lintang
-         Plasenta previa pada Ibu (plasenta menutupi jalan lahir), Abruptio Plasenta
-         Ibu adalah pengidap HIV positif
-         Bayi memiliki kelainan yang membuat persalinan pervaginam berisiko tinggi
Ibu dapat ditemani dengan pasangan atau keluarga ketika melahirkan dengan operasi sesar (tergantung kebijakan rumah sakit dan kasus Ibu). Ibu akan diberikan anestesi (bius) epidural atau spinal yang akan mematikan separuh bawah badan sementara Ibu masih sadar namun tidak akan merasakan sakit. Kain akan dibentangkan antara Ibu dengan tubuh Ibu bagian bawah sehingga Ibu tidak perlu melihat prosedur operasi sesar tersebut. Operasi ini umumnya berlangsung selama 30 menit. Setelah bayi lahir dan selesai diperiksa serta dibersihkan, bayi akan diberikan pada Ibu untuk inisiasi menyusu dini.
Keuntungan melahirkan dengan operasi sesar adalah melahirkan bayi yang sehat. Kerugiannya adalah adanya komplikasi dari operasi sesar (infeksi, perdarahan, syok), Ibu akan tinggal di rumah sakit lebih lama, dan pemulihan di rumah pasca operasi lebih lama dari persalinan normal (4-6 minggu).
Tips : Empat tahapan melahirkan :
1.        Tahapan pertama (Kala I, Kala Pembukaan) :
Tahapan pertama adalah tahapan kontraksi dan pembukaan dari serviks (leher rahim). Serviks akan meregang, menipis, dan membuka. Permulaan kala I adalah datangnya kontraksi yang teratur dan semakin meningkat baik frekuensi maupun intensitasnya. Dokter atau petugas kesehatan akan memeriksa serviks Ibu dan menghitung waktu kontraksi untuk menandakan apakah Ibu sudah masuk ke dalam fase aktif atau belum. Pada saat memasuki tahapan inilah Ibu sebaiknya segera bersiap-siap menuju rumah sakit. Fase ini dapat berlangsung selama 14-15 jam pada primi (persalinan pertama kali) dan dapat berlangsung lebih cepat pada multigravida (persalinan > 1 kali)
2.         Tahapan kedua (kala 2, Kala Pengeluaran) :
Kala 2 adalah kala pengeluaran. Apabila pembukaan Ibu sudah lengkap (10 cm atau 10 jari) maka masuklah ke dalam fase mengedan. Teknik mengedan yang baik adalah kedua tangan mengait lutut dan mengedan hanya dilakukan bila kontraksi atau mulas datang. Kontraksi akan datang setiap 2-3 menit. Tutup mulut Ibu dan mulailah mengedan panjang dan kuat. Hentikan mengedan apabila kontraksi berhenti. Pada primigravida, kala 2 berlangsung selama 1 – 1,5 jam, dan pada multigravida berlangsung selama ½ jam.
3.         Tahapan ketiga (Kala 3, Kala Pengeluaran Plasenta) :
Setelah bayi dilahirkan, antara 6 - 15 menit plasenta atau ari-ari akan dilahirkan. Umumnya kala ini berlangsung cepat, tidak nyeri, dan tanpa masalah.
4.         Tahapan keempat (Kala 4)
Tahapan ini adalah tahapan observasi atau pengawasan perdarahan dan baik atau tidaknya kontraksi rahim selama kurang lebih satu jam. Tahapan ini penting terutama bagi Ibu yang memiliki risiko perdarahan pasca melahirkan (Haemoragic Post Partum).
Minggu 36
Ibu :
Pengukuran dari simfisis pubis sampai bagian atas rahim Ibu adalah 36 cm dengan pengukuran dari pusar mencapai 14 cm. Dengan ukuran janin yang besar dan rahim yang berkembang ini, Ibu akan mudah untuk mengalami heartburn. Makan makanan dengan jumlah sedikit dengan frekuensi sering dapat mengurangi keluhan. Menjelang persalinan kontraksi Braxton-Hicks akan lebih sering terjadi. Kenalilah perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli.
Lightening adalah kondisi dimana hasil pengukuran pada rahim Ibu lebih kecil daripada minggu sebelumnya akibat kepala janin yang sudah memasuki jalan lahir atau cairan ketuban yang sudah mulai berkurang. Kejadian lightening bisa baru terjadi ketika persalinan akan dimulai. Lightening dapat memberikan lebih banyak ruang bagi Ibu untuk mengambil napas panjang ketika mengedan karena diafragma sudah tidak tertekan lagi.  Lightening juga akan mengurangi keluhan heartburn. Namun lightening juga menyebabkan penekanan pada kandung kemih dan rektum sehingga meningkatkan frekuensi berkemih dan meningkatkan rasa ingin ‘pub’.
Bergeraklah selalu untuk menjaga kelancaran aliran darah pada Ibu. Berjalan akan meningkatkan aliran darah ke janin dan juga mencegah pembengkakan pada kaki, varises vena, dan komplikasi lain. Hindari duduk dengan menyilangkan kaki dan hindari berdiri dalam satu posisi selama lebih dari 10 menit. Angkat kaki Ibu ketika beristirahat. Dalam perjalanan, selalu kenakan sabuk pengaman di bawah perut Ibu. Melakukan perjalanan jauh pada usia kehamilan lebih dari 34 minggu tidak dianjurkan. Apabila Ibu terpaksa melakukan perjalanan, maka konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Ibu.
Nyeri saat persalinan
Mungkin akan banyak pertanyaan mengenai mengapa terdapat nyeri pada saat persalinan. Nyeri persalinan berhubungan dengan hormonal dan kontraksi. Hormon yang dihasilkan membuat rahim berkontraksi. Saat rahim mendorong bayi keluar, terjadilah peregangan dan pembesaran dari serviks (leher rahim). Hal inilah yang menyebabkan terjadinya nyeri pada saat persalinan.
Tips : Membedakan tanda persalinan asli dan kontraksi palsu
  1. Berjalanlan. Apabila kontraksi semakin meningkat dengan Ibu berjalan maka segeralah ke dokter. Kontraksi palsu akan menurun dengan pergerakan
  2. Apakah kontraksi teratur? Tanda persalinan asli ditandai dengan interval kontraksi yang regular. Kontraksi palsu berlangsung singkat (< 45 detik) dan iregular
  3. Nyeri pada kontraksi palsu didapatkan pada perut bagian bawah. Pada persalinan asli, nyeri dan kontraksi terjadi dari bagian atas rahim menjalar ke seluruh perut.
Minggu 37
Selamat Ibu! Janin Ibu sudah cukup bulan saat ini. Hal ini berarti bayi Ibu siap untuk lahir kapanpun,. Paru-parunya sudah matang dan dapat berfungsi di luar rahim. Berat badan bayi mencapai 2,6-2,8 kg dengan panjang total 47 cm. Beberapa bayi memiliki rambut tebal dan beberapa bahkan tidak memiliki rambut.
Ibu :
Saat ini Ibu berada pada masa aterm. Rahim Ibu berukuran sama dengan 1 atau 2 minggu yang lalu. Dokter Ibu akan melakukan pemeriksaan dalam atau pemeriksaan pelvis (panggul) saat ini. Pemeriksaan ini akan membantu untuk mengevaluasi kemajuan dari persalinan dan posisi dari bayi di jalan lahir. Serviks sepenuhnya terbuka bila diameter bukaan serviks 10 cm
Tips : Tanda Persalinan :
  1. Lightening (bayi jatuh)
  2. Bloody show. Keluarnya lendir beserta darah dari vagina
  3. Pecah ketuban. Rembesan cairan ketuban dari vagina
  4. Peregangan, penipisan, dan pembukaan serviks (leher rahim)
  5. Kontraksi teratur disertai nyeri persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar