SEHAT SEKILAS
Ketika berkumpul makan malam antar keluarga semakin sulit karena orang tua yang bekerja, aktivitas anak-anak dan kecanduan melihat televisi, masih merupakan pilihan yang bijak untuk duduk, mematikan media, dan berkonsentrasi pada keluarga anda dan apa yang anda taruh di piring anda.
Makan malam keluarga biasanya mengandung nasi sebagai karbohidrat, lauk-pauk sebagai protein, bisa daging, ikan, telur, tahu dan tempe, dan lain sebagainya, sayur, dan buah. Biasanya semuanya di taruh di meja makan. Meja makan penuh dengan makanan. Dengan meletakkan seluruh hidangan di meja makan, kita akan mengalami resiko makan melebihi apa yang kita atau pinggang kita inginkan. Jika anda meletakkan semua di dapur, anda akan makan 20% lebih sedikit dibanding jika anda meletakkans emuanya di meja makan.
Professor Brian Wansink dari Cornell University in Ithaca, New York, penulis buku Mindless Eating : Why We Eat More Than We Think, melakukan pengamatan kecil sejumlah bagian yang diambil dari piring makan, baik dari meja makan maupun di dapur. Laki-laki akan makan 29% kalori lebih rendah, dan partisipan akan 20% lebih rendah dari semuanya.
Kemudahan mengakses makanan merupakan masalah bagi banyak orang. Anggapan yang umum bahwa makanan di meja berarti harus dimakan, lapar atau tidak. Membuatnya tidak terlihat dalam pandangan membuat anda terjaga dari makan yang berlebih. Kesamaannya dengan lemari makan dan lemari es. Makanan yang menggoda sebaiknya tidak di depan sehingga setiap anda membuka lemari es, makanan tersebut minta di makan.
Cobalah taruh kacang-kacangan, susu, dan popcorn di depan lemari makan dan buah segar, semangkuk sayur, atau sepotong keju di depan lemari es. Tambahkan sekeranjang buah di pojok adalah sempurna. Berilah bau dapur anda dengan bau pisang, jeruk bali, jambu merah, dan sirsak.
Focus on fruit and vary your veggies. (dr. Sunardi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar