Keracunan makanan (food poisoning atau foodborne illness atau
foodborne disease) didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang disebabkan
karena mengkonsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi bakteri
atau racun lainnya atau parasit, virus atau bahan kimia.
Keracunan makanan biasanya muncul dari penanganan, penyiapan atau penyimpanan makanan yang tidak sesuai. Parktik kebersihaan yang baik sebelum, selama, dan setelah penyiapan makanan mengurangi kesempatan timbulnya penyakit ini. Kegiatan pengawasan makanan menjamin bahwa makanan tidak menyebakan keracunan makanan yang disebut sebagai keamanan makanan. Keracunan makanan juga dapat disebabkan oleh berbagai jenis toksin yang berdampak pada lingkungan
Kuman penyebab yang paling sering adalah Norovirus, Salmonella, Clostridium perfringens, Campylobacter, dan Staphylococcus aureus. Bakteri adalah penyebab yang paling sering keracunan makanan. Gejalanya biasanya terlihat tidak sampai 12-72 jam atau sehari setelah memakan makanan dan mencerna secara lengkap setelah makan makanan yang terkontaminasi. Bakteri pathogen yang paling sering menjadi penyebab adalah : Camphylobacter jejuni, Clostridium perfringens, Salmonella spp, Escherichia coli.
Keracunan karena jamur melalui makan yang dikonsumsi. Keracunan jamur penting efeknya pada kesehatan manusia dan hewan. Seperti contoh, sebuah wabah atau kejadian laur biasa terjadi pada tahun 1960 di Inggris dengan kematian 100.000 karena mengkonsumsi makanan kacang yang terkontaminasi aflatoxin. Jenis mycotoxins yang menyebakan keracunan makanan adalah : Aflatoxins berasal dariAspergillus parasiticus dan Aspergillus flavus. Seirng diketemukan pada kacang-kacangan, jagung, shorgum, dan biji-bijian lainnya.
Infeksi virus merupakan sepertiga kasus keracunan makanan di negara berkembang. Infeksi virus pada keracunan makanan biasanya masa inkubasi berlangsung selama 1-3 hari, menyebabkan sakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Apakah anda menjadi sakit setelah makan makanan yang terkontaminasi tergantung kepada kuman penyebab, jumlah yang termakan, umur dan kesehatan anda. Kelompok resiko tinggi adalah :
- Orang tua. Ketika anda menjadi tua, sistem kekebalan tubuh akan lambat melakukan respon dan efektif terhadap kuman seperti ketika anda muda.
- Wanita hamil. Selama kehamilan, perubahan metabolisme dan sirkulasi akan meningkatkan resiko keracunan makanan. Reaksi anda mungkin lebih berat selama kehamilan.
- Bayi dan anak-anak. Sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang secara sempurna.
- Orang dengan penyakit kronis. Memiliki kondisi kronis seperti diabetes, penyakit hati atau AIDS- atau menerima kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker akan mengurangi respon kekebalan anda.
Gejala keracunan makanan bervariasi derajat dan kombinasinya. Berikut ini gejala-gejala tersebut :
- Nyeri perut. Karena proses infeksi yang berat, kram otot perut karena kekurangan elektrolit.
- Muntah. Gejala utama karena keracunan S. aureus, B. cereus dan Norovirus.
- Diare. Biasanya kurang dari 2 minggu.
- Nyeri kepala.
- Demam. Karena penyakit yang invasive atau infeksi di luar saluran pencernaan.
- Perubahan feses. Berdarah atau mucus jika invasi di mukosa usus halus atau kolon; seperti cucian beras jika kolera atau proses sejenis.
- Reaksi arthritis (radang sendi); pada infeksi karena Salmonella, Shigella, Campylobacter, dan Yersinia.
- Kembung ; karena giardiasis.
Kasus lebih serius keracunan makanan dapat menyebabkan gangguan syaraf yang mengancam jiwa, gangguan hati dan sindroma gangguan ginjal yang menyebabkan gangguan kemampuan yang permanent atau kematian.
Komplikasi serius yang sering terjadi dalam keracunan makanan adalah dehidrasi atau kekurangan cairan – kekurangan cairan dan garam mineral lainnya.
Jarak antara konsumsi makanan yang terkontaminasi dan pertama kali munculnya gejala disebut periode inkubasi. Ini bisa terjadi dari beberapa jam sampai beberapa hari (jarang dalam bulan atau tahun), tergantung kuman penyebab, dan berapa banyak yang dikonsumsi. Jika gejala terjadi dalam waktu 1-6 jam setelah makan makanan, ini biasanya karena disebbakan oleh racun bakteri atau kimia dibanding bakteri yang hidup.
Selama periode inkubasi, mikroba melewati lambung masuk kedalam usus, melekat dalam sel lapisan dinding dan mulai berkembang biak. Beberapa jenis mikroba bertahan di usus, menghasilkan toksin yang diserap ke dalam pembuluh darah, dan dapat secara langsung menginvasi lebih dalam jaringan tubuh. Gejala nya tergantung jenis mikroba.
Banyak kejadian luar biasa keracunan makanan terjadi pada masyarakat kecil dalam dimensi global. Pihak berwenang untuk keselamatan makanan di seluruh dunia harua menjamin keamanan makanan tidak bisa dikerjakan hanya dalam level nasional namun melibatkan pihak berwenang keamanan makanan secara nternasional. Ini penting untuk pertukaran informasi rutin masalah keamanan makanan dan untuk memiliki kecepatan akses informasi dalam kasus kegawatdaruratan keamanan makanan.
Sulit untuk memperkirakan insiden global keracunan makanan, namun dilaporkan bahwa pada tahun 2000, kurang lebih 2,1 juta orang meninggal karena penaykit diare. Banyak diantara mereka karena kontaminasi makanan dan air minum. Sebagai tambahan, diare sebagai penyebab utama malnutrisi pada bayi dan anak-anak.
Bahkan di negara industri, sampai 30% masyarakat dilaporkan menderita penyakit karena tertular lewat makanan setiap tahun. Di Amerika Serikat sekitar 76 juta kasus penyakit foodborne yang menyebabkan 325.000 masuk rumah sakit dan 5000 meninggal, ini perkiraan setiap tahunnya. Negara-negara berkembang lebih buruk dampak terkena foodborne diseases karena lebarnya jarak penyakit ini, termasuk yang disebabkan oleh parasit. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne diseases) dapat berdampak serius dan meluas pada masyarakat.
Jika anda mengalami gejala-gejala seperti ini, segerelah pergi kedokter terdekat :
- Muntah yang sering yang menganggu kemampuan anda menjaga cairan atau minum.
- Muntah darah.
- Diare berat selama lebih dari tiga hari.
- Nyeri hebat atau kram perut yang hebat.
- Suhu tubuh lebih drai 38,6 derajat Celcius.
- Tanda atau gejala dehidrasi- hasu yang hebat, mulut kering, kencing sedikit atau bahkan tidak kencing, kelelahan yang berat, ggliyeng atau pusing.
- Kesulitan berbicara.
- Melihat dobel.
- Kelemahan otot yang cepat.
- Kesulitan menelan.
Jika anak anda perlu di bawa ke dokter, sebaiknya bawalah ke pelayanan primer terdekat. Jika ada pertanyaan tentang diagnosa, dokter anda akan merujuk ke spesialis penyakit infeksi.Waktu anda dengan dokter sering terbatas, sehingga siapkan daftar pertanyaan yang membantu anda. Beberapa pertanyaan yang bisa anda tanyakan kepada dokter atau dokter spesialis anak anda adalah :
- Apa yang menyebabkan gejala ini? apakah ada sebab lainnya?
- Apakah perlu melakukan tes laboratorium?
- Apa pendekatan pengobatan terbaik? Apakah ada pilihan lainnya?
- Apakah perlu pemberian obat? Jika iya, apakah ada pilihan obat generiknya?
- Bagaimana saya bisa menurunkan gejalanya?
Apa yang anda harapkan dari dokter anda. Beberapa pertanyaan dokter adalah :
- Berapa orang dalam keluarga atau yang dekat dengan anda memiliki gejala sejenis? Jika iya, apakah makan makanan yang sama?
- Apakah anda melakukan perjalanan dimana suplai makanan dan air mungkin tidak aman?
- Apakah buang air besar anda berdarah?
- Apakah anda demam?
- Apakah anda minum antibiotic beberapa hari atau minggu sebelum anda mulai terkena gejala ini?
- Kapan gejala ini pertama kali muncul?
- Apakah gejala ini terus menerus terjadi atau datang dan pergi?
- Dapatkah anda mengingat makanan apa yang anda makan beberapa hari sebelumnya?
Apa yang dapat anda lakukan? Minum air sebanyak mungkin. Makan makanan yang lembut untuk mengurangi tekanan pada sistem perncernaan anda. Jika anak anda sakit. Ikuti pendekatan yang sama-berikan minuman yang banyak dan makanan lembut. Jika anda menyusui teruskan menyusuibayi anda seperti biasanya. Minta kepada dokter anda jika perlu cairan rehodrasi oral seperti oralit. Obat untuk mengurangi diare (anti diare) tidak direkomendasikan dalam beebrapa kasus, mereka dapat menyebabkan keracunan makanan menjadi lebih berat dan berlangsung lama.
Keracunan makanan sering didiagnosa berdasarakan riwayat yang rinci, termasuk berapa lama anda menderita sakit, karakteristik gejala anda dan makanan spesifik yang anda makan. dokter anda akan melakukan pemeriksaan fisik, melihat tanda dehidrasi.
Tergantung gejala dan riwayat kesehatan anda, dokter anda akan melakukan serangakian tes, seperti tes darah, tes kultur tinja untuk pemeriksaan parasit, untuk mengidentifikasi penyebab dan memastikan diagnosa. Untuk kultur tinja, dokter akan meminta sampel tinja dan mengirim ke laborartorium dimana tehnisi laborat akan mencoba menumbuhkan dan mengidentifikasi organisme penyebab penyakit. Dalam beberapa kasus penyebab keracunan makanan tidak bisa diidentifikasi.
Pengobatan keracunan makanan tergantung sumber penyakit, jika diketahui, dan beratnya gejala anda. Bagi banyak orang, penyakit ini akan membaik tanpa pengobatan dalam beebrapa hari, namun beberapa jenis keracunan makanan akan terjadi dalam beberapa minggu atau lebih.
Pengobatan keracunan makanan adalah ;
- Penggantian cairan yang hilang. Cairan dan elektrolit – mineral seperti sodium, potassium dan calsium yang mempertahankan keseimbangan cairan di dalam tubuh- yang hilang karena diare yang menetap perlu diganti. Anak-anak dan dewasa yang mengalami dehidrasi berat perlu perawatan di rumah sakit, tempat diamaa mereka apat menerimagaram dan cairan melalui intarvena (diinfus). Dengan diberi infuse tubuh akan segera pulih lebih cepat dibanding denan pemberian lewat mulut.
- Antibiotik. Dokter anda mungkin akan memberi antibiotikjika penyebab keracunan makanan adalah bakteri dan gejala peyakit anda berat. Pengobatan yang lebih cepat dimulai, lebih baik. Selama kehamilan, pengobatan antibiotik yangtepat akan membantu menjaga bayi anda dari efek infeksi.
Keracunan makanan sering membaik sendiri dalam waktu 48 jam. Untuk membuat diri anda sendiri nyaman dan mencegah dehidrasi ketika pemulihan, cobalah berikut ini :
- Biarkan perut anda istirahat. Berhentilah makan dan minum selama beberapahari.
- Bertahap dalam makan. Mulai makan yang lembut, mudah dicerna seperti pisang atau nasi. Berhentilah makan jika terjadi mual.
- Hindari makanan dan bahan tertentu sampai anda merasa lebih baik. Ini termasuk produk susu, kafein, nikotin dan makanan yang berlemak.
- Beristirahatlah yang cukup. Gejala penyakit dan dehidrasi akan membuat anda lemah dan lelah.
- Jangan gunakan obat anti diare. Obat yang digunakan untuk mengobati diare seperti loperamide, dan diphenoxylate dengan atropine akan memperlambat pengeluaran bakteri atau toksin dari sistem pencernaan anda dan dapat membuat kondisi memburuk.
Langkah pencegahan yang bisa anda lakukan untuk mencegah keracunan makanan di dalam rumah adalah :
- Cucilah tangan anda, perkakas rumah tangga yang anda gunakan untuk makanan sesering mungkin. Cuci tangan anda denganair hangat dan menggunakan sabun sebelum dan setelah menyiapkan makanan. Gunakan air hangat dan bersabun untuk mencuci perkakas dapur, papan untuk memotong, dan lainnya.
- Pisahkan makanan mentah darimakanan yang siap dimakan. Ketika belanja, siapkanmakanan dan simpan makanan jagalah daging, daging ayam ikan jauh dari makanan lain. Ini mencegah kontaminasi silang.
- Masaklah makanan pada suhu yang aman. Cara terbaik untuk melihat bahwa makanan sudah masak adalah dengan menggunakan thermometer suhu. Anda dapat membunuh kuman pada banyak makanan dengan memasaknya pada suhu yang tepat. Ayam perlu dimasak sampai suhu 73,9 derajat Celcius, ikan biasanya dimasak pada 62,8 derajat Celcius. Sedangkandaging dimasak pada suhu 71,1 derajat Celcius.
- Masukkan ke dalam kulkas atau freezer makanan yang mudah rusak. Makanan yang mudah rusak dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer selama dua jam dari membeli.
- Bekukan makanan secara aman.
- Buanglah makanan ketika anda ragu. Jikanda tidak yakin jika sebuah makanan aman, buanglah. Makanan yang disimpan di dalam suhu kamar terlalu lama mungkin akan mengandung bakteri atau toksin yang tidak dapat dimatikan dengan dimasak. Jangan mencoba merasa makanan yang anda tak yakin-buanglah segera. (suna).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar