Jumat, 01 Juni 2012

Serba-serbi Donatur RSI


Info Mitra | Edisi 57/viii/mei/2012

 

Serba-serbi Donatur RSI….


“Penjelasan dari dr. Jose sangat bagus, menyentuh dan tidak memprovokasi sehingga berhasil membuat kami para karyawan rela potong gaji untuk infaq ke Palestina,” tulis seorang ibu melalui BBM-nya usai mendengar penyampaian dr. Joserizal, Presidium MER-C, tentang “Palestina” termasuk Program RS Indonesia (RSI) di Gaza pada acara pengajian di kantornya. Staf MER-C yang mendampingi dr. Jose presentasi pagi itu juga menambahkan bahwa sebelum acara ditutup, MC sempat mengumumkan kepada para karyawan bahwa bagi yang ingin berinfaq untuk Palestina harap mengisi form pemotongan gaji.
Lain lagi dengan kisah seorang Bapak tua yang usianya sekitar 70-an tahun, yang kami terima dari teman di Rasil 720 AM (Radio Silaturahim 720 AM – salah satu radio yang selama ini menjadi media partner MER-C). Dengan agak susah payah Bapak tua itu berusaha melangkahkan kaki tuanya menyusuri jalan Masjid Silaturahim dengan sebelumnya telah menempuh jalan jauh dari rumahnya dengan bergonta-ganti angkot. Setibanya di depan studio Rasil, Bapak tua itu bertemu dengan Krisna, salah seorang penyiar Rasil. Bapak itupun kemudian menyerahkan uang Rp 20.000,-.“Untuk infaq pembangunan RS Indonesia di Gaza,” katanya lirih.“Saya tidak punya ATM dan saya ingin melihat studio Rasil. Dari sini rupanya suara yang menemani sisa hidup saya sehari-hari,’  lanjutnya.“Subhanallah… yang seperti itu menambah energi kami mengelola dakwah di Rasil 720 AM,” tutur Gheiz Chalifah, salah seorang pengelola radio tersebut.


-------   Pertolongan dan bantuan Allah untuk pembangunan RS Indonesia di Gaza juga sering datang dari arah yang tak disangka-sangka. Masih kisah dari teman di Rasil 720 AM yang menerima sebuah pesan dari seorang Ibu di email Rasil. Ibu tersebut menerima amanah dari ayahnya, seorang pendengar setia Rasil yang wafat pada bulan Januari 2012 lalu. Ayahnya berwasiat untuk memberi sumbangan bagi pembangunan RS Indonesia di Gaza sebesar Rp 150 juta. Usai memberi informasi nomor rekening donasi Pembangunan RS Indonesia di Gaza, tidak selang berapa lama, sumbangan itu pun ditransfer.“Alhamduliilah dana sudah diterima oleh MER-C,” kata Ir. Faried Thalib, salah seorang penggagas Rasil yang juga merupakan Ketua Divisi Konstruksi MER-C. “Sampai saat ini saya bahkan belum pernah bertemu dengan orangnya, hanya sempat berbicara di telpon saja,” tambahnya,
Tidak hanya orang tua atau yang sudah berekonomi mapan, anak-anak pun tak mau kalah ingin ikut berpartisipasi dan beramal untuk pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina.
Sebut saja Nufa, seorang siswa SD sengaja datang ke Sekretariat MER-C sepulang sekolah. Saat itu, masih di awal bulan Syawal. Nufa kemudian mengutarakan niatnya kepada staf MER-C yang menerimanya. “Saya mau nyumbang untuk Rumah Sakit di Palestina.” Gadis kecil itupun menyerahkan dua buah amplop bertuliskan namanya, dan satu amplop lagi titipan dari kakaknya. Bagian keuangan MER-C membuka amplop dan menghitung lembar demi lembar ribuan dalam kedua amplop itu. Jumlahnya belasan ribu rupiah.
 
“Kenapa Nufa ingin menyumbang untuk RS di Palestina?” tanya staf MER-C sambil membuatkan bukti tanda terima donasi untuknya. “Saya ingin membantu teman-teman saya di Palestina yang terkena bom Israel,” jawabnya.

Mungkin jumlah belasan ribu rupiah tidak besar menurut kita. Tapi niat seorang gadis kecil yang dengan ikhals menyisihkan sebagian dari uang “Lebaran-nya” untuk bisa ikut membantu Palestina hendaknya bisa menjadi inspirasi dan penyemangat bagi kita.Masih banyak lagi kisah-kisah nyata yang mungkin mewarnai ikhtiar pembangunan RS Indonesia. Yang pasti, setiap rupiah yang terkumpul untuk program pembangunan RS Indonesia di Gaza betul-betul merupakan rizki yang disisihkan oleh rakyat Indonesia sesuai dengan kemampuannya. Baik seribu rupiah, puluhan ribu rupiah, ratusan ribu rupiah bahkan ratusan juta rupiah.
Berapapun atau bahkan apapun yang dimilikinya, mereka ingin terlibat dalam program yang memang diharapkan bisa menjadi sebuah amal baik bersama. Untuk itu, sampai saat ini MER-C masih menutup bantuan-bantuan asing karena ingin dana pembangunan RS Indonesia murni dari rakyat Indonesia. Dengan jumlah muslim terbesar di dunia, kami yakin akan bisa menyelesaikan monumen persahabatan dua negara ini, Indonesia – Palestina.

Hinggal tanggal 11 April 2012, dari total Rp 30 Milyar yang dibutuhkan untuk pembangunan RS Indonesia di luar biaya alkes sudah terkumpul sebesar Rp 20.937.327.882,-.
Pembangunan tahap I untuk struktur RSI sudah selesai, tender tahap 2 untuk Arsitektur dan ME (Mekanikal Elektrikal) RSI tengah dipersiapkan. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kelancaran tender dan pembangunan tahap 2.

Terima kasih kami ucapkan kepada para donatur, relasi, relawan (dimanapun berada, khususnya di Gaza) dan seluruh rakyat Indonesia yang sudah mendukung dan dengan ikhlas membantu program ini dalam bentuk apapun.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan media baik cetak, elektronik maupun online yang sudah membantu mengkampanyekan dan mensosialisasikan setiap progress pembangunan RSI ini kepada masyarakat luas mulai awal hingga saat ini.  Semoga keikhlasan semua pihak mendapat balasan yang berkali lipat dari NYA.


Salam & Hormat kami,



Mer-C Indonesia

1 komentar:

  1. sungguh indah saling berbagi, bahu membahu dengan kekuatan yang kita punya kita menolong sesama, tetap bantu saudara-saudara kita melalui rekening sumbangan untuk palestina semoga semakin berkah

    BalasHapus