Minggu, 24 Maret 2013

Renungan : MENGHALANGI KEBAJIKAN


MENGHALANGI KEBAJIKAN

Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan qalbunya; dan itu adalah selemah-lemah iman. (HR. Muslim).

Telah ramai diperbincangkan mengenai pergolakan di Suriah dan Gaza. Sebuah paradoks yang bisa kita lihat dengan terang benderang. Ketika Israel menggempur kaum muslim di Gaza, maka semua bereaksi dengan cepat dan keras. Kutukan meluncur dari mulut para aktivis kemanusiaan, politik, dan agama, bahkan orang awam. Dalam waktu delapan hari serangan yang dikenal dengan Operation Pillar of Defence terdapat korban 160 warga muslim Palestina. Setelah delapan hari serangan berakhir.

Berbeda dengan Suriah. Selama delapan hari Israel menyerang Gaza, di Suriah terdapat korban 817 penduduk sipil dan ribuan terluka oleh kekejaman pemerintah Bashar Assad. Dan tidak ada kata kutukan yang keluar dari pendekar kemanusiaan di Indonesia. Kita mengutuk Israel, namun mengapa diam terhadap Suriah?

Kemungkaran telah terjadi di Suriah, sebagian muslim di dunia mengambil peran dengan tangannya, dengan lisannnya dan dengan hatinya. Namun tidak sedikit yang mengambil peran sebaliknya. Menghalangi orang untuk berbuat kebajikan di Suriah. Dengan lisan dan tulisan, dia menghasut umat Islam untuk tidak melakukan apa-apa di Suriah. Biarkan saja kaum muslim sunni di Suriah dibantai habis oleh kaum Syiah Nusahiriyah, kira-kira demikian alur pikir yang ada di dalam benaknya. Dengan tulisan dan lisannya dia menghasut umat Islam untuk berhati-hati terhadap konspirasi dan semua rencana jahat yang akan menggulingkan pemerintahan kejam Bashar Assad. Dengan gagahnya, pendekar kemanusiaan mengatakan bahwa disana terjadi perang saudara, sehingga kita tidak perlu mengirim bantuan ke sana. Terbunuhnya lebih dari 40 ribu jiwa kaum muslimin Suriah tidak berarti apa-apa bagi kita. Fakta banyak yang syahid akibat kekejaman Bashar Assad juga bukan menjadi bukti. Anak kecil dibantai dan banyak wanita muslim diperkosa dianggap sesuatu yang tidak perlu dibela.

Dengan sadar dan pikiran jernih kita  menulis di dalam dustur lembaga kemanusiaan bahwa akan memberikan pelayanan medis untuk korban perang, kekerasan akibat konflik, kejadian luar biasa dan bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri. Akan memberikan pertolongan kepada semua makhluk baik personal maupun kelompok tanpa melihat latar belakang, agama, mazhab, harakah, kebangsaan, etnis, golongan politik, penjahat/bukan, pemberontak/bukan, melainkan atas dasar urgency. Namun di ujung perjalanan, dengan sadar  juga kita mengingkarinya. Berubah menjadi membantu dengan memilih.

Janganlah rasa takut kepada manusia menghalangi seseorang untuk berkata dengan benar jika ia melihat, menyaksikan atau mendengarnya. (HR. At-Tirmidzi)

Kemunafikan telah diperlihatkan dengan mengutuk Israel dan tidak mengutuk Bashar Assad. Semoga kita tidak termasuk diantaranya. (Suna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar