Senin, 26 Agustus 2013

Ibu Sehat | Nutrisi Essensial Bagi Janin

Nutrisi essensial yang harus dipenuhi pada saat hamil setidaknya ada empat nutrisi esensial yang harus dipenuhi dalam jumlah lebih banyak setiap hari dan sangat penting fungsinya bagi perkembangan janin. Ibu hamil memerlukan gizi dan asupan nutrisi lebih banyak dari pada wanita normal. Empat nutrisi tersebut disingkat dengan ADIK.

1. Asam Folat » A 

Asam Folat adalah nutrisi yang termasuk dalam kelompok vitamin B, yaitu B9 ini diperlukan ibu hamil khususnya dalam pembentukan sel saraf janin pada trimester pertama. Kebutuhan asam folat bagi ibu hamil adalah 600 mg/hari. Asam folat berperan dalam proses pembelahan sel pada janin yang tengah berlangsung begitu cepat. Kekurangan zat ini akan meningkatkan risiko spina bifida (sumsum tulang belakang tidak menutup sempurna) dan tidak ada batok kelapa pada janin (anencephalus). Bahan makanan sumber asam folat adalah sereal, asparagus, bayam, brokoli, bit, kacang merah, dan hati.

Dengan nutrisi asam folat yang cukup, risiko  Neural Tube Defects (NTD) dapat dikurangi hingga 80%. 

Sementara itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Melakukan USG sejak dini bermanfaat untuk mengetahui apakah terjadi kelainan pada janin. Semakin dini terdeteksinya, semakin mungkin dilakukan pencegahan atau perawatannya.

2. DHA ( Doscosa Hexanoic Acid) » D 

Untuk menjaga kehamilan yang prima, ibu hamil membutuhkan DHA. DHA Merupakan komponen asam lemak utama pada otak dan berhubungan erat dengan pertumbuhan otak janin. Asupan DHA yang dibutuhkan ibu hamil adalah 200-300 mg/hari. Makanan yang kaya akan DHA antara lain ikan laut, kuning telur, dan susu. 

3. Iron atau Zat Besi » I 

Zat besi sangat penting fungsinya, sebenarnya bukan hanya untuk ibu hamil. Sebab zat inilah yang berfungsi membawa oksigen dalam darah ke jantung. Namun khusus masa kehamilan zat besi berfungsi sebagai pembentuk plasenta, pencegah anemia, dan kelahiran prematur.

Zat besi merupakan zat yang membawa oksigen dalam darah. Pada saat hamil, zat besi juga dibutuhkan untuk pembentukan plasenta, selain juga pembentukan darah ibu dan janin. Karena itu, banyak ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan otak pada janin serta meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan. 

Kebutuhan zat besi disarankan 33mg/hari bagi ibu hamil dan 32mg/hari bagi ibu menyususi. Sedangkan sumbernya dapat didapatkan pada bahan makanan seperti daging sapi, hati sapi, udang, kerang, bayam, kacang merah, kentang, roti, gandum, dan juga sayuran.

4. Kalsium » K 

Kalsium merupakan nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Bila kalsium yang dikonsumsi ibu hamil kurang, maka kebutuhan kalsium janin akan diambil dari tulang ibu. Dalam jangka panjang, kekurangan kalsium ini bisa menyebabkan osteoporosis pada ibu. Karena itulah ibu hamil perlu memenuhi asupan kalsium yang cukup. Kebutuhan kalsium ibu hamil dan menyusui adalah 950 mg/hari dan bisa didapatkan dari susu, bayam, brokoli, ikan, teri, tahu, serta bahan makanan olahan susu seperti keju.

Asupan nutrisi yang cukup pada masa kehamilan, tidak hanya baik untuk sang ibu, namun juga menentukan kesehatan seumur hidup bagi generasi selanjutnya. Janin memulai awal kehidupannya sejak di dalam kandungan. Memasuki hari ke-17 kehamilan, sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. 

Untuk mendukung dan mengoptimalkan perkembangan janin serta menjaga kesehatan ibu, maka ibu perlu mengkonsumsi berbagai nutrisi yang cukup.
Manfaat nutrisi ini bagi ibu hamil, yaitu :
  •  Mengurangi terjadinya komplikasi
  •  Memperbesar keberhasilan menyusui
  •  Mengurangi resiko berkurangnya cadangan gizi ibu
  •  Memperkecil resiko bayi premature
  •  Menekan resiko sakit dan kematian pada ibu hamil.
Sedangkan manfaat bagi janin, yaitu :
  •  Memperkecil resiko terhambatnya perkembangan janin
  •  Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang normal, menciptakan daya tahan tubuh bayi yang baik
  •  Menyediakan cadangan nutrisi yang baik
  •  Meminimalkan resiko  stillbirths (lahir mati), cacat bayi, dan kematian bayi.
Nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan ibu hamil akan menghasilkan anak yang berkualitas. Sebaliknya, tanpa asupan nutrisi yang cukup, tingkat kecerdasan anak sulit mencapai puncak. Namun semua ini bukanlah rumus pasti, semua kembali pada kuasa Allah Ta'ala. Yang terpenting adalah ibu ibu berusaha agar pertumbuhan janinnya optimal.

Kondisi tidak nafsu makan pada saat kehamilan jangan diikuti terus menerus, sehingga asupan nutrisi pada janin tidak tercukupi. Cobalah bermacam-macam olahan makanan sampai ditemukan menu yang cukup bisa diterima. Bila tidak bisa makan nasi, makanlah roti, biscuit, kue, cokelat, atau es krim. Tetapi jangan sembarangan memilih makanan, hindari makanan yang mengandung zat pengawet dan penyedap rasa monosodium glutamat (MSG)  karena dapat mengganggu persarafan janin. (Yuyun Triani)

Majalah Hilal Ahmar | 63/IX/FEB2013 | Ibu Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar