Jumat, 01 Oktober 2010

CEGUKAN (HICCUP)

Sehat Khusus

CEGUKAN (HICCUP)

PENGERTIAN

Cegukan atau hiccup(baca ‘hikap’) yang istilah medisnya singultus adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik. Istilah ‘hiccup’ muncul dan digunakan orang untuk menirukan suara yang dikeluarkan saat cegukan (hik..hik..). Sedangkan nama lainnya, yaitu ‘singultus’ berasal dari bahasa latin singult yang berarti menarik nafas saat seseorang sedang menangis terisak-isak.
Cegukan adalah kondisi umum yang biasa  mengenai hampir semua orang. Jika ada pertanyaan "pernah anda cegukan?", maka sebagian besar kita akan menjawab ya. Memang, cegukan adalah gejala yang lazim terjadi pada setiap orang, mulai dari anak sampai orang tua. Secara umum, gejala tesebut hanya muncul  dalam beberapa menit. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, dapat berlangsung selama beberapa hari.
Cegukan umumnya akan selesai dengan sendirinya, meskipun ada beberapa pengobatan rumah tangga (home remedy) untuk menghilangkan cegukan, dan ada beberapa pengobatan yang dibutuhkan.

JENIS CEGUKAN
Ada 2 jenis cegukan, yaitu :
  1. Cegukan yang bersifat ringan atau akut, yang hanya berlangsung selama 1 - 2 jam saja. Penyebab paling sering pada kategori ini karena adanya regangan pada lambung. Selain itu, juga karena perubahan cuaca mendadak (misalnya dari dingin ke panas atau sebaliknya), makan tergesa-gesa, makan makanan yang terlalu panas atau dingin, makanan pedas, muntah terus menerus, sendawa berlebihan, minuman beralkohol atau berkarbonasi, merokok terlalu banyak, stress emosional, iritasi gendang telinga (membran timpani), sakit tenggorokan,  efek samping obat tertentu (misalnya penenang), hiperventilasi, refluks asam lambungز
  2. Cegukan yang bersifat tetap/permanen (persistance) atau menjadi kronis. Cegukan jenis ini biasanya terjadi terus-menerus, tak hanya berhari-hari tapi bisa berbulan-bulan. Cegukan jenis ini merupakan gejala adanya gangguan di otak (misalnya gejala tumor di batang otak atau cedera pada otak), gejala stroke (pada penderita stroke sering timbul cegukan), infeksi di susunan saraf pusat (meningitis, ensefalitis), adanya herpes di dada sehingga mengganggu saraf tepi, penyakit paru (Pneumonia, Bronchitis kronis, pleuritis) selain itu juga karena gangguan metabolik seperti pada penderita diabetes, atau penderita kelainan ginjal karena uremia. Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk pengaruh obat-obatan seperti steroid atau obat tidur. Gangguan lain yang juga dapat menjadi penyebab adalah  multiple sclerosis, esofagitis, gondok, perikarditis, hepatitis, penyakit kandung empedu, pancreatitis, alkoholisme, trauma/pembedahan perut dan  dada serta adanya refluks gastroesofageal.
Cegukan tidak dianggap sebagai kedaruratan medis. Namun, jika disertai dengan tanda-tanda dan gejala neurologis secara tiba-tiba, perhatian medis segera diperlukan.

MEKANISME TERJADINYA CEGUKAN
Diafragma adalah lembaran otot berbentuk kubah yang membentuk dasar toraks (dada) rongga. Ketika otot diafragma berkontraksi, akan menyebabkan tekanan negatif (vakum) yang menyebabkan paru-paru mengembang dan menghirup udara dari lingkungan (inhalasi atau inspirasi). Ketika otot diafragma rileks, paru-paru yang elastis kembali ke ukuran normal   dan mendorong udara di dalamnya keluar (ekshalasi atau ekspirasi). Diafragma bukan hanya sebagai otot respirasi tetapi juga otot-otot interkostal (antara tulang rusuk), leher dan otot-otot perut juga berperan dalam pernapasan. Iritasi pada diafragma, seperti halnya pada  otot lain, dapat menyebabkan serangan spasme hebat yang dapat menyebabkan cegukan.
Saraf utama yang mensarafi diafragma adalah saraf frenikus. Saraf ini muncul dari bagian cervikal (leher) dari sumsum tulang belakang, khususnya pada tingkat C (cervical) 3, C4 dan C5. Ada saraf frenikus kanan dan kiri yang berjalan turun ke diafragma. Iritasi pada saraf frenikus  dapat merangsang terjadinya kontraksi tiba-tiba dan berulang dari otot diafragma sehingga muncul cegukan dan menyebabkan rasa sakit pada ujung tulang belikat (Kehr's sign / tanda Kehr) atau ke klavikula (tulang selangka). It is important to note that the phrenic nerve does not exist in isolation within the thoracic cavity. Penting untuk dicatat bahwa saraf frenikus tidak ada dalam isolasi rongga dada. It lies near many structures and to some extent interacts with other nerves in the vicinity. Itu terletak di dekat berbagai struktur dan sampai batas tertentu berinteraksi dengan saraf lain di sekitarnya.
Pusat pernafasan di medulla dan pons (batang otak) mengatur respirasi dengan memonitor perubahan pH dan kadar oksigen dalam aliran darah. Selanjutnya akan mengubah frekuensi pernafasan dengan mengatur gerakan dan irama otot-otot pernapasan. Saraf-saraf  lain, seperti saraf glossofaringeal (saraf cranial IX) dan khususnya saraf vagus (saraf cranial X) juga memainkan peran penting dalam mengatur pernapasan. Iritasi atau kerusakan dari saraf vagus atau pusat pernafasan seperti pada cedera otak dapat juga memicu terjadinya cegukan.

Cegukan terjadi akibat gangguan pada diafragma. Diafragma adalah lembaran otot yang memisahkan paru-paru dengan rongga perut. Bentuknya seperti kubah.
Diafragma biasanya bekerja dengan sempurna. Saat kita menghirup udara, diafragma akan bergerak ke bawah. Gerakan ini, bersama gerakan otot pernapasan lainnya, menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru. Sebaliknya, ketika kita menghembuskan udara, difragma akan bergerak ke atas.
Tetapi, kadang-kadang diafragma mengalami gangguan. Pada cegukan, gangguan tersebut berupa spasme (kejang). Ketika spasme terjadi, diafragma secara tiba-tiba akan bergerak ke bawah. Hal ini akan diikuti dengan masuknya udara ke dalam paru-paru dan menutupnya klep tenggorokan (epiglotis) secara tiba-tiba. Proses inilah yang menimbulkan suara cegukan.
Biasanya cegukan muncul 4-60 kali/menit dengan interval yang cukup teratur dan berlangsung beberapa menit saja. Namun ada kalanya bertahan lebih dari 48 jam, dan bisa pula hingga berhari-hari.
Tertutupnya katup atau epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan di lengkung refleks, yaitu pada susunan saraf pusat dan saraf tepi. Kedua saraf ini mengatur jalur pernafasan dalam tubuh manusia agar berjalan lancar. Tertutupnya klep ini bukan merupakan kelainan susunan saraf pusat atau saraf tepi, namun merupakan respon dari keduanya yang terganggu
Oleh karena saraf tepi berukuran panjang dan berhubungan dengan organ-organ di dalam tubuh, maka terkadang aktivitasnya terganggu oleh penyakit yang serius. Sehingga, cegukan dapat pula menjadi gejala adanya radang di perut, penyakit di ginjal, masalah hati atau tumbuhnya tumor di leher yang mengganggu saraf, yang kemudian mengirim respon sehingga muncullah cegukan.

PENYEBAB CEGUKAN
Sebagian besar / umumnya, tidak ada penyebab yang jelas untuk cegukan. Namun, ada beberapa hal yang umum dikenal sebagai penyebab cegukan.
Beberapa hal yang menjadi penyebab cegukan antara lain :
  • Makan terlalu cepat dan menelan udara bersama dengan makanan.
  • Makan terlalu banyak (khususnya lemak atau makanan pedas) atau minum terlalu banyak (minuman berkarbonasi atau alkohol) dapat menekan  perut dan mengiritasi diafragma, sehingga dapat menyebabkan cegukan.
  • Berbagai  penyakit atau gangguan yang mengiritasi saraf-saraf yang mengendalikan diafragma (seperti penyakit hati , pneumonia, atau gangguan paru-paru lainnya).
  • Pembedahan perut juga bisa mengiritasi saraf-saraf yang mengendalikan diafragma, sehingga menyebabkan cegukan.
  • Stroke atau tumor otak yang melibatkan batang otak , dan beberapa gangguan medis yang kronis (seperti gagal ginjal ) juga telah dilaporkan menyebabkan cegukan.
  • Beberapa obat yang memungkinkan mempunyai efek samping cegukan, misalnya:
  • Gas beracun juga dapat memicu cegukan.


CARA MENGATASI CEGUKAN
Kadar karbon dioksida yang tinggi dalam darah akan menekan aktivitas saraf di otak yang bertanggungjawab atas terjadinya cegukan. Caranya :
  1. Bernafaslah dalam sebuah kantong kertas. Tiup dan hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah. Lakukan dengan cepat, dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalamnya…jadi udara yang dihirup adalah udara yang banyak mengandung karbondioksida.
  2. Tehnik lain meningkatkan kadar karbondioksida adalah dengan menahan napas selama mungkin, lalu menelan ketika cegukan dirasakan akan datang. Lakukan sebanyak 2-3 kali kemudian tarik napas dalam dan mulai lagi.
  3. Menahan air dalam mulut sampai mulut mengembung dalam posisi berdiri tegak. Kemudian menunduk pelan-pelan (seperti hendak mencium lutut, air masih ditahan di mulut), selanjutnya sambil menelan air perlahan-lahan seirama badan sedikit demi sedikit ditegakkan kembali. Saat badan tegak air dalam mulut sudah tertelan habis.
  4. Ada pula yang menyarankan menahan napas selama mungkin kemudian keluarkan dan tahan selama mungkin. Atau dengan menahan napas dengan kepala tengadah.
  5. Menelan satu sendok teh gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan.
  6. Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan beberapa saat hingga cegukan hilang.
  7. Membungkuk sampai jari tangan dapat menyentuh ibu jari kaki selama 60 menit
  8. Bisa juga minum air dingin sedikit demi sedikit dan mengeluarkannya dari sisi gelas yang salah. Semua itu dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem saraf, sehingga menghentikan ritme cegukan.
  9. Peganglah lidah dengan jempol dan jari telunjuk Anda dan tariklah ke depan secara perlahan.

Mengatasi Cegukan pada Anak
Bila si kecil mengalami cegukan ada beberapa hal dapat dilakukan untuk menghentikannya;
  1. Berikan minum air hangat
  2. Menarik napas dalam tahan sebentar lalu dihembuskan
  3. Tidur berbaring dengan lutut ditekuk
  4. Makan sesendok gula
  5. Meletakkan kantong kertas di depan mulut dan mencoba bernapas dari kantong kertas itu selama beberapa menit.
Untuk mencegah terjadinya cegukan ada beberapa hal yang dapat dilakukan;
  1. Jangan memberikan makan atau minum terlalu cepat
  2. Berikanlah air putih 1 – 2 sendok teh kepada bayi setelah minum susu.
  3. Jangan mengajak bercanda bayi sesaat setelah minum susu, berikan waktu istirahat sekitar setengah jam setelah dia minum susu.
  4. Hindari tidak ada udara yang terlalu banyak saat si kecil minum susu.
  5. Sendawakan bayi setelah minum susu

Secara umum cegukan pada bayi dan anak merupakan hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Meskipun demikian jangan anggap sepele bila cegukan berlangsung terus menerus lebih dari satu jam.

KOMPLIKASI CEGUKAN
Serangan pendek dari cegukan biasanya tidak menimbulkan masalah atau komplikasi.
Cegukan yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi, seperti kelelahan, kurang tidur. Juga dapat menyebabkan tekanan psikologis atau malu. Bagi orang yang baru saja selesai menjalani operasi pada perut, cegukan terus-menerus dapat menghambat penyembuhan luka (bekas luka), karena cegukan menggerakkan otot perut. Hal ini dapat  meningkatkan risiko komplikasi pada  luka. Kurang gizi dapat pula terjadi karena cegukan terus menerus yang mengakibatkan terjadinya gangguan makan.

1 komentar:

  1. Kalau saat menghirup udara tadi katanya epiglotis menutup saluran udara yakata admin berarti udara masuk ke esofagus langsung kelambung. Bagaimana pertukaran oksigennya diparu2 kalau epiglotisnya menutupsaluran udara?

    BalasHapus