- Tutup area luka bakar tadi dengan kain steril/bersih, perhatikan dalam memilih penggunaan kain, jangan gunakan penutup kain yang tenunannya mudah rontok, seperti kain dari domba atau sejenisnya. Dari jenis kain plastik juga dapat digunakan, dan jenis ini baik digunakan untuk daerah tangan atau kaki. Jika perlu dapat kita gunakan plaster untuk memperkuat kain penutup tadi.
- Jangan anda pecah blister yang ada.
- Jangan gunakan lotions, salep ataupun lemak pada area luka.
- Untuk luka pada bagian wajah, prosedur sama. Dinginkan luka bakar dengan menyiram air hingga rasa nyeri berkurang. Tidak perlu ditutup, atau kalau diperlukan penutup luka, dapat anda gunakan sarung bantal, dengan lubang untuk daerah mata, hidung dan mulut.
- Pada penderita luka bakar yang berat, diperlukan immobilisasi tubuh penderita supaya tidak banyak bergerak.
- Untuk memperkecil terjadinya rejatan/syok/penurunan kesadaran, terapkan cara-cara pencegahan syok. Diantaranya kaki ditinggikan, sehingga aliran pembuluh darah mayoritas akan ke arah kepala penderita.
- Apabila penderita tidak sadar, gunakan teknik ABC dan atur posisi penderita pada posisi recovery/pemulihan.
- Rujuk penderita segera ke RS, jaga posisi penderita ama dan nyaman. Jika diperlukan dapat menggunakan stretcher/tandu untuk membawa penderita.
LUKA BAKAR PADA MULUT DAN TENGGOROKAN
Seperti kita ketahui bersama, perlukaan dapat terjadi di berbagai organ tubuh termasuk di antaranya mulut dan tenggorokan. Bahkan luka pada area ini termasuk salah satu kegawatan yang perlu segera ditangani, mengapa demikian. Ya karena luka bakar ini berhubungan dengan jalan napas kita.
Apa penyebab terjadinya perlukaan pada area ini?
- Minum minuman yang sangat panas.
- Menelan cairan korosif.
- Menghirup udara/gas yang sangat panas.
Tanda dan gejala
- Penderita mengeluhkan nyeri hebat di area yang mengalami luka bakar.
- Daerah sekitar mulut mengalami cidera/luka.
- Penderita Kesulitan bernapas.
- Dapat terjadi penurunan kesadaran atau bahkan tidak sadar sama sekali.
- Tanda-tanda terjadinya syok.
Pertolongan
- Tenangkan penderita.
- Jika penderita sadar dapat melakukan perintah, berikan minum secara periodik dalam waktu tertentu.
- Lepas peralatan yang melilit leher dan dada penderita.
- Jika penderita tidak sadar, buka mulut penderita dan periksa kemampuan bernapasnya. Lakukan teknik ABC secara lengkap, dan posisikan penderita dalam posisi recovery.
- Untuk memperkecil terjadinya rejatan/syok/penurunan kesadaran, terapkan cara-cara pencegahan syok. Diantaranya kaki ditinggikan, sehingga aliran pembuluh darah mayoritas akan ke arah kepala penderita.
- Rujuk penderita segera ke RS, jaga posisi penderita ama dan nyaman. Jika diperlukan dapat menggunakan stretcher/tandu untuk membawa penderita.
- Majalah Hilal Ahmar | 64/IX/MAR2013 | First Aid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar