Minggu, 11 Maret 2012

Pertolongan pada patah tulang kaki

First Aid | Majalah Hilal Ahmar  Edisi 54/VIII/Februari/2012

 

Pertolongan pada patah tulang kaki


Tulang kaki manusia terdiri dari paha, tulang betis dan tulang jari-jemari, masing-masing dengan tambahan tulang seperti pada betis terdapat 2 tulang, dalam bahasa latin tibia dan fibula serta sendi-sendi yang terdapat di dalamnya. Tulang paha pada anatomi tubuh dimulai dari pangkal pinggang hingga sampai dengan lutut, merupakan tulang terpanjang dan terkuat dari tubuh kita. Sedang lutut  kita bentuknya kecil bulat  dan terpasang di tekukan/sendi  antara paha dan betis kita.kemudian dari lutut,  terdapat dua (2) buah tulang yaitu tibia, terletak di muka dan lebih besar, sedang dibelakangnya terdapat fibula secara bentuk lebih kecil. Selain itu terdapat tulang pula tulang jari serta tulang-tulang kecil yang tersusun rapi dan memperkuat kita ketika berdiri , berjalan berlari dan bergerak.


Patah pada tulang betis

Betis terdiri dari dari dua buah tulang, yang satu lebih besar dan terletak di depan disebut sebagai tibia, dan satunya lebih kecil disebut fibula. Ke duanya dapat mengalami patah, baik satu persatu maupun ke duanya sekaligus. Penyebab patah pada tulang tibia dapat bermacam-macam sebabnya, tetapi kebanyakan menimpa para pejalan kaki dan pengendara sepeda (motor) yang tertabrak oleh bumper mobil, sehingga sering disebut sebagai patah “bumper”.Mayoritas patah tulang jenis ini, termasuk dalam patah tulang terbuka, yaitu fragment tulang kontak langsung dengan udara luar dikarenakan tibisnya kulit yang melapisi pada posisi tersebut.

Sedangkan tulang fibula yang lebih kecil dan terletak di belakang, sering terjadi patah dikarenakan kekerasan(termasuk karena jatuh) maupun terjadi puntiran pada sendi pergelangan telapak kaki (angkle). Namun demikian karena tulang ini tidak sebagai penyangga utama tubuh (dikarenakan bentuknya yang kecil dibandingkan tibia) patah pada tulang ini oleh penderita sering dikesankan hanya  keseleo terutama ktika terjadi keretakan pada beberapa inchi di atas tumit. Oleh karena itu, penderita biasanya tidak segera mencari pertolongan (berobat) kecuali setelah beberapa hari dari kejadian.
Pertolongan

1.    Penderita dibaringkan pada posisi nyaman, pegang bagian kaki yang patah pada ke-2 sendi (lutut dan sendi telapak kaki). Anda bisa meminta bantuan orang disekitar untuk mempertahankan posisi ini.




2.    Jika memungkinkan, bukalah betis penderita dan gunting kain yang menutupi untuk mengidentifikasi jenis patah, apakah patah tulang terbuka atau tertutup.





3.    Pertahankan posisi tadi, lakukan penarikan dengan pelan dan dengan tenaga minimal. Arah penarikan adalah lurus dengan kaki, sehingga diharapkan tulang yang patah dapat kembali ke posisi semula. Jika sudah ada komunikasi dengan ambulans dan dapat datang dengan segera, pertahankan posisi ini hingga ambulan datang.

4.    Jika penolong medis belum segera datang, maka tindakan anda adalah memasang bidai dengan sebaik-baiknya. Adapun pemasangan bidai dengan menggunakan kayu dan kain yang ada di sekitar anda. Prinsip pemasangan bidai adalah dengan mengunci ke-2 sendi sehingga didapat posisi yang baik dan tidak bergerak-gerak.
Catatan : posisi tetap dipertahankan sampai proses penalian /pembidaian selesai.

5.    Pasang bidai secara pelan dan sepanjang kaki yang mengalami cedera.


6.    Tempatkan lipatan kain di sela-sela kaki, supaya tidak terjadi gesekan tulang lutut dalam dan angkle. Pastikan bahwa pemasangan lipatan kain tadi tidak merubah posisi bidai dan tidak menggeser daerah patahan yang telah kita amankan.







7.    Cara pengikatan ke-2 kaki padda daerah angkle dengan cara kita tali, sehingga tali yang kita buat berbentuk seperti angka 8. Sedang pada ikatan yang lain (ikatan biasa) pada lutut, atas lutut dan di bawah daerah patahan. Ikatan tali secukupnya saja tidak usah terlalu kencang dan usahakan simpulan tidak tepat di daerah patahan.

Catatan :
Bila daerah patah dekat dengan angkle, hindari ikatan/simpulan di daerah tersebut, cukup dengan membuat tali bebrbentuk angka 8, akan mengamankan daerah tersebut.
Jika penolong harus merujuk sendiri penderita ke RS

1.    Posisikan kaki yang mengalami patah dalam keadaan lurus dengan cara ditahan dengan tangan penolong dan ditarik pelan. Gunakan kayu (untuk traksi) yang lurus  dan tempatkan kain berbentuk segi empat sebanyak lima ( 5) buah lebih panjang kain lebih baik. Tempatkan kain tadi masing-masing di bawah : paha dua (2), lutut,di atas dan di bawah lokasi patahan tulang,dan yang terakhir di daerah angkle.





2.    Tempatkan kain-kain di sela-sela kayu memanjang dari paha sampai dengan angkle. Hal ini bertujuan untuk mengisi ruang-ruang kosongdi sela tuang dan kayu yang kita pasang, sehingga mencegah nyeri dan kaki bergerak-gerak.

3.    Rapatkan kaki yang tidak mengalami patah, pelan-pelan ke arah kaki yang patah.

4.    Tempatkan kain bersih secukupnya di antara ke dua kaki untuk mecegah ke dua sendi lutut dan angkle bergesekan. Pastikan bahwa posisi kaki yang oatah tidak berubah-ubah.





5.    Ikat kayu yang terpasang dengan ke-2 kaki, sesuai letak lima kain yang kita pasang tadi. Dan pada angkle kita buat ikatan berbentuk angka delapan (8).

Catatan :
Posisi traksi dari kayu tadi harus kita pertahankan posisinya terus menerus hingga tahap penalian selesai. (Heru Pujihastono, S.Kep)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar