Info Mitra | Edisi 57/viii/mei/2012
Serba-serbi Donatur RSI….
“Penjelasan dari dr. Jose sangat bagus, menyentuh
dan tidak memprovokasi sehingga berhasil membuat kami para karyawan
rela potong gaji untuk infaq ke Palestina,” tulis seorang ibu melalui BBM-nya usai mendengar penyampaian dr. Joserizal, Presidium MER-C, tentang “Palestina”
termasuk Program RS Indonesia (RSI) di Gaza pada acara pengajian di
kantornya. Staf MER-C yang mendampingi dr. Jose presentasi pagi itu juga
menambahkan bahwa sebelum acara ditutup, MC sempat mengumumkan kepada
para karyawan bahwa bagi yang ingin berinfaq untuk Palestina harap
mengisi form pemotongan gaji.
Lain lagi dengan kisah seorang Bapak tua yang usianya
sekitar 70-an tahun, yang kami terima dari teman di Rasil 720 AM (Radio
Silaturahim 720 AM – salah satu radio yang selama ini menjadi media
partner MER-C). Dengan agak susah payah Bapak tua itu berusaha
melangkahkan kaki tuanya menyusuri jalan Masjid Silaturahim dengan
sebelumnya telah menempuh jalan jauh dari rumahnya dengan bergonta-ganti
angkot. Setibanya di depan studio Rasil, Bapak tua itu bertemu dengan
Krisna, salah seorang penyiar Rasil. Bapak itupun kemudian menyerahkan
uang Rp 20.000,-.“Untuk infaq pembangunan RS Indonesia di Gaza,” katanya lirih.“Saya tidak punya ATM dan saya ingin melihat studio Rasil. Dari sini rupanya suara yang menemani sisa hidup saya sehari-hari,’ lanjutnya.“Subhanallah… yang seperti itu menambah energi kami mengelola dakwah di Rasil 720 AM,” tutur Gheiz Chalifah, salah seorang pengelola radio tersebut.
------- Pertolongan dan bantuan Allah untuk
pembangunan RS Indonesia di Gaza juga sering datang dari arah yang tak
disangka-sangka. Masih kisah dari teman di Rasil 720 AM yang menerima
sebuah pesan dari seorang Ibu di email Rasil. Ibu tersebut menerima
amanah dari ayahnya, seorang pendengar setia Rasil yang wafat pada bulan
Januari 2012 lalu. Ayahnya berwasiat untuk memberi sumbangan bagi
pembangunan RS Indonesia di Gaza sebesar Rp 150 juta. Usai memberi
informasi nomor rekening donasi Pembangunan RS Indonesia di Gaza, tidak
selang berapa lama, sumbangan itu pun ditransfer.“Alhamduliilah dana sudah diterima oleh MER-C,” kata Ir. Faried Thalib, salah seorang penggagas Rasil yang juga merupakan Ketua Divisi Konstruksi MER-C. “Sampai saat ini saya bahkan belum pernah bertemu dengan orangnya, hanya sempat berbicara di telpon saja,” tambahnya,
Tidak hanya orang tua atau yang sudah berekonomi
mapan, anak-anak pun tak mau kalah ingin ikut berpartisipasi dan beramal
untuk pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina.
Sebut saja Nufa, seorang siswa SD sengaja datang ke
Sekretariat MER-C sepulang sekolah. Saat itu, masih di awal bulan
Syawal. Nufa kemudian mengutarakan niatnya kepada staf MER-C yang
menerimanya. “Saya mau nyumbang untuk Rumah Sakit di Palestina.”
Gadis kecil itupun menyerahkan dua buah amplop bertuliskan namanya, dan
satu amplop lagi titipan dari kakaknya. Bagian keuangan MER-C membuka
amplop dan menghitung lembar demi lembar ribuan dalam kedua amplop itu.
Jumlahnya belasan ribu rupiah.
“Kenapa Nufa ingin menyumbang untuk RS di Palestina?” tanya staf MER-C sambil membuatkan bukti tanda terima donasi untuknya. “Saya ingin membantu teman-teman saya di Palestina yang terkena bom Israel,” jawabnya.
Mungkin jumlah belasan ribu rupiah tidak besar
menurut kita. Tapi niat seorang gadis kecil yang dengan ikhals
menyisihkan sebagian dari uang “Lebaran-nya” untuk bisa ikut
membantu Palestina hendaknya bisa menjadi inspirasi dan penyemangat bagi
kita.Masih banyak lagi kisah-kisah nyata yang mungkin mewarnai ikhtiar
pembangunan RS Indonesia. Yang pasti, setiap rupiah yang terkumpul untuk
program pembangunan RS Indonesia di Gaza betul-betul merupakan rizki
yang disisihkan oleh rakyat Indonesia sesuai dengan kemampuannya. Baik
seribu rupiah, puluhan ribu rupiah, ratusan ribu rupiah bahkan ratusan
juta rupiah.
Berapapun atau bahkan apapun yang dimilikinya, mereka
ingin terlibat dalam program yang memang diharapkan bisa menjadi sebuah
amal baik bersama. Untuk itu, sampai saat ini MER-C masih menutup
bantuan-bantuan asing karena ingin dana pembangunan RS Indonesia murni
dari rakyat Indonesia. Dengan jumlah muslim terbesar di dunia, kami
yakin akan bisa menyelesaikan monumen persahabatan dua negara ini,
Indonesia – Palestina.
Hinggal tanggal 11 April 2012, dari total Rp 30
Milyar yang dibutuhkan untuk pembangunan RS Indonesia di luar biaya
alkes sudah terkumpul sebesar Rp 20.937.327.882,-.
Pembangunan tahap I untuk struktur RSI sudah selesai,
tender tahap 2 untuk Arsitektur dan ME (Mekanikal Elektrikal) RSI
tengah dipersiapkan. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk
kelancaran tender dan pembangunan tahap 2.
Terima kasih kami ucapkan kepada para donatur,
relasi, relawan (dimanapun berada, khususnya di Gaza) dan seluruh rakyat
Indonesia yang sudah mendukung dan dengan ikhlas membantu program ini
dalam bentuk apapun.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan
media baik cetak, elektronik maupun online yang sudah membantu
mengkampanyekan dan mensosialisasikan setiap progress pembangunan RSI
ini kepada masyarakat luas mulai awal hingga saat ini. Semoga
keikhlasan semua pihak mendapat balasan yang berkali lipat dari NYA.
Salam & Hormat kami,
Mer-C Indonesia
sungguh indah saling berbagi, bahu membahu dengan kekuatan yang kita punya kita menolong sesama, tetap bantu saudara-saudara kita melalui rekening sumbangan untuk palestina semoga semakin berkah
BalasHapus