Majalah Hilal Ahmar EDISI 41/VI/ DESEMBER 2010 |
ANAK SEHAT |
MERAWAT BAYI BARU LAHIR
Tangisan pertamanya ke dunia membuat rasa sakit pada waktu persalinan hilang seketika . Berganti bahagia , lega , dan syukur yang tak terhingga . ALLOH memberikan amanah berupa bayi mungil yang menjadi kewajiban orangtua untuk menjaga , mendidik dan merawatnya dalam rengkuhan iman dan Islam. Selain itu , diperlukan pula keterampilan merawat fisik bayi agar tetap sehat secara jasmani .
Pada waktu lahir , bayi sangat aktif. Hal ini terlihat pada denyut jantung dan irama nafas yang meningkat pada 30 menit pertama umurnya . Sebagai kelanjutan dari keaktifan yang berlebih-lebihan ialah bayi menjadi tenang dan relatif tidak memberikan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dari dalam.
Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk waktu beberapa menit sampai 4 jam. Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah terangsang, ditandai dengan frekuensi bunyi jantung meningkat , serta kadang-kadang dengan keluarnya lendir dari mulut. Sesudah masa ini dilampaui , keadaan bayi mulai stabil , daya isap serta reflex telan mulai teratur.
Bunda ,berikut hal-hal yang harus diawasi selama bayi dirawat setelah lahir :
1) Bayi yang sehat tampak kemerah-merahan , aktif , tonus otot baik , menangis keras , minum baik, suhu tubuh 36-37 derajat celcius. Jika terdapat hal-hal yang menyimpang dari keadaan ini laporkan pada petugas medis
2) Mengukur suhu tubuh paling kurang diukur sekali sehari. Bila suhu rectal dibawah 36 derajat , bayi ini harus diletakkan di tempat yang lebih panas, misalnya di dalam incubator yang bersuhu tertentu , atau dalam pangkuan Ibu atau bayi dibungkus dan diletakkan botol-botol hangat di sekitarnya. Dapat pula dipakai lampu yang disorotkan ke arah bayi. Di samping pemanasan harus pula dipikirkan kemungkinan bayi menderita infeksi . Suhu rectal diukur setiap setengah jam sampai suhu tubuh di atas 36 derajat.
3) Menimbang berat badan bayi . Dalam tiga hari pertama berat badan akan turun oleh karena bayi mengeluarkan air kencing dan mekonium , sedang cairan yang masuk belum cukup . Pada hari keempat berat badan akan naik lagi .
4) Tinja yang berbentuk mekonium berwarna hijau tua yang telah berada di saluran pencernaan sejak janin berumur 16 minggu , akan mulai keluar dalam waktu 24 jam ; pengeluaran ini akan berlangsung hari kedua sampai hari ketiga. Pada hari keempat sampai kelima warna tinja menjadi coklat kehijau-hijauan . Selanjutnya warna tinja akan tergantung dari susu yang diminumnya. Misalnya bayi yang mendapat air susu Ibu , tinjanya akan berwarna kuning dan lembek . Buang air besar mungkin 3 sampai 8 kali sehari . Bayi yang mendapat susu buatan tinjanya berwarna keabu-abuan dengan bau yang sedikit menusuk .
5) Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir , air kencing akan keluar dalam waktu 24 jam . Yang harus dicatat ialah kencing pertama , frekuensi kencing berikutnya , serta warnanya . Bila bayi tidak kencing atau kencingnya menetes dan tampak perubahan warna kencing , hal ini harus segera dilaporkan pada dokter.
6) Perlu diteliti perubahan warna kulit , apakah kulit tidak menjadi pucat, kuning , biru atau timbul perdarahan di kulit seperti purpura , hematom , infeksi pada kulit , edema dan lain-lain. Edema pada kulit kepala dapat terjadi oleh karena tekanan yang disebabkan oleh lilitan tali pusat di leher . Pembengkakan sementara pada kaki dan tangan juga dapat terjadi oleh karena tekanan dalam uterus . Edema umum terdapat pada bayi premature , bayi yang dilahirkan dari Ibu penderita Diabetes Mellitus. Penyebab edema yang lain adalah penyakit jantung bawaan dengan payah jantung , hipernatremia , penyakit Milroy , sindrom Turner dan lain sebagainya.
7) Pada perubahan pernafasan dicatat frekuensi , nafas cuping hidung , apneu , retraksi sela iga , substernal , suprasternal. Pada setiap gangguan pernafasan harus dilakukan foto paru .
8) Bila bayi muntah , perlu dicatat jumlah , warna , konsistensi yang dikeluarkan , cara muntah , apakah ada hubungannya dengan pemberian minum , gangguan di saluran pencernaan.
Bila ada penyimpangan dari hal-hal yang telah disebutkan di atas , hendaknya Bunda melaporkan pada petugas medis terdekat .
Perawatan sehari-hari
1) Mata bayi harus selalu diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi . Mata dapat dibersihkan dengan air steril . Mata bayi yang ditutup oleh karena ia mendapat terapi sinar harus dibuka setiap kali bayi minum susu dengan tujuan untuk menghindari infeksi mata. Muka sebaiknya diseka dengan air steril terutama setiap sesudah minum susu.
2) Periksa mulut untuk melihat kemungkinan infeksi jamur, yang dapat berasal dari ibu, bidan/perawat, botol/dot. Bila ditemukan , hendaknya segera diberikan obat yang langsung diteteskan ke mulut bayi. Dengan demikian dapat dihindarkan infeksi yang lebih berat berupa diare , infeksi kulit di daerah genital , infeksi paru atau sepsis/meningitis.
3) Kulit , terutama di lipatan-lipatan ( paha , leher, belakang telinga, ketiak ) harus selalu bersih dan kering.
4) Untuk perawatan tali pusat bayi , umumnya akan puput ( lepas ) sendiri pada waktu bayi berumur 6-7 hari . Bila tali pusat belum puput , maka setiap sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. Caranya ialah dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada di perut bayi dan daerah sekitarnya dengan kain kassa yang dibasahi dengan zat antiseptic. Yang paling penting adalah membersihkan lipatan tali pusat dengan perut. Lipatan ini dapat dibersihkan dengan menarik sedikit tali pusat ke atas , samping, depan , ke bawah kemudian 2,5 cm sekitar tali pusat, kemudian tali pusat yang sudah kering. Selanjutnya pangkal tali pusat dan tali pusat ditutup dengan kain kassa yang steril. Pemakaian gurita tidak dianjurkan oleh karena dapat mengganggu pernafasan bayi. Bila tali pusat basah , berbau dan menunjukkan tanda-tanda radang , harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk menghindari infeksi yang lebih berat seperti sepsis / meningitis.
5) Kain popok harus diganti setiap kali basah karena air kencing atau tinja. Pantat bayi dibersihkan dengan air steril atau air bersih dan kemudian dikeringkan. Bila pantat selalu basah , kemungkinan lecet dan terjadi infeksi besar. Bila ditemukan hal yang demikian sebaiknya air pembersih pantat ditambah dengan zat anti septic yang dapat membunuh kuman gram negative dan positif. Kemudian diobati dengan salep yang mengandung obat antibiotika dan anti jamur(oleh karena tinja mengandung kandida dari mulut). Dalam keadaan seperti ini sebaiknya suhu tubuh diukur di ketiak atau lipat paha.
6) Sebelum tali pusat lepas sebaiknya bayi diseka saja dengan air seteril atau air matang yang jika mungkin dibubuhi dengan obat antiseptik yang dapat membunuh kuman gram negative/positif. Akan tetapi oleh karena sesuatu hal (kepercayaan, adat, dan lainnya) bayi harus dimandikan sejak lahir,maka sebaiknya ia dimandikan pada waktu berumur 6 jam, oleh karena pada waktu itu keadaan bayi dianggap sudah mulai stabil dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sudah optimal. Dan kemudian untuk mendapat trauma dingin (“cold injury) agak kecil saat bayi dimandikan dengan air hangat dan mandi tidak terlalu lama.
Sesudah mandi bayi harus segera dikeringkan dengan handuk dan tali pusat dibersihkan serta bayi diberi pakaian hangat atau diletakkan di dalam ruangan yang hangat agar bayi dapat mempertahankan suhu tubuh yang normal.
Yang harus diperhatikan pula adalah tentang minuman bayi.
Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikan berat badan yang optimal berbeda-beda . Oleh sebab itu , pemberian cairan pada bayi yang daya isap dan menelannya baik hendaknya ‘on demand’ atau sesuai permintaan bayi . Pada umumnya cairan yang diberikan pada hari pertama sebanyak 60 ml/kg berat badan dan setiap hari ditambah , sehingga pada hari ke 14 dicapai 200ml/ kg berat badan sehari . Dalam hari-hari pertama berat badan akan turun oleh karena pengeluaran mekonium dan masuknya cairan belum mencukupi . Turunnya berat badan tidak lebih dari 10% ; berat badan akan naik lagi pada hari ke 4 sampai hari ke 10 dan seterusnya .
Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir . Lamanya disusui hanya untuk satu dua menit pada setiap payudara Ibu .
Dengan mengisapnya bayi terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu ibu dan secara tidak langsung rangsang isap membantu mempercepat pengecilan uterus . Walaupun air susu ibu yang berupa kolustrum itu hanya dapat diisap beberapa tetes , ini sudah cukup untuk kebutuhan bayi dalam hari-hari pertama.
Kadang-kadang Ibu keberatan untuk menyusui bayinya pada hari pertama dengan alasan ASI belum keluar . Dalam hal ini harus diberi penerangan sebaik-baiknya tentang maksud dan tujuan pemberian ASI sedini-dininya .
Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada mamma Ibu dengan jarak waktu tiap 3-4 jam . Akan tetapi, apabila di antara waktu itu bayi menangis keras karena lapar , ia boleh disusui pada satu mamma secara bergantian . Dengan demikian kebutuhan ‘on demand’ pada minggu-minggu berikutnya sudah dapat dipenuhi kebutuhannya dengan minum setiap 3-4 jam . (dr. Meti Dewi Astuti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar